LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat
Candung
III - 1
B B
A A
B B
I I
I I
I I
S S
K K
E E
N N
A A
R R
I I
O O
P P
E E
N N
G G
E E
M M
B B
A A
N N
G G
A A
N N
3.1 Fungsi Kawasan
Penentuan fungsi Kawasan dimasa mendatang sangat terkait dengan potensi dan kendala baik dalam skala regional maupun lokal yang dimilikinya. Potensi dan kendala tadi
dilihat dari sisi elemen-elemen yang secara teoritis digunakan sebagai parameter dalam penentuan fungsi kawasan yang meliputi elemen harga lahan, fungsi pemerintahan dan institusi
publik, norma-norma yang dapat diterima oleh masyarakat setempat, karakteristik fungsional yang dikaji, hubungan kota yang dikaji dengan lingkungan yang lebih luas, serta letak kawasan
yang direncanakan dalam sistem perwilayahan yang ada. Berdasarkan hasil kajian tersebut diperoleh gambaran keadaan Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung seperti tercantum
dalam tabel 3.1. Tabel 3.1
Potensi dan Kendala Kawasan Berdasarkan Elemen Struktur Internal No.
Elemen struktur internal
Potensi Kendala
1 Fungsi
Pemerintahan dan Institusi Publik
Merupakan salah satu Kawasan Potensial di
Kabupaten Agam Lebih beriorientasi ke Kota
Bukit Tinggi daripada ke Kabupaten Agam
2 Norma-norma yang
dapat diterima oleh masyarakat
setempat Dapat melibatkan
masyarakat setempat dalam memanfaatkan
perencanaan tata bangunan yang akan
dibuat Pendayagunaan
masyarakat dalam pembangunan belum
optimal
3 Tahapan
pengembangan Kawasan
Masih berada pada tahap pengembangan kawasan
Masih membutuhkan dukungan fasilitas dan
sumberdaya dari wilayah di sekitarnya, untuk menuju
kawasan yang mandiri.
No. Elemen struktur
internal Potensi
Kendala
4 Karakter fungsional
dari kawasan berikut produk dan
basis ekonominya Memiliki potensi
pengembangan lahan perdesaan untuk
dikembangkan sebagai lahan perkotaan
Membutuhkan sentuhan teknologi dalam penyediaan
sumberdaya.
5 Hubungan kawasan
dengan lingkungan yang lebih luas
Merupakan Kota Satelit Bagi Kota Bukit Tinggi
Infrastruktur kawasan belum menunjang
6 Letak kawasan yang
direncana kan dalam sistem
perkotaan yang ada Memiliki keuntungan
aksesibilitas dalam pelayanan transportasi
darat, dilalui jalan arteri primer.
Potensi akses yang belum dimanfaatkan secara
optimal
Sumber : Hasil Analisis, 2001 Masih banyak potensi yang dimiliki Kawasan belum diolah secara maksimal. Tabel di
atas menerangkan potensi dan kendala pembangunan yang dihadapi Kawasan yang sekaligus tantangan pembangunan. Disamping hasil kajian terhadap potensi dan kendala untuk
pengembangan kawasan, maka perlu juga melihat arahan kebijakan pembangunan perkotaan dimasa mendatang. Berdasarkan Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-Undang No.25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat Daerah maka pengembangan kawasan harus mampu menjadi kawasan yang mandiri, yang berarti :
Kawasan harus mampu menghidupi dirinya sendiri yang berarti kawasan harus dapat
mendatangkan pendapatan bagi pembangunan dan pemeliharaan prasarana, sarana, fasilitas pelayanan dan utilitas kawasan;
Tingkat ketergantungan kawasan terhadap pemerintah daerah khususnya dalam
pembiayaan pembangunan secara bertahap dapat dikurangi seiring dengan semakin mandirinya kawasan;
Kawasan perlu mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif, artinya
mampu memberikan keuntungan bagi pelaku-pelaku kegiatan swasta maupun masyarakat yang pada akhirnya memberikan keuntungan terhadap pemerintah dengan semakin
meningkatnya penerimaanpendapatan yang dapat dipergunakan sebagai biaya pembangunan maupun pemeliharaan sarana-prasarana, fasilitas dan utilitas kawasan;
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat
Candung
III - 2
Kawasan juga harus tetap menjaga keseimbangan lingkungan, antara pembangunan
fisik binaan dan fisik lindung ruang terbuka, konservasi, garis sempadan, dan lain-lain harus proporsional;
Berdasarkan hasil pertimbangan di atas maka fungsi dan peran kawasan yang dapat diemban dimasa mendatang, meliputi :
1. Pengembangan Permukiman
Mengakomodasi kebijaksanaan pemerintah daerah yang mengembangkan Kawasan sebagai pusat permukiman dan pemerintahan kecamatan. Tahapan pembangunan
permukiman umumnya sebagai berikut : a. Izin Lokasi
b. Pembebasan Lahan c. Pematangan Lahan
d. Pembangunan infrastruktur dan suprastuktur perumahan 2.
Jasa Perdagangan Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung memiliki potensi sebagai sentra jasa dan
perdagangan, potensi ini disebabkan karena akses yang yang dimiliki kawasan cukup baik. Disamping berdekatan dengan Kota Bukit Tinggi, Kawasan ini juga memiliki akses ke Kota
Payakumbuh dan Riau. Aktivitas komersial yang telah padat di Kota Bukit Tinggi juga mendorong berkembangnya
kegiatan dikawasan ini, hal tersebut juga ditunjang oleh ketersediaan lahan dan harga lahan di Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung yang lebih murah dibandingkan
dengan di Bukit Tinggi. Tingginya pertumbuhan aktivitas jasa perdagangan di Kawasan ini juga ditunjang oleh potensi pasar yang luas yakni meliputi kota Bukit Tinggi, Kabupaten
Agam hingga ke Propinsi Riau. Potensi yang telah berkembang adalah produk industri makanan, industri kayu dan meubel,
3. Pengembangan Pertanian Lahan basah
Pengembangan pertanian sesuai dengan potensi fisik alami yang dimilikinya mengacu kepada kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah dan kesesuaian
lahan selain sebagai upaya mengisi program nasional dan regional, yaitu swasembada beras juga untuk pengembangan komoditas pertanian lahan kering lainnya.
4. Pengembangan Pusat Pelayanan Kecamatan
Selain ketiga bentuk pengembangan di atas, secara internal dalam Kawasan akan diakomodasi fungsi-fungsi yang skala pelayanannya adalah untuk keseluruhan Kawasan.
Untuk itu perlu ditentukan simpul atau pusat yang akan berfungsi sebagai pusat pelayanan Kawasan dalam bentuk :
a. pusat pelayanan pemerintahan Kecamatan . b. pusat pelayanan sosial terutama fasilitas pendidikan dan kesehatan,
c. pusat pelayanan ekonomi berupa fasilitas perdagangan dan jasa, d. pusat pelayanan jasa angkutan berupa terminalperhentian angkutan.
3.2 Konsep Dasar Struktur Ruang Kawasan