Tata Jenjang Pusat Pelayanan

LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung II - 5

2.2.2.1 Tata Jenjang Pusat Pelayanan

Penentuan rencana hirarki pusat pertumbuhan dalam struktur tata ruang Kabupaten Agam pada penilaianidentifikasi tata kota penetapan pusat-pusat pelayanan pengembangan di dalam struktur tata ruang Kabupaten Agam. Aspek- aspek lain dalam pertimbangan jenjang pusat pelayanan adalah : a. Unsur kebijaksanaan spasial yang telah ditetapkan dalam pola dasar Kabupaten Agam. Bahwa Kabupaten Agam di bagi menjadi 2 wilayah pengembangan partial yaitu :  WPP I Lubuk Basung yang meliputi wilayah pengembangan Kecamatan Tanjung Mutiara, Tanjung Raya, Matur dan Palembayan.  WPP II yaitu Kecamatan IV Koto, Banuhampu Sungai Puar, IV Angkat Candung, Tilatang Kamang, Baso, dan Palupuh dengan pusat pengembangan Kota Bukittinggi. b. Tinjauan kebijaksanaan Propinsi Sumatera Barat Beradasarkan arahan Pusat Pengembangan Propinsi Sumatera Barat bahwa Kota Bukittinggi merupakan Pusat Pengembangan Regional atau pusat SWP I. Dalam SWP I bahwa Lubuk Basung merupakan pusat pengembangan lokal sebagai pusat WPP I.3 untuk Agam Barat WPP I dan untuk Agam Timur termasuk pada WPP I.4 dengan pusat pengembangan Bukittinggi. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketergantungan perwilayahan pengembangan adalah :  Kedudukan dan peran wilayah yang dicerminkan oleh keterkaitan antar wilayah.  Struktur jaringan transportasi yang berkaitan dengan tingkat aksesibilitas suatu pertumbuhan yang lebih kecil.  Arus pergerakan internal dan eksternal.  Bentang alam yang membatasi orientasi geografi pusat pertumbuhan yang lebih besar.  Daya tarik fungsi pelayanan suatu pusat pertumbuhan terhadap pusat pertumbuhan lainnya.  Homogenitas potensi sumber daya yang dapat digunakan untuk dikembangkan di dalam suatu wilayah. Berdasarkan penilaian-penilainan tersebut di atas maka untuk Kebupaten Agam dapat diarahkan menjadi dua alternatif wilayah pengembangan yaitu :  Alternatif I tetap sesuai dengan yang telah ada yaitu Kota Lubuk Basung sebagai pusat SSWP ke I dan Kecamatan lainnya sebagai pusat kawasan pengembangan SKP dan Bukittinggi sebagai pusat SSWP ke 2 dan kecamatan yang ada di wilayah hinterlandnya sebagai pusat-pusat SKP hinterlandnya.  Alternatif II bahwa Kabupaten Agam dibagi menjadi 3 SSWP, yaitu : 1. SSWP I yaitu satuan kawasan pengembangan SKP Lubuk Basung SKP IV Nagari, SKP Tanjung Mutiara, SKP Tanjung Raya, dengan pusat pertumbuhan di Kecamatan Lubuk Basung. 2. SSWP II yaitu SKP Matur, SKP Palembayan, dan SKP IV Koto dengan pusat pengembanganpertumbuhan di Kecamatan Matur. 3. SSWP III yaitu SKP Banuhampu, SKP Sungai Puar, SKP IV Angkat Candung, SKP Tilatang Kamang, SKP Baso, dan SKP Palupuh dengan pusat pengembangan di Kodya Bukittinggi. Dalam penentuan hirarki kecamatan dengan hirarki pusat pelayanan, dibedakan menurut kriterianya. Untuk Kabupaten Agam kriteria penentuan hirarki kecamatan yaitu diukur sesuai dengan potensi pengembangan secara keseluruhan secara komprehensif yang ada di kecamatan yang bersangkutan, sedangkan delam penilaian hirarki pusat pelayanan perkotaan yaitu lebih menekankan pada cakupan pusat pelayanan pemukiman untuk melayani kebutuhan desa-desa di sekitarnya hinterlandnya, dalam hal ini :  Pelayanan transportasi untuk interaksi internal maupun eksternal  Pelayanan perekonomian sebagai pusat koleksi barang dan jasa yang melayani daerah hinterlandnya maupun wilayah yang lebih luas  Sebagai pusat pelayanan sosial seperti pendidikan dan pemerintahan Dari susunan hirarki maupun pusat-pusat pelayanan pertumbuhan untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Agam daapat dirumuskan seperti terlihat pada gambar 2.2 dan 2.3. LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung II - 6 Untuk Lubuk Basung dikembangkan sebagai pusat kegiatan lokal dan mempunyai kriteria-kriteria sebagai berikut : 1. Pusat jasa-jasa pelayanan keuanganBank yang melayani beberapa kecamatan 2. Pusat pengolahanpengumpulan barang yang melayani beberapa kecamatan 3. Simpul transportasi untuk beberapa kecamatan 4. Pusat jasa pemerintahan untuk beberapa kecamatan 5. Bersifat khusus karena mendorong perkembangan sektor strategis Berdasarkan hirarki masing-masing pusat pelayanan mempunyai fungsi terhadap wilayah hinterlandnya dan terhadap wilayah pengembangan secara keseluruhan fungsi pelayanan ini berkaitan dengan aspek-aspek sosial ekonomi; potensi wilayah, kebijaksanaan daerah dan sektoral. Fungsi pusat pelayanan merupakan hasil analisis lebih lanjut dari struktur tata ruang yang direncanakan dikaitkan dengan hasil kecenderungan fungsi pusat pelayanan dimasa yang akan datang.

2.2.2.2 Rencana Sistem Permukiman Perkotaan dan Pedesaan