LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat
Candung
II - 2
Keterangan : PPN
= Pusat Pengembangan Nasional PPAD
= Pusat Pengembangan Antar Daerah PPD
= Pusat Pengembangan Daerah PPL
= Pusat Pengembangan Lokal
Dalam kaitannya dengan fungsi kota-kota di Sumatera Barat maka Kota Lubuk Basung merupakan hinterland dari Wilayah Pengembangan Bukittinggi yang
mempunyai efek langsung baik ekonomi maupun fisik terhadap Kabupaten Agam. Struktur jaringan jalan Kabupaten Agam dilalui oleh pengembangan jaringan
propinsi Sumatera Barat dengan fungsi jalan arteri yaitu : 1. Padang
– Pariaman – Manggopoh – Pasaman - Propinsi Sumatera Utara 2. Padang
– Bukittinggi – Baso – Payakumbuh – Riau 3. Bukittinggi
– Palupuh – Pasaman – Sumatera Utara Struktur pengembangan Propinsi Sumatera Barat untuk Kabupaten Agam
terdapat 2 pusat pertumbuhan yaitu Agam bagian Barat dengan pusat pertumbuhan di Kota Bukittinggi, sedangkan Agam bagian Timur dengan pusat pertumbuhan di Lubuk
Basung. Adapun fungsi Lubuk Basung, sebagai pusat pertumbuhan lokal sedangkan Bukittinggi berfungsi sebagai pusat pengembangan regional. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 2.1
2.2 Kebijaksanaan Kabupaten Agam 2.2.1 Visi dan Misi Kabupaten Agam
2.2.1.1 Visi
Sesuai kondisi objektif Kabupaten Agam yang ada pada saat ini sehingga dapat dirumuskan Visi Kabupaten Agam yaitu
“Agam Mandiri dan Berprestasi yang Madani”.
Agam mandiri mengandung arti kemandirian yang mengakar dari nilai agama, sosial
budaya dan potensi daerah di segala bidang dengan tetap menjunjung tinggi kebersamaan dan kemitraan dengan semangat persatuan dan kesatuan
“Barek Sapikua Ringan Sajinjiang yang Didukung oleh Tali Tigo Sapilin”.
Berprestasi mengandung arti adanya suatu dorongan, bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Agam dalam melaksanakan tugas, fungsi, tanggung jawab dan
usaha sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dan terbaik. Untuk terwujudnya hal tersebut dituntut kreatifitas, inovasi dan proaktif dari setiap lapisan masyarakat
dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada serta menghadapi tantangan sehingga mampu berkompetisi ditingkat lokal, regional maupun internasional.
Dengan demikian, Agam mandiri dan berprestasi mengandung makna sejalan dengan prinsip kehidupan, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok
harus lebih baik dari hari ini.
“Tiada hari tanpa prestasi, Tiada Prestasi Tanpa Kemandirian”.
Madani diambil dari nilai-nilai yang telah dikembangkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan pemerintahan dan menata masyarakat di Kota Madinah. Di
antara nilai-nilai yang dikembangkan tersebut mengandung nilai-nilai dasar kehidupan bermasyarakat yang di dasarkan kepada prinsip kesetaraan, musyawarah dan
mufakat, nilai ukhuwah, memupuk rasa cinta tanah air dan pengakuan terhadap hak azazi setiap manusia.
Prinsip kesetaraan mengandung arti pengakuan terhadap persamaan hak dan kewajiban setiap warga masyarakat didepan hukum, tidak menilai berdasarkan tingkat
sosial, ekonomi, etnis dan agama yang dianut. Musyawarah dan mufakat dapat diartikan pengambilan keputusan yang
menyangkut hajat hidup orang banyak dilakukan melalui prinsip demokrasi yang mengakomodasi berbagai aspirasi dalam masyarakat dan memusyawarahkan secara
bersamaan untuk mengambil keputusan.
“Bulek Aie ka Pambuluah, Bulek Kato jo Mufakat”.
Di samping itu madani juga mengandung nilai yang mengakui adanya hak-hak yang melekat pada setiap orang hak azazi manusia, penegakan supremasi hukum,
nilai-nilai sosial yang tinggi dan tidak mementingkan diri sendiri, kelompok atau golongan.
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat
Candung
II - 3
LAPORAN RENCANA Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTBL Kawasan Jalan Negara IV Angkat
Candung
II - 4
2.2.1.2 Misi