89 Tabel 4.16 Hasil Analisa Sensitivitas
No Faktor
Nilai Dual
Price Peningkatan
Penurunan Kontribusi
Terhadap Efisiensi Relatif
Peningkatan Efisiensi
Relatif 1
Redo job 0,000001
5,000000 0,000005000000 0,8906521000 2
Jumlah Man Hours Rating
0,000663 229,925000 0,153402750000 0,9987118500
3 Biaya
Operasional 0,000001
462,649300 0,000462649300 0,8911097490 4
Jumlah mekanik
0,000001 31,001200 0,000031001200 0,8906781010
5 Total
pendapatan 0,000261
0,000000 0,000000000000 0,8906471000 6
Total Quality 0,000001
2,787535 0,000002787535 0,8906498875 7
Total Pekerjaan 0,000001 98,002800 0,000098002800 0,8961627120
8 Kelengkapan
suku cadang 0,000001
2,001600 0,000002001600 0,8906491016
Total 0,153506721000
Jadi, peningkatan efisiensi relatif untuk DMU 1 adalah: = Efisiensi relatif DMU 1 + Total Kontribusi terhadap efisiensi relatif
= 0,846471+ 0,153506721000 = 1,000000
Setelah dilakukan perbaikan tingkat input dan output sesuai dengan arahan perbaikan tingkat model DEA CRS. Maka nilai efisiensi relatif DMU 1 bisa
ditingkatkan dari 0,846471 inefisien menjadi 1,000000 efisien.
4.2.9 Perankingan DMU
Perankingan DMU yang efisien, yaitu menentukan urutan DMU efisien dari yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya dari yang terbaik sampai
terburuk. Hal ini dilakukan karena jumlah DMU yang efisien lebih banyak lebih dari satu dan memiliki tingkat efisiensi yang relatif sama yaitu satu. Sedangkan
90
DMU yang inefisien dapat dilakukan perankingan karena memiliki tingkat inefisiensi yang berbeda 0
θ 1. Untuk lebih jelasnya, perankingan DMU baik yang efisien maupun inefisien dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini:
Tabel 4.17 Perankingan DMU DMU
Ranking
1 5
2 1-4
3 1-4
4 1-4
5 1-4
Berdasarkan tabel diatas DMU yang efisien memiliki tingkat efisiensi yang sama yaitu 1 sehingga tidak bisa dilakukan perankinan, disini hanya akan
dilakukan terhadap DMU yang efisien. Pendekatan yang dilakukan dalam perankingan DMU adalah pendekatan
Cook and Kress. Cook and Kress menyarankan bahwa tiap kandidat DMU dapat
memberikan bobotnya untuk memaksimumkan keinginannya terbatas pada beberapa konstrain DMU yang lain.
Tabel 4.18 Nilai Faktor Untuk Perankingan variabel
j Fungsi Intensitas
Diskriminansi Gj = 1j
Bobot W
ij
1 1,000000
2,717857 2
0,500000 1,717857
3 0,333333
1,217857 4
0,250000 0,884524
5 0,200000
0,634524 6
0,166667 0,434524
7 0,142857
0,267857 8
0,125000 0,125000
91
Cara penghitungan Bobot W
ij
: W
i1
= G
1
+ G
2
+ ….. + G
8
= 1 + 0,5 + ….. + 0,125000 = 2,717857
W
i2
= G
2
+ G
3
+ ….. + G
8
= 0,5 + 0,333333 + ..... + 0,125000 = 1,717857
dst Dari hasil model DEA CRS didapatkan 4 unit yang efisien sebagaimana
dapat dilihat pada tabel 4.5, yaitu DMU 2, DMU 3, DMU 4, dan DMU 5. Penentuan ranking DMU efisien dari pendekatan Cook and Kress adalah dengan
memperhitungkan nilai cross-efficiency. Nilai W
ij
∑
= k
1 j
ij ij
v w
tersebut diatas kemudian dikalikan dengan nilai input dan output yang digunakan sehingga didapatkan nilai pada tabel 4.19
Tabel 4.19 Nilai
Kandidat DMU
∑
= k
1 j
ij ij
v w
2 747,4504
3 1701,385
4 1775,903
5 2646,81
Cara penghitungannya: 1. DMU 2
= 2,7178570,00 + 1,717857313 + 1,21785778 + 0,8845243 + 0,634524113 + 0,43452453,39 + 0,26785733 + 0,12500072
92
= 747,4504 2. DMU 3
=2,7178570,00 + 1,717857471 + 1,217857233 + 0,8845244 + 0,634524848 + 0,43452478,18 + 0,26785787 + 0,12500077
= 1701,385 3. DMU 4
=2,71785739,22 + 1,717857631 + 1,217857332 + 0,8845243 + 0,634524176 + 0,43452469,83 + 0,267857103 + 0,12500070
= 1775,903 4. DMU 5
=2,7178573,31 + 1,7178571361 + 1,21785783 + 0,8845246 + 0,634524212 + 0,43452448,68 + 0,267857105 + 0,12500077
= 2646,81 Dari hasil pengolahan pada lampiran VII didapatkan nilai maksimum e adalah
0,000378. nilai pada tabel 4.19 dikalikan dengan nilai e, sehingga didapatkan hasil pada tabel 4.20 dibawah ini:
Tabel 4.20 Ranking DMU Efisien No.
Sebelum Diurutkan Setelah Diurutkan
DMU Cross-Efficiency
DMU Cross-Efficiency
1 2
0,282536 5
1,000494 2
3 0,643124
4 0,671291
3 4
0,671291 3
0,643124 4
5 1,000494
2 0,282536
93
1 0.671291
0.643124 0.282536
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20
DMU 5 DMU 4
DMU 3 DMU 2
Gambar 4.3 Perankingan DMU Efisien
Keterangan: 1. Ranking 1 : DMU 5 PTTU MATARAM
2. Ranking 2 : DMU 4 PTTU KUPANG 3. Ranking 3 : DMU 3 PTTU DENPASAR
4. Ranking 4 : DMU 2 PTTU BOJONEGORO DMU 1 PTTU SURABAYA tidak masuk dalam perankingan DMU
karena DMU 1 memiliki nilai TE 1. Sedangkan yang dilakukan perankingan hanya DMU yang efisien memiliki nilai TE = 1
4.3 Analisa dan Pembahasan