Koefisien Determinasi R-Square Uji F-Statistik Uji t-Statistik

f. Df Total Degree of Freedom Total = 99 Nilai Df Total Degree of Freedom Total = 99. Jumlah ini diperoleh dari nilai n-1, jumlah pengamatan dikurangi 1 100-1 = 99 atau nilai ini merupakan penjumlahan dari Df Regression Degree of Freedom Regression dengan Df Residual Degree of Freedom Residual 4+95=99 g. Sig = 0,000 Sig merupakan nilai yang menunjukkan titik kesalahan yang terjadi jika nilai F hitungnya sebesar 63,813. Hasilnya terlihat bahwa tingkat kesalahan atau probabilitas sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel bebas secara simultan mampu menjelaskan perubahan pada variable tergantung dan modelnya dinyatakan cocok atau fit. Berdasarkan hasil estimasi yang ditunjukkan pada tabel di atas, maka hasilnya dapat diperoleh: Y= 308911,256 - 0,349X 1 + 0,223X 2 + 0,834X 3 + 6,771X 4 -0,206 + 1,349 + 3,778 + 3,273 R = 0,854 R 2 = 0,729 Nilai F Sig = 0,000 Nilai F Statistik = 63,813 Catatan: Angka dalam kurung adalah nilai t- Statistik

4.4. Hasil Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit

4.4.1. Koefisien Determinasi R-Square

Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R 2 sebesar UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 0,729 yang bermakna bahwa variabel Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak, Perubahan Penghasilan, Perubahan Konsumsi, dan Perubahan Saving mampu menjelaskan variasi terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi sebesar 72,9 persen. Sedangkan sisanya sebesar 27,1 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan tersebut.

4.4.2. Uji F-Statistik

Untuk menguji apakah variabel Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak, Perubahan Penghasilan, Perubahan Konsumsi, dan Perubahan Saving secara bersama-sama simultan mampu memberikan pengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi maka dilakukan uji F-Statistik sebagai berikut: Ho diterima jika F-Hitung F-Tabel Ha diterima jika F-Hitung F-Tabel Dilihat dari nilai F-Statistik menunjukkan F-Hitung 63,813 F-Tabel 2,47, pada α = 5 , dengan nilai signifikan 0,000. Dengan demikian maka Ha diterima, artinya secara bersama-sama variabel Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak, Perubahan Penghasilan, Perubahan Konsumsi, dan Perubahan Saving secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada tingkat kepercayaan 95 .

4.4.3. Uji t-Statistik

Untuk menguji apakah variabel Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak, Perubahan Penghasilan, Perubahan Konsumsi, dan Perubahan Saving secara parsial mampu memberikan pengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi maka dilakukan uji t-Statistik sebagai berikut: Ho diterima jika t-Hitung t-Tabel UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Ha diterima jika t-Hitung t-Tabel atau Sig 0,05 Untuk pengaruh variabel Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi dapat dilihat dari angka Signifikasi yang tercantum yaitu sebesar 0,837 dari 0,05. Artinya tidak ada hubungan linier antara Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak dengan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, pengaruh variabel Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi dianggap tidak signifikan. Untuk pengaruh variabel Perubahan Penghasilan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi dapat dilihat dari angka Signifikasi yang tercantum yaitu sebesar 0,180 dari 0,05. Artinya tidak ada hubungan linier antara Perubahan Penghasilan dengan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, pengaruh variabel Perubahan Penghasilan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi dianggap tidak signifikan. Untuk pengaruh variabel Perubahan Konsumsi terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi dapat dilihat dari angka Signifikasi yang tercantum yaitu sebesar 0,000 dari 0,05. Artinya ada hubungan linier antara Perubahan Konsumsi dengan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, pengaruh variabel Perubahan Konsumsi terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi dianggap signifikan. Untuk pengaruh variabel Perubahan Saving terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi dapat dilihat dari angka Signifikasi yang tercantum yaitu UNIVERSITAS SUMATRA UTARA sebesar 0,001 dari 0,05. Artinya ada hubungan linier antara Perubahan Saving dengan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, pengaruh variabel Perubahan Saving terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi dianggap signifikan. 4.5. Hasil Uji Asumsi Klasik 4.5.1. Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak dan Tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kasus pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I)

0 8 1

Pengaruh Kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

8 20 25

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Orang Pribadi Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

0 2 3

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Orang Pribadi Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 3 12

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Orang Pribadi Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

0 3 20

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Orang Pribadi Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 2 9

Dampak Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Periode 2014-2016) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

0 0 2

Analisis Pengaruh Perusahaan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kota Medan

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pajak - Analisis Pengaruh Perusahaan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Di Kota Medan

0 0 29

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DI KOTA MEDAN TESIS

1 1 16