Analisis Matriks ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.3. Analisis Matriks

House of Quality 6.3.1. Analisis Matriks Variabel Pelayanan terhadap Tingkat Kebutuhan Pada tahapan identifikasi kebutuhan pelanggan digunakan 20 variabel pelayanan sebagai hasil perhitungan pada servqual yang nilai gap-nya bernilai negatif terbesar hingga yang terkecil. Nilai target tingkat pencapaian yang hendak dicapai pihak managemen pada masa yang akan datang adalah mean of maximum kepentingan terbesar 4,536. Hasil penyebaran kuesioner menghasilkan modus tingkat kepentingan suatu variabel pelayanan. Berdasarkan hasil rekapitulasi diketahui bahwa 35 dari variabel pelayanan dinilai sangat penting oleh responden dan sisanya dinilai penting sebesar 65. Adapun variabel yang dinyatakan “sangat penting” dijabarkan di bawah ini: 1. Dimensi tangibles bukti fisik, yakni variabel “Fasilitas ruang kuliah white board, proyektor, LCD, dan sebagainya”, “Fasilitasperalatan pendukung Laboratorium dan sebagainya”, “Penampilan cara berpakaian personal kampus dosen, staf pegawai dan sebagainya”. 2. Dimensi reliability Kehandalan, yakni variabel “Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi”. 3. Dimensi assurance jaminan yakni variabel “Sikap personal kampus dalam melayani kebutuhan mahasiswa”, “Kemudahan dalam urusan birokrasi”. 4. Dimensi emphaty empati, yakni variabel “Penilaian yang objektif terbuka terhadap setiap mahasiswa”. Universitas Sumatera Utara

6.3.2. Analisis Matriks Variabel Pelayanan terhadap Rasio Perbaikan

Rasio perbaikan merupakan nilai yang menggambarkan suatu ukuran upaya manajemen dalam melaksanakan upaya perbaikan kualitas pelayanan pada setiap variabel kebutuhan konsumen. Semakin tinggi nilai dari rasio perbaikan maka hal ini menunjukkan upaya perbaikan kualitas pelayanan sangat perlu dan penting untuk segera dilakukan. Nilai dari rasio perbaikan ini dipengaruhi oleh nilai target dan penilaian pelanggan terhadap suatu variabel pelayanan. Semakin tinggi nilai target suatu variabel dibandingkan dengan tingkat kepuasan pelanggan maka nilai rasio perbaikan akan semakin tinggi, yang berarti juga semakin pentingnya variabel tersebut di mata konsumen 20 Hasil perhitungan rasio perbaikan menghasilkan bahwa variabel dengan nilai rasio perbaikan tertinggi sebesar 1,327 yaitu variabel “Fasilitasperalatan pendukung laboratorium, dsb”. Hal ini berarti pihak manajemen perguruan tinggi harus berupaya lebih dalam melakukan perbaikan terkait variabel tersebut. Semakin tinggi nilai rasio perbaikan berarti semakin besar usaha yang harus dilakukan oleh pihak menajemen perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikannya . 21 .

6.3.3. Analisis Matriks Variabel Pelayanan terhadap Sales Point

Nilai sales point merupakan suatu tolok ukur yang digunakan untuk melihat kemampuan dari suatu variabel untuk menjadi faktor yang menarik bagi 20 Lou Cohen. Quality Function Deployment. Addison Wesley. USA. 1995. p.110 21 Nadeem Talib dan Ben Maguad. Academic Management and Implementation of the QFD Approach. Proceedings of ASBBS. Las Vegas. 2011. p.697 Universitas Sumatera Utara konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Penetapan nilai sales point untuk setiap variabel juga berarti menetapkan variabel-variabel mana yang menjadi fokus pemasaran dan peningkatan keuntungan bagi pihak manajemen perguruan tingggi. Dalam menetapkan nilai sales point, digunakan tiga skala sebagai acuan pemberian nilai yakni 22 1. 1,0 : diberikan pada suatu variabel jika variabel tersebut dianggap tidak terlalu berpengaruh bagi peningkatan keuntungan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. : 2. 1,2 : diberikan pada suatu variabel apabila variabel tersebut bisa dipenuhi maka akan berpengaruh bagi peningkatan keuntungan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan 3. 1,5 : diberikan pada suatu variabel apabila variabel tersebut bisa dipenuhi maka akan sangat berpengaruh bagi peningkatan keuntungan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan Hasil penetapan nilai sales point didapatkan dengan cara diskusi dan wawancara dengan pihak manajemen perguruan tinggi ketua jurusan sehingga dapat diketahui bahwa terdapat 7 variabel yang dinyatakan oleh pihak manajemen kampus sebagai variabel yang sangat berpengaruh bernilai 1,5 terhadap peningkatan keuntungannya yakni variabel : 1. Fasilitas peralatan pendukung laboratorium, dsb. 2. Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional. 3. Kesesuaian fasilitas dengan biaya uang kuliah. 22 op.cit. Lou Cohen. p.112 Universitas Sumatera Utara 4. Kesigapan personal perguruan tinggi dosen, staf pegawai, dsb dalam menanggapi kebutuhan dan keluhan mahasiswa. 5. Kemampuan dosen dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif. 6. Kemudahan dalam urusan birokrasi. 7. Penilaian yang objektif terbuka terhadap setiap mahasiswa.

6.3.4. Analisis Matriks Variabel Pelayanan terhadap Peringkat

Peringkat prioritas perbaikan ditentukan berdasarkan nilai dari bobot relatif yang diurutkan dari nilai tertinggi hingga nilai terendah. Bobot relatif tertinggi akan menjadi prioritas utama bagi pihak manajemen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan 23 Nilai bobot relatif yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan peringkat dipengaruhi oleh nilai bobot absolut variabel. Sedangkan nilai bobot absolut dipengaruhi oleh nilai tingkat kepentingan pelanggan, nilai rasio perbaikan, serta nilai sales point. Hal ini berarti, nilai dari bobot relatif juga dipengaruhi oleh nilai dari tingkat kepentingan pelanggan, nilai rasio perbaikan, serta nilai sales point. . Fasilitasperalatan pendukung dengan nilai bobot 7,0071 adalah bobot relatif tertinggi yang akan menjadi prioritas utama perbaikan variabel pelayanan. Untuk menindaklanjuti hal tersebut maka dapat diusulkan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen perguruan tinggi, yaitu: 23 op.cit. Nadeem Talib. p.699 Universitas Sumatera Utara 1. Melengkapi jumlah fasilitasperalatan pendukung laboratorium, dsb 24 2. Menggunakan fasilitasperalatan pendukung sesuai dengan prosedur

6.3.5. Analisis Tingkat Kepentingan Relatif Karakteristik Pelayanan

Secara keseluruhan terdapat 46 karakteristik pelayanan yang diperlukan pihak manajemen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan dalam menanggapi variabel pelayanan perguruan tinggi. Untuk mempermudah melakukan analisis, maka dibuat peringkat dari setiap karakteristik pelayanan berdasarkan besarnya nilai TKR masing-masing karakteristik. Tabel 6.1. Peringkat Tingkat Kepentingan Relatif Karakteristik Pelayanan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan Rangking Karakteristik Pelayanan TKR 1 Tingkat kompetensi dosen 4,959 2 Memiliki kompetensi akademik, sosial, wirausaha, dan karakter profesionalis 3,902 3 Kelengkapan peralatan, bahan dan alat serta fasilitas keamanan 3,424 4 ProyektorLCD 3,393 5 Pelayanan sesuai dengan sistemprosedur yang berlaku 3,319 6 Tingkat responsivitas personal perguruan tinggi 3,045 7 Sirkulasi udara 2,901 8 Adanya kegiatanseminar motivasi 2,886 9 Keramahan dan kepedulian personel 2,862 10 Kemampuan melaksanakan bimbingankonseling 2,725 11 Ketersediaan fasilitas yang memadai 2,692 24 Wijatno, Serian. Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara Efisien,Efektif, Dan Ekonomis. Salemba Empat. Jakarta. 2009 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. Peringkat Tingkat Kepentingan Relatif Karakteristik Pelayanan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan Lanjutan Rangking Karakteristik Pelayanan TKR 12 Ketersediaan proyektorLCD, Laptop, Whiteboard, dan Hiasan Kelas 2,663 13 White board 2,630 14 Laboratorium 2,586 15 Sosialisasi prosedur pengurusan administrasi 2,532 16 Tingkat keterampilan, pemahaman, strategi, metode, serta karakter dosen 2,494 17 Meja dan bangku 2,450 18 Pendingin Ruangan AC 2,403 19 Kemampuan komunikasi dosen dengan mahasiswa 2,288 20 Pembentukan tim analisis kebutuhan mahasiswa 2,262 21 Tingkat ketuntasan belajar mahasiswa 2,262 22 Perpustakaan 2,238 23 Prosedur penilaian yang terbuka 2,174 24 Toilet 2,162 25 Pemberian bantuanbeasiswa yang tepat guna dan sasaran 2,131 26 Penerangan 1,974 27 Pengajaran sesuai dengan program kerja 1,909 28 Pengembangan kurikulum sesuai dengan program pengajaran yang terdiri dari kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian MPK, kelompok mata kuliah kepribadian MKK, kelompok mata kuliah keahlian berkarya MKB, kelompok mata kuliah berperilaku dalam berkarya MPB, dan kelompok mata kuliah kehidupan bermasyarakat MBB. 1,889 29 Gedung perguruan tinggi 1,877 30 Ratio Ruangan dengan Kapasitas 1,875 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. Peringkat Tingkat Kepentingan Relatif Karakteristik Pelayanan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan Lanjutan Rangking Karakteristik Pelayanan TKR 31 Pemahaman personel akan kebutuhan dan keinginan mahasiswa 1,805 32 Kantin 1,686 33 Tempat parker 1,686 34 Penindaklanjutan pelayanan kebutuhan mahasiswa 1,645 35 Sosialisasi sistem penilaian kepada mahasiswa dan orang tua 1,637 36 Efektifitas dan efisiensi pemanfaatan waktu 1,555 37 Ruang kelas 1,522 38 Pelibatan alumni dan stakeholder dalam pemberian beasiswa 1,498 39 Ketersediaan remedial 1,361 40 Kurikulum dievaluasi secara berkala 1,152 41 Pengealokasian dana yang tepat 1,102 42 Adanya tim penyusun kurikulum 1,019 43 Kemampuan berkomunikasi dan berkompetisi secara sehat 0,970 44 Memiliki etika dan penalaran yang baik dibidang keahliannya 0,970 45 Akuntabilitas pengelolaan keuangan perguruan tinggi 0,795 46 Kebersihan dan kerapian personel 0,693 Karakteristik-karakteristik pelayanan diperoleh dari hasil wawancara dan diskusi dengan pihak manajemen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Karakteristik dengan bobot TKR tertinggi akan menjadi prioritas utama perbaikan kualitas pelayanan oleh pihak manajemen 25 25 op.cit. Nadeem Talib. p.699 . Universitas Sumatera Utara Karakteristik pelayanan ”Tingkat Kompetensi Dosen ” memiliki bobot TKR tertinggi yakni 4,959 menjadi prioritas utama perbaikan kualitas pelayanan pihak manajemen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Analisis Kebutuhan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Rawat Inap Menggunakan Metode Servqual Dan Quality Function Deployment (Qfd) Di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

10 89 185

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (STUDI KASUS PADA STASIUN GUBENG SURABAYA).

7 8 95

I035-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI SMA XYZ

0 5 6

USAHA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UKRIDA DENGAN METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

0 0 14

Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan dengan Menggunakan Metode Servqual dan Quality Function Deployment di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan

0 0 23

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 16

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (STUDI KASUS PADA STASIUN GUBENG SURABAYA)

0 0 16