Koefisien regresi Perubahan Penghasilan adalah sebesar 0,223 dalam persamaan menunjukkan bahwa jika variabel lain dianggap konstan, maka kenaikan
Perubahan Penghasilan sebanyak satu persen akan meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi sebesar 0,223 persen. Hal ini terjadi sebab
dengan meningkatnya Penghasilan akan meningkatkan pula nilai netto penghasilan yang akan dikenakan tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi sehingga
akan mengakibatkan jumlah Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang dibayarkan menjadi bertambah. Dampak kenaikan Perubahan Penghasilan menambah setoran
dari jenis Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang masuk ke kas negara, namun kenaikannya tidak signifikan.
4.6.3. Perubahan Konsumsi
Variabel Perubahan Konsumsi, dalam hal ini perubahannya adalah peningkatan kenaikan, mempunyai hubungan yang positif terhadap Penerimaan Pajak
Penghasilan Orang Pribadi dan memiliki pengaruh yang signifikan. Koefisien regresi Perubahan Konsumsi sebesar 0,834 dalam persamaan menunjukkan bahwa
jika variabel lain dianggap konstan, maka kenaikan Konsumsi sebanyak satu persen akan meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi sebesar
0,834 persen. Kondisi ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa peningkatan konsumsi akan meningkatkan sektor riil yang akan meningkatkan
pula pertumbuhan ekonomi yang berarti akan meningkatkan pula penerimaan negara dalam hal ini jenis Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Dampak kenaikan
konsumsi menambah setoran dari jenis Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang masuk ke kas negara dan penambahannya signifikan.
4.6.4. Perubahan Saving
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Variabel Perubahan Saving, dalam hal ini perubahannya adalah peningkatan kenaikan, mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh signifikan
terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Koefisien regresi Perubahan Saving sebesar 6,771 dalam persamaan menunjukkan bahwa jika
variabel lain dianggap konstan, maka kenaikan Saving sebanyak satu persen akan meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi sebesar 6,771
persen. Kondisi ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa uang yang sebelumnya digunakan untuk membayar pajak, namun dengan dampak kenaikan
Penghasilan Tidak Kena Pajak uang tersebut dapat disimpan sebagai saving apabila tidak dikonsumsi. Akibat dengan adanya peningkatan saving maka akan
menjadi peningkatan sumber dana bagi perbankan untuk dapat memutarkan kembali uang tersebut sehingga dapat lebih menggerakkan roda perekonomian
pada sektor riil yang akan meningkatkan pula pertumbuhan ekonomi yang berarti akan meningkatkan pula penerimaan negara dalam hal ini jenis Pajak Penghasilan
Orang Pribadi. Dampak kenaikan Saving menambah setoran dari jenis Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang masuk ke kas negara dan penambahannya
signifikan.
4.6.5. Jumlah Wajib Pajak