75
dijadikan sebagai contoh operasi yang baik, maka dapat diketahui seberapa jauh penurunan atau peningkatan input-output.
Dari tabel 4.9 diatas dapat dilihat angka-angka yang merupakan jarak Euclidean
yang berarti semakin kecil angka hubungan antar DMU, maka dapat dikatakan bahwa DMU tersebut semakin similar. Dari tabel tersebut DMU 1
memiliki Euclidean Distance paling kecil dengan DMU 3 yaitu sebesar 10954511.
4.2.7 Perhitungan Target Input dan Output Untuk Peningkatan
Produktivitas
Usaha untuk meningkatkan performansi dilakukan dengan memperbaiki tingkat input dan output. Bagi DMU yang inefisien, usaha ini dilakukan agar
menjadi efisien. Sedangkan DMU yang sudah efisien, usaha ini dilakukan untuk mempertahan tingkatnya.
Model yang digunakan untuk menghitung target adalah Model DEA CRS Dual dan Model DEA VRS Dual karena dapat memberikan nilai efisiensi relatif
dan target relatif.
4.2.7.1 Model DEA CRS Dual
Dari perhitungan DEA CRS Dual dapat diketahui unit yang relatif efisien dan inefisien. Unit dikatakn efisien jika memiliki tingkat efisiensi sama dengan
satu dan dikatakan inefisien jika tingkat efisien kurang dari satu. Konsep yang digunakan adalah constant return to scale.
Model matematis DEA CCR CRS Dual untuk input output tiap cabang wilayah east area pada tahun 2008 dilakukan dengan software LINDO 6.1. Untuk
76
model dan hasil perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran V, sedangkan rekapitulasi perhitungan ditampilkan pada tabel 4.11 sebagai berikut :
Tabel 4.11 Hasil DEA CRS Dual
4.2.7.2 Model DEA VRS
Model DEA VRS Dual memiliki fungsi tujuan yang sama dengan model DEA CRS Dual. Perbedaannya adalah terdapat pembatas bobot DMU pada Model
DEA VRS Dual yang menunjukkan pengukuran efisiensi teknis secara murni, sedangkan Model DEA CRS Dual mengukur efisiensi teknis dan skala secara
bersamaan. Model matematis DEA BBC VRS Dual untuk input output tiap cabang di
PT.Trakindo Utama - east area pada tahun 2008 dilakukan dengan software LINDO
6.1. untuk model dan hasil perhitungan secara lengkap pada lampiran VI, sedangkan rekapitulasi perhitungan ditampilkan pada tabel 4.12 sebagai berikut :
DMU Technical
Efficiency θ
Slack Variable Bobot DMU
DMU 1 0.8906471
0.891554 SR
2
= 2,312617 SR
3
= 97,949295 SR
4
= 2,377252 SI
1
= 4,457772 SI
3
= 310,064056 SI
4
022406 ,
4
3
= λ
= 25,813433 DMU 2
1,000000 1,000000
-
000000 ,
1
2
=
λ
DMU 3 1,000000
1,000000 -
000000 ,
1
3
= λ
DMU 4 1,000000
1,000000 -
000000 ,
1
4
=
λ
DMU 5 1,000000
1,000000 -
000000 ,
1
5
= λ
77 Tabel 4.12 Hasil DEA VRS Dual
DMU Technical
Efficiency θ
Slack Variable Bobot DMU
DMU 1 1,000000
1,000000 -
000000 ,
1
1
= λ
DMU 2 1,000000
1,000000 -
000000 ,
1
2
=
λ
DMU 3 1,000000
1,000000 -
000000 ,
1
3
= λ
DMU 4 1,000000
1,000000 -
000000 ,
1
4
=
λ
DMU 5 1,000000
1,000000 -
000000 ,
1
5
= λ
Sumber : perhitungan software LINDO 6.1 pada lampiran VI
4.2.7.3 Scale Efficiency SE