Strategi Perbaikan dan Analisa Sensitivitas

84 menjadi 350 unit memaksimasi sebesar 38,89, kelengkapan suku cadang 72 menjadi 74 memaksimasi sebesar 2,78 dan output yang tidak perlu ditingkatkan adalah total pendapatan sebesar Rp.3.411.000.000.

4.2.8 Strategi Perbaikan dan Analisa Sensitivitas

Analisa sensitivitas bertujuan untuk mengetahui sensitivitas atau kepekaan tiap faktor apabila terdapat perubahan nilai efisiensi relatif. Sensitivitas tiap faktor dianalisa secara independent sehingga dapat diketahui pengaruh dari tiap faktor tersebut. Analisa sensitivitas efisiensi relatif dilakukan dengan menggunakan analisa Dual price model DEA CRS Dual dan nilainya dapat dilihat pada lampiran IV. Suatu pembatas akan mengikat fungsi tujuannya apabila memiliki nilai Dual price yang lebih besar dari nol. Sedangkan apabila suatu faktor tidak memiliki nilai Dual price, bukan berarti faktor tersebut tidak memiliki kontribusi terhadap fungsi tujuan melainkan memerlukan penyesuaian nilai. Namun nilai Dual price bagi bengkel yang efisien tidak berpengaruh terhadap penurunan efisiensi relatifnya karena tiap faktor independent sudah berada dalam kondisi efisien. Sehingga analisa ini berlaku bagi bengkel yang inefisien DMU 1 yaitu PT.Trakindo Utama cabang surabaya. Tabel dibawah ini merupakan nilai Dual price untuk DMU 1 dengan menggunakan model DEA CRS Dual: 85 Tabel 4.15 Nilai Dual Price untuk DMU 1 No. Faktor Nilai Dual Price DEA CRS Dual 1. Redo job 0,000001 2. Jumlah Man Hours Rating 0,000470 3. Biaya Operasional 0,000001 4. Jumlah mekanik 0,000001 5. Total pendapatan 0,000261 6. Total Quality 0,000001 7. Total Pekerjaan 0,000001 8. Kelengkapan suku cadang 0,000001 1. Nilai Dual price dari variabel Redo Job adalah 0,000001, berarti peningkatan atau penurunan satu satuan Redo Job akan meningkatkan atau menurunkan efisiensi relatifnya sebesar nilai Dual price. Apabila DMU 1 ingin melakukan perubahan tingkat Redo Job berdasarkan tabel 4.14, maka penurunan tingkat Redo job sebanyak 5 perbaikan x nilai aktual = 100 x 5 akan memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar 0,000005 nilai perubahan x nilai Dual price = 5 x 0,000001 sehingga efisiensinya akan menigkat sebesar 0,8906521 efisiensi + perubahan efisiensi = 0,8906471 + 0,000003. Redo Job 2. Nilai Dual price-nya sebesar 0,000470, berarti setiap peningkatan atau penurunan satu satuan Jumlah Man Hours Rating akan meningkatkan atau menurunkan efisiensi relatifnya sebesar 0,000470. Jumlah Man Hours Rating 86 Apabila jika DMU 1 ingin melakukan perbaikan tingkat Jumlah Man hours rating berdasarkan target pada tabel 4.14, maka penurunan tingkat Jumlah Man hours rating sebanyak 229,925 jam perbaikan x nilai aktual = 10,82 x 2125 akan memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar 0,10806475 nilai perubahan x nilai Dual price = 229,925 x 0,000470 sehingga efisiensinya akan meningkat sebesar 0,99871185 efisiensi + perubahan efisiensi = 0,8906471 + 0,10806475. 3. Nilai Dual price-nya sebesar 0,000001, berarti setiap peningkatan atau penurunan satu satuan Biaya Operasional akan meningkatkan atau menurunkan efisiensi relatifnya sebesar 0,000001. Apabila jika DMU 1 ingin melakukan perbaikan tingkat biaya operasional berdasarkan target pada tabel 4.14, maka penurunan tingkat Jumlah biaya operasional sebanyak Rp.462.649.300 perbaikan x nilai aktual = 33,07 x 1399 akan memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar 0,0004626493 nilai perubahan x nilai Dual price = 462,6493 x 0,000001 sehingga efisiensinya akan meningkat sebesar 0,891109749 efisiensi + perubahan efisiensi = 0,8906471 + 0,0004626493. Biaya Operasional 4. Nilai Dual price dari variabel jumlah mekanik adalah 0,000001, berarti peningkatan atau penurunan satu satuan Jumlah Mekanik akan meningkatkan atau menurunkan efisiensi relatifnya sebesar nilai Dual price. Jumlah mekanik Apabila DMU 1 ingin melakukan perubahan tingkat Jumlah mekanik berdasarkan tabel 4.14, maka penurunan tingkat Jumlah Mekanik sebanyak 87 31,0012 orang perbaikan x nilai aktual = 65,95 x 47 akan memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar 0,0000310012 nilai perubahan x nilai Dual price = 31,0012 x 0,000001 sehingga efisiensinya akan menigkat sebesar 0,890678101 efisiensi + perubahan efisiensi = 0,8906471 + 0,0000310012. 5. Nilai Dual price dari variabel Total Pendapatan adalah 0,000001, berarti peningkatan atau penurunan satu satuan Total Pendapatan akan meningkatkan atau menurunkan efisiensi relatifnya sebesar nilai Dual price. Berdasarkan hasil target pada tabel 4.14, maka total pendapatan pada DMU 1 tidak mengalami perubahan. Total Pendapatan 6. Nilai Dual price dari variabel Total Quality adalah 0,000001, berarti peningkatan atau penurunan satu satuan Total Quality akan meningkatkan atau menurunkan efisiensi relatifnya sebesar nilai Dual price. Apabila DMU 1 ingin melakukan perubahan tingkat Total Quality berdasarkan tabel 4.14, maka peningkatan tingkat Total Quality sebanyak 2,787535 perbaikan x nilai aktual = 3,35 x 83,21 akan memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar 0,000002787535nilai perubahan x nilai Dual price = 2,787353 x 0,000001 sehingga efisiensinya akan menigkat sebesar 0,8906498875 efisiensi + perubahan efisiensi = 0,8906471 + 0,000002787535. Total Quality 88 7. Nilai Dual price dari variabel Total Pekerjaan adalah 0,000001, berarti peningkatan atau penurunan satu satuan Total Pekerjaan akan meningkatkan atau menurunkan efisiensi relatifnya sebesar nilai Dual price. Apabila DMU 1 ingin melakukan perubahan tingkat Total Pekerjaan berdasarkan tabel 4.14, maka peningkatan tingkat Total Pekerjaan sebanyak 98,0028 unit perbaikan x nilai aktual = 38,89 x 252 akan memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar 0,0000980028 nilai perubahan x nilai Dual price = 98,0028 x 0,000001 sehingga efisiensinya akan menigkat sebesar 0,896162712 efisiensi + perubahan efisiensi = 0,8906471 + 0,0000980028 Total Pekerjaan 8. Nilai Dual price dari variabel Kelengkapan Suku Cadang adalah 0,000001, berarti peningkatan atau penurunan satu satuan Kelengkapan Suku Cadang akan meningkatkan atau menurunkan efisiensi relatifnya sebesar nilai Dual price . Apabila DMU 1 ingin melakukan perubahan tingkat Kelengkapan Suku Cadang berdasarkan tabel 4.14, maka peningkatan tingkat Kelengkapan Suku Cadang sebanyak 2,0016 perbaikan x nilai aktual = 2,78 x 72 akan memberikan kontribusi terhadap efisiensi relatif sebesar 0,0000020016 nilai perubahan x nilai Dual price = 2,0016 x 0,000001 sehingga efisiensinya akan menigkat sebesar 0, 8906491016 efisiensi + perubahan efisiensi = 0,8906471 + 0,0000020016 Kelengkapan Suku Cadang 89 Tabel 4.16 Hasil Analisa Sensitivitas No Faktor Nilai Dual Price Peningkatan Penurunan Kontribusi Terhadap Efisiensi Relatif Peningkatan Efisiensi Relatif 1 Redo job 0,000001 5,000000 0,000005000000 0,8906521000 2 Jumlah Man Hours Rating 0,000663 229,925000 0,153402750000 0,9987118500 3 Biaya Operasional 0,000001 462,649300 0,000462649300 0,8911097490 4 Jumlah mekanik 0,000001 31,001200 0,000031001200 0,8906781010 5 Total pendapatan 0,000261 0,000000 0,000000000000 0,8906471000 6 Total Quality 0,000001 2,787535 0,000002787535 0,8906498875 7 Total Pekerjaan 0,000001 98,002800 0,000098002800 0,8961627120 8 Kelengkapan suku cadang 0,000001 2,001600 0,000002001600 0,8906491016 Total 0,153506721000 Jadi, peningkatan efisiensi relatif untuk DMU 1 adalah: = Efisiensi relatif DMU 1 + Total Kontribusi terhadap efisiensi relatif = 0,846471+ 0,153506721000 = 1,000000 Setelah dilakukan perbaikan tingkat input dan output sesuai dengan arahan perbaikan tingkat model DEA CRS. Maka nilai efisiensi relatif DMU 1 bisa ditingkatkan dari 0,846471 inefisien menjadi 1,000000 efisien.

4.2.9 Perankingan DMU