dengan perilaku kekerasan, serta prinsip-prinsip dalam pengelolaan klien dengan perilaku kekerasan
2.2.1 Definisi klien dengan perilaku kekerasan
Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya
tingkah laku tersebut. Perilaku kekerasan merupakan suatu tanda dan gejala dari gangguan skizofrenia akut yang tidak lebih dari 1 Purba dkk, 2009.
Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis Berkowitz, 1993 dalam Sujono
dan Teguh, 2009. Berdasarkan defenisi ini maka perilaku kekerasan dapat dibagi dua menjadi perilaku kekerasan scara verbal dan fisik Keltner et al, 1995 dalam
Sujono dan Teguh, 2009. Perilaku kekerasan seperti perilaku mencederai orang lain dapat berupa acaman melukai diri sendiri; perilaku merusak lingkungan
seperti peraot rumah tangga, membangting pintu; ancaman verbal berupa kata- kata kasar, nada suara yang tinggi dan bermusuhan Morrisson, 1993 dalam Purba
dkk, 2009. Sedangkan marah tidak harus memiliki tujuan khusus. Marah lebih menunjuk kepada suatu perangkat perasaan-perasaan tertentu yang biasanya
disebut dengan perasaan marah Berkowitz, 1993. Kemarahan adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respons terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai
ancaman Keliat, 1996 dalam Sujono dan Teguh, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana klien mengalami perilaku yang dapat membahayakan klien sendiri, lingkungan termasuk orang lain dan
barang-barang Maramis, 2005.
2.2.2 Perubahan yang terjadi pada klien dengan perilaku kekerasan
Menurut Stuart dan Laraia dalam Purba dkk 2009, klien dengan perilaku kekerasan dapat memperlihatkan perubahan-perubahan baik secara fisik,
psikologis maupun spiritual. Perubahan secara fisik yang diperlihatkan oleh klien dengan perilaku kekerasan yaitu dengan mencederai diri klien itu sendiri dan
peningkatan mobilitas tubuh. Perubahan secara psikologis yang terlihat dari klien yaitu emosional, marah yang tidak dapat dikontrol, mudah tersinggung dan
menentang. Sementara perubahan secara spiritual yang klien perlihatkan yaitu merasa dirinya yang paling berkuasa dan tidak bermoral.
2.2.3 Rentang respon marah pada klien dengan perilaku kekerasan