Variabel Perubahan Saving, dalam hal ini perubahannya adalah peningkatan kenaikan, mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan
terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Koefisien regresi Perubahan Saving sebesar 6,771 dalam persamaan menunjukkan bahwa jika
variabel lain dianggap konstan, maka kenaikan Saving sebanyak satu persen akan meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi sebesar 6,771
persen. Kondisi ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa uang yang sebelumnya digunakan untuk membayar pajak, namun dengan dampak kenaikan
Penghasilan Tidak Kena Pajak uang tersebut dapat disimpan sebagai saving apabila tidak dikonsumsi. Akibat dengan adanya peningkatan saving maka akan
menjadi peningkatan sumber dana bagi perbankan untuk dapat memutarkan kembali uang tersebut sehingga dapat lebih menggerakkan roda perekonomian
pada sektor riil yang akan meningkatkan pula pertumbuhan ekonomi yang berarti akan meningkatkan pula penerimaan negara dalam hal ini jenis Pajak Penghasilan
Orang Pribadi. Dampak kenaikan Saving menambah setoran dari jenis Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang masuk ke kas negara dan penambahannya
signifikan.
4.6.5. Jumlah Wajib Pajak
Untuk membandingkan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi sebelum perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak 2008 dengan sesudah Perubahan
Penghasilan Tidak Kena Pajak 2009 dilakukan dengan metode komparatif, yaitu dengan menginventarisasi jumlah Wajib Pajak untuk tahun tersebut.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Berikut ini disajikan data jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi untuk tahun pajak 2008 dan 2009.
Tabel 4.10. Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Tahun Pajak 2008 dan 2009
No KPP Pratama
Kode KPP
Jumlah Wajib Pajak Kenaikan
Persentase Kenaikan
2008 2009
1 Medan Barat 111
12.922 18.453 5.531
42,8 2 Medan Belawan
112 29.730 43.395
13.665 46,0
3 Medan Timur 113
38.891 61.623 22.732
58,5 4 Medan Polonia
121 49.478 78.505
29.027 58,7
5 Medan Kota 122
54.355 80.857 26.502
48,8 6 Medan Petisah
124 40.588 62.515
21.927 54,0
Jumlah 225.964 345.348
119.384 52,8
Sumber: Kanwil DJP Sumut I, 2012
Dari tabel di atas terlihat bahwa peningkatan Penghasilan Tidak Kena Pajak tidak mengurangi jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi. Berdasarkan data
tersebut terlihat bahwa Kantor Pelayanan Pajak Pratama di kota Medan mengalami peningkatan jumlah Wajib Pajak mulai dari 42,8 hingga 58,7 persen,
dan secara general meningkat 52,8 persen. Peningkatan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi salah satunya disebabkan
oleh adanya kegiatan ekstensifikasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak. Dalam perpajakan di Indonesia, Ekstensifikasi adalah kegiatan yang
dilakukan untuk memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP kepada Wajib
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai pengurus, komisaris, pemegang sahampemilik perusahaan dan pegawai, maupun Wajib Pajak Orang Pribadi yang
melakukan kegiatan usaha danatau memiliki tempat usaha di pusat perdagangan danatau pertokoan.
Faktor lain yang menyebabkan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi meningkat adalah adanya permohonan dari masyarakat itu sendirinya untuk
berbagai kepentingan, diantaranya dalam memenuhi persyaratan di bidang perbankan, dan lain-lain.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak, Perubahan Penghasilan,
Perubahan Konsumsi, dan Perubahan Saving secara langsung dan bersama-sama simultan mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan
Pajak Penghasilan Orang Pribadi. 2.
Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak peningkatan PTKP mempunyai pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan
Orang Pribadi, cateris paribus. 3.
Perubahan Penghasilan peningkatan penghasilan mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi,
cateris paribus. 4.
Perubahan Konsumsi peningkatan konsumsi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, cateris
paribus. 5.
Perubahan Saving peningkatan saving mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, cateris
paribus. 6.
Tidak terdapat potential loss jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi dengan adanya kenaikan Penghasilan Tidak kena Pajak.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA