Fungsi Kawasan 13122014170840RTBL JALAN NEGARA

LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung III - 1 B B A A B B I I I I I I S S K K E E N N A A R R I I O O P P E E N N G G E E M M B B A A N N G G A A N N

3.1 Fungsi Kawasan

Penentuan fungsi Kawasan dimasa mendatang sangat terkait dengan potensi dan kendala baik dalam skala regional maupun lokal yang dimilikinya. Potensi dan kendala tadi dilihat dari sisi elemen-elemen yang secara teoritis digunakan sebagai parameter dalam penentuan fungsi kawasan yang meliputi elemen harga lahan, fungsi pemerintahan dan institusi publik, norma-norma yang dapat diterima oleh masyarakat setempat, karakteristik fungsional yang dikaji, hubungan kota yang dikaji dengan lingkungan yang lebih luas, serta letak kawasan yang direncanakan dalam sistem perwilayahan yang ada. Berdasarkan hasil kajian tersebut diperoleh gambaran keadaan Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung seperti tercantum dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Potensi dan Kendala Kawasan Berdasarkan Elemen Struktur Internal No. Elemen struktur internal Potensi Kendala 1 Fungsi Pemerintahan dan Institusi Publik Merupakan salah satu Kawasan Potensial di Kabupaten Agam Lebih beriorientasi ke Kota Bukit Tinggi daripada ke Kabupaten Agam 2 Norma-norma yang dapat diterima oleh masyarakat setempat Dapat melibatkan masyarakat setempat dalam memanfaatkan perencanaan tata bangunan yang akan dibuat Pendayagunaan masyarakat dalam pembangunan belum optimal 3 Tahapan pengembangan Kawasan Masih berada pada tahap pengembangan kawasan Masih membutuhkan dukungan fasilitas dan sumberdaya dari wilayah di sekitarnya, untuk menuju kawasan yang mandiri. No. Elemen struktur internal Potensi Kendala 4 Karakter fungsional dari kawasan berikut produk dan basis ekonominya Memiliki potensi pengembangan lahan perdesaan untuk dikembangkan sebagai lahan perkotaan Membutuhkan sentuhan teknologi dalam penyediaan sumberdaya. 5 Hubungan kawasan dengan lingkungan yang lebih luas Merupakan Kota Satelit Bagi Kota Bukit Tinggi Infrastruktur kawasan belum menunjang 6 Letak kawasan yang direncana kan dalam sistem perkotaan yang ada Memiliki keuntungan aksesibilitas dalam pelayanan transportasi darat, dilalui jalan arteri primer. Potensi akses yang belum dimanfaatkan secara optimal Sumber : Hasil Analisis, 2001 Masih banyak potensi yang dimiliki Kawasan belum diolah secara maksimal. Tabel di atas menerangkan potensi dan kendala pembangunan yang dihadapi Kawasan yang sekaligus tantangan pembangunan. Disamping hasil kajian terhadap potensi dan kendala untuk pengembangan kawasan, maka perlu juga melihat arahan kebijakan pembangunan perkotaan dimasa mendatang. Berdasarkan Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No.25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat Daerah maka pengembangan kawasan harus mampu menjadi kawasan yang mandiri, yang berarti :  Kawasan harus mampu menghidupi dirinya sendiri yang berarti kawasan harus dapat mendatangkan pendapatan bagi pembangunan dan pemeliharaan prasarana, sarana, fasilitas pelayanan dan utilitas kawasan;  Tingkat ketergantungan kawasan terhadap pemerintah daerah khususnya dalam pembiayaan pembangunan secara bertahap dapat dikurangi seiring dengan semakin mandirinya kawasan;  Kawasan perlu mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif, artinya mampu memberikan keuntungan bagi pelaku-pelaku kegiatan swasta maupun masyarakat yang pada akhirnya memberikan keuntungan terhadap pemerintah dengan semakin meningkatnya penerimaanpendapatan yang dapat dipergunakan sebagai biaya pembangunan maupun pemeliharaan sarana-prasarana, fasilitas dan utilitas kawasan; LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung III - 2  Kawasan juga harus tetap menjaga keseimbangan lingkungan, antara pembangunan fisik binaan dan fisik lindung ruang terbuka, konservasi, garis sempadan, dan lain-lain harus proporsional; Berdasarkan hasil pertimbangan di atas maka fungsi dan peran kawasan yang dapat diemban dimasa mendatang, meliputi : 1. Pengembangan Permukiman Mengakomodasi kebijaksanaan pemerintah daerah yang mengembangkan Kawasan sebagai pusat permukiman dan pemerintahan kecamatan. Tahapan pembangunan permukiman umumnya sebagai berikut : a. Izin Lokasi b. Pembebasan Lahan c. Pematangan Lahan d. Pembangunan infrastruktur dan suprastuktur perumahan 2. Jasa Perdagangan Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung memiliki potensi sebagai sentra jasa dan perdagangan, potensi ini disebabkan karena akses yang yang dimiliki kawasan cukup baik. Disamping berdekatan dengan Kota Bukit Tinggi, Kawasan ini juga memiliki akses ke Kota Payakumbuh dan Riau. Aktivitas komersial yang telah padat di Kota Bukit Tinggi juga mendorong berkembangnya kegiatan dikawasan ini, hal tersebut juga ditunjang oleh ketersediaan lahan dan harga lahan di Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung yang lebih murah dibandingkan dengan di Bukit Tinggi. Tingginya pertumbuhan aktivitas jasa perdagangan di Kawasan ini juga ditunjang oleh potensi pasar yang luas yakni meliputi kota Bukit Tinggi, Kabupaten Agam hingga ke Propinsi Riau. Potensi yang telah berkembang adalah produk industri makanan, industri kayu dan meubel, 3. Pengembangan Pertanian Lahan basah Pengembangan pertanian sesuai dengan potensi fisik alami yang dimilikinya mengacu kepada kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah dan kesesuaian lahan selain sebagai upaya mengisi program nasional dan regional, yaitu swasembada beras juga untuk pengembangan komoditas pertanian lahan kering lainnya. 4. Pengembangan Pusat Pelayanan Kecamatan Selain ketiga bentuk pengembangan di atas, secara internal dalam Kawasan akan diakomodasi fungsi-fungsi yang skala pelayanannya adalah untuk keseluruhan Kawasan. Untuk itu perlu ditentukan simpul atau pusat yang akan berfungsi sebagai pusat pelayanan Kawasan dalam bentuk : a. pusat pelayanan pemerintahan Kecamatan . b. pusat pelayanan sosial terutama fasilitas pendidikan dan kesehatan, c. pusat pelayanan ekonomi berupa fasilitas perdagangan dan jasa, d. pusat pelayanan jasa angkutan berupa terminalperhentian angkutan.

3.2 Konsep Dasar Struktur Ruang Kawasan