Rencana Sistem Permukiman Perkotaan dan Pedesaan

LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung II - 6 Untuk Lubuk Basung dikembangkan sebagai pusat kegiatan lokal dan mempunyai kriteria-kriteria sebagai berikut : 1. Pusat jasa-jasa pelayanan keuanganBank yang melayani beberapa kecamatan 2. Pusat pengolahanpengumpulan barang yang melayani beberapa kecamatan 3. Simpul transportasi untuk beberapa kecamatan 4. Pusat jasa pemerintahan untuk beberapa kecamatan 5. Bersifat khusus karena mendorong perkembangan sektor strategis Berdasarkan hirarki masing-masing pusat pelayanan mempunyai fungsi terhadap wilayah hinterlandnya dan terhadap wilayah pengembangan secara keseluruhan fungsi pelayanan ini berkaitan dengan aspek-aspek sosial ekonomi; potensi wilayah, kebijaksanaan daerah dan sektoral. Fungsi pusat pelayanan merupakan hasil analisis lebih lanjut dari struktur tata ruang yang direncanakan dikaitkan dengan hasil kecenderungan fungsi pusat pelayanan dimasa yang akan datang.

2.2.2.2 Rencana Sistem Permukiman Perkotaan dan Pedesaan

Rencana pengembangan sistem perkotaan diarahkan pada fungsi perkotaan Ibu Kota Kecamatan dalam kaitannya dengan Kabupaten Agam, dan wilayah hinterlandnya untuk mengacu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten Agam. Dalam kaitannya dengan pengembangan suatu wilayah diperlukan keterpaduan suatu wilayah yang tercermin dalam transportasi antara kawasan permukiman dengan kegiatan usahanya, serta di dukung oleh struktur dan infrastruktur sehingga pengembangan sistem permukiman bisa diwujudkan dalam kaitannya dengan pengembangan wilayah perkotaan dan pedesaan tidak terlepas dari berbagai transformasi. Adapun pengembangan kawasan perkotaan dan perdesan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.4. Menurut Rondinelli dan Rudle dalam bukunya pembaharuan dan pemberdayaan, ikatan alumni ITB 1996, mengatakan bahwa dalam perkembangan spesial suatu wilayah adalah suatu transportasi dari hubungan-hubungan fisik, ekonomi, pergerakan penduduk, teknologi, interaksi, pengadaan pelayanan, serta hubungan politik, administratif dan organisasi. Dalam kaitannya dengan Kabupaten Agam peningkatan-peningkatan hubungan tersebut dalam suatu perencanaan pengembangan wilayah menjadikan suatu acuan dasar. Sehubungan hal tersebut salah satunya diterjemahkan melalui pengembangan perkotaan yang meliputi : 1. Peningkatan hubungan keterkaitan antara pemukiman pedesaan sebagai pusat kegiatan pengumpul dan pemasok bahan baku dengan pemukiman perkotaan sebagai pusat kegiatan produksi dan pemasaran yang didukung oleh pola jaringan transportasi dan jaringan prasarana wilayah lainnya. 2. Pengembangan sistem permukiman perkotaan dan pedesaan yang dilakukan secara serasi dan saling menguntungkan 3. Peningkatan fasilitas pelayanan sesuai dengan fungsi kota dan hirarki kota. 4. pergerakan dan pengembangan permukiman untuk mendukung sektor-sektor produksi 5. Pengarahan dan pengembangan permukiman untuk menunjang perkembangan desa dan penyebarannya.

A. Rencana Pengembangan Sistem permukiman Perkotaan Sistem Kota

Pengembangan sistem perkotaan diarahkan pada sistem pusat-pusat permukiman, yang berkaitan dengan fungsi pusat-pusat pelayanan dalam pengembangan wilayah serta tujuan dan sasaran pengembangan sistem perkotaan. Dalam kaitannya dengan pengembangan pusat-pusat pelayanan maka rencana pengembangan perkotaan Kecamatan IV Angkat Candung diarahkan sesuai dengan batas kota yang telah ditetapkan sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Ibukota Kecamatan yang telah ada, dengan perkiraan jumlah penduduk termasuk wilayah hinterlandnya sekitar 45.062 jiwa. Fungsi perkotaan merupakan fungsi kegiatan SKP atau skala khusus dengan urutan sebagai orde ke IV. LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung II - 7 LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung II - 8 LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung II - 9 LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung II - 10 Adapun fungsi perkotaan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai pusat pelayanan jasa skala kecamatan 2. Sebagai pusat pelayanan pemerintahan skala kecamatan 3. Sebagai pusat pelayanan sosial skala kecamatan 4. Sebagai simpul pusat pelayanan transportasi yang dapat melayani interaksi nagari berhubungan pada tingkat hirarki yang lebih tinggi 5. Sebagai pusat pengembangan pusat-pusat produksi kawasan nagari 6. Sebagai pusat koleksi distribusi hasil produksi barang skala wilayah Arahan pengembangan perkotaan dalam kaitannya dengan yang lebih luas adalah : 1. Sebagai pusat pengembangan kegiatan khusus SKP sebagai orde ke IV 2. Sebagai pendorong pengembangan kawasan strategis lainnya Prioritas pengembangan di arahkan pada : 1. Meningkatkan struktur ruang kawasan perkotaan yang terintegrasi dengan Kota Bukittinggi 2. Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi untuk mengembangkan kawasan nagari 3. Meningkatkan kawasan permukiman yang mendukung sektor lainnya

B. Rencana Pengembangan Sistem Permukiman Pedesaan

Tujuan pengembangan sistem permukiman kawasan pedesaan bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan perekonomian masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada sebagai pusat-pusat produksi di wilayah pedesaan. Sedangkan sarananya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pelayanan sosial masyarakat melalui pembangunan struktur dan infrastruktur wilayah perkotaan. Dalam kaitannya dengan fungsi kawasan tertentu, maka pengembangan pusat-pusat pertumbuhan kawasan permukiman mengenai nagari diarahkan pada nagari pusat pertumbuhan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Nagari yang mempunyai potensi untuk dikembangan dengan industri kecil 2. Dapat berfungsi sebagai penyedia pelayanan pada nagari-nagari sekitarnya 3. Dapat berfungsi sebagai perantara antar kota dengan nagari Dengan kriteria tersebut untuk Kabupaten Agam sampai akhir 2005 diarahkan sebagai nagari yang menjadi pusat pertumbuhan adalah Nagari Bawan dan Nagari Malalak. Untuk Nagari Bawan mempunyai posisi yang strategis sedangkan Nagari Malalak mempunyai lokasi sebagai jembatan antara Nagari dengan kota dan terletak dekat kawasan perbatasan sehingga dapat menarik desa lainnya untuk tidak berorientasi pada wilayah di Kawasan Agam. Sistem permukiman pedesaan, pengembangannya diarahkan sesuai dengan : 1. Arah kecenderungan perkembangan permukiman yang akan berkembang 2. Ketersediaan sumber daya air 3. Tidak mengganggu budidaya lahan basah dua kali panen 4. Tidak mengganggu terhadap kelestarian lingkungan - tidak menekan kawasan yang dilindungi - yang sangat sesuai diarahkan pada kelerengan 15 - tidak terletak pada kawasan rawan longsor - kawasan permukiman yang berada di luar kriteria yang digariskan diatur sesuai dengan perundangan yang berlaku atau sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah setempat, sesuai dengan studi kelayakan. 5. Sistem permukiman di Kabupaten Agam dapat dibentuk sesuai dengan geomorfologi wilayahnya. Maka diarahkan untuk : a. Memusat dan konsentrik terjadi karena adanya daya tarik kegiatan fungsional yang tinggal di pusat nagari b. Memanjang karena adanya orientasi ke jalan utama dan adanya pusat-pusat kegiatan fungsional yang tersebar sepanjang jalan utama c. Terpencar dispersed. Perkembangan nagari bermotivasi orientasi ke tempat kerja di lapangan pertanian sawah, ladang, nelayan, dengan maksud agar perjalanan ke tempat kerja tidak terlalu jauh LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat Candung II - 11

2.3 Rencana Struktur Tata Ruang Ibu Kota Kecamatan IV Angkat Candung

2.3.1 Konsep Struktur Tata Ruang

Struktur tata ruang kota direncanakan sesuai dengan fungsi kegiatan yang terdapat di dalam suatu kota. Secara umum fungsi kegiatan kota dapat diartikan menjadi 2 bagian, yaitu fungsi primerpusat utama F1 dan fungsi sekundersub pusat utama F2. Fungsi primerpusat utama F1 mempunyai tingkat pelayanan regional keluar kota sedangkan fungsi sekundersub pusat utama F2 lebih melayani skala nagarailingkungan dan wilayah sekitarnya. Struktur kota dapat diartikan sebagai susunan berbagai komponen yang mewadahi pergerakan orang atau barang dalam melaksanakan peranannya sebagai fungsi kota Rencana struktur ruang merupakan rencana alokasi pusat-pusat kegiatan yang sesuai dengan jenis dan tingkat hirarkinya. Hirarki pusat kegiatan sebagai landasan kegiatan untuk menciptakan kemudahan pelayanan bagi penduduk. Rencana struktur pelayanan adalah sebagai berikut : 1. Pusat Pelayanan Utama fungsi utamaF1 berupa pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan, fasilitas sosial, perumahan 2. Sub pusat Pelayanan Kota F2, berupa pelayanan sosial yang melayani kebutuhan sosial bagi wilayah sekitarnya. Masing-masing kegiatan ini akan dilayani dengan jaringan jalan. 3. Struktur hijau atau konservasi, berupa daerah-daerah yang harus dipertahankan sebagai daerah hijau antara lain persawahan dan perkebunan. Daerah-daerah ini harus dipertahankan guna melindungi daerah bawahannya.

2.3.2 Rencana Penggunaan Lahan

Berdasarkan fungsi dan struktur tata ruang kota dan tata guna yang dapat dikembangkan di kawasan Ibu Kota Kecamatan IV Angkat Candung adalah :  Perkantoranpemerintahan  Perdaganganjasa  Perumahan  Fasilitas Umum  Utilitas dan Jaringan Jalan  Pola hijau dan preservasi Untuk lebih jelasnya untuk penggunaan lahan Ibu Kota Kecamatan IV Angkat Candung dapat dilihat pada gambar 2.5.

2.3.3 Rencana Sistem Transportasi

Jaringan jalan sebagai sarana perhubungan dalam menunjang perkembangan fungsi Kota Biaro direncanakan untuk menciptakan keadaan optimal struktur pergerakan, baik orang maupun barang. Kebutuhan pelayanan transportasi ditimbulkan akibat adanya hubungan dan ketergantungan antara pusat-pusat pelayanan yang harus dipenuhi dengan perencanaan jaringan jalan yang menghubungkan pusat-pusat tersebut dengan pusat kota Biaro dengan pusat-pusat lainnya. Pengembangan sistem jaringan jalan, pergerakan di Kota Biaro dilakukan dengan memperhatikan jaringan jalan secara keseluruhan, yaitu sistem pergerakan antar permukiman di Kota Biaro. Sistem pergerakan antar kota yang ada sekarang adalah jalan penghubung yang menghubungkan Kota Biaro dengan kota-kota lainnya. Jalan penghubung tersebut menghubungkan kegiatan regional seperti aliran barang hasil produksi pertanian.

2.4 Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Sepanjang Jalan Negara Batas Kota Bukittinggi

– Kota Payakumbuh 2.4.1 Rencana Struktur Tata Ruang Struktur tata ruang yang ditetapkan dalam wilayah perencanaan tidak memiliki pusat utama karena pusat utama untuk Kabupaten Agam adalah Kota Bukittinggi dan untuk Kabupaten 50 Kota adalah Kota Payakumbuh. Sedangkan pusat pelayanan kedua juga tidak terdapat di wilayah perencanaan dan pusat lingkungan diberi nama BWK Bagian Wilayah Kawasan.