teriak-teriak di dalam ruangan, merampas peralatan intervensi dan melawan perawat. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut:
“…begitu diinjeksi kan gak langsung tenangkan, pasti masih ada sisa ngamuk-ngamuk. Awalnya sempat juga melawan-lawanlah minta
dilepaskan rantainya. Di tempat tidur sempat mengamuk juga, teriak- teriak juga. Cuman ya setelah obatnya bekerja, dia tenang, tidur …”
Partisipan 3
“… Terus dulu pernah juga ada pasien baru ya. Pasien baru inikan bingung, jadi saya sendirian dinas malam mau memfiksasi dia. Rupanya
fiksasinya tadi dirampasnya, dipukulinya sama yang lain. Ada pasien lain, dipukulnya fiksasi tadi, talinya tadi dipukulnya sama pasien yang lain,
kena, cederalah pasien yang lain tadi…”Partisipan 4
2. Penyebab timbulnya perilaku kekerasan pada pasien perilaku kekerasan
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap kelima partisipan melalui pengalaman perawat dalam memberikan asuhan keperawatan klien dengan
perilaku kekerasan penyebab timbulnya perilaku kekerasan pada pasien perilaku kekerasan adalah karena halusinasinya dan wahamnya.
2.1 Halusinasi
Kelima partisipan yang telah diwawancarai menyatakan bahwa penyebab timbulnya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pasien perilaku kekrasan
adalah karena halusinasinya seperti dia mendengar suara-suara atau melihat hal- hal yang orang lain tidak melihat. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan
berikut:
Universitas Sumatera Utara
“Halusinasinya juga datang, mau jugalah hitungannya memukul gitu. Mungkin dia halusinasinya mendengar entah melihat manusia itu seperti
udah lain seperti hewan kan bisa juga tiba-tiba disuruh pukul…” Partisipan 1
“…karena itukan biasanya pasien-pasien yang ngamuk itukan karena gak bisa tidur, jadi mulailah dia mungkin berkhayal, berhalusinasi dan
muncullah halusinasinya…” Partisipan 3
“Kebanyakan perilaku kekerasan itu dari halusinasinya. Dia dengar suara-suara. Dia dijelek-jelekkan sama suara-suara itu. Jadi bawaannya
mau marah aja. Dia sebenarnya marah sama suara-suara itu, tapi orang yang didekatnya dipukulnya.”Partisipan 5
2.2 Waham
Dua orang dari partisipan yang diwawancarai menyatakan bahwa penyebab lain yang membuat timbulnya perilaku kekerasan oleh klien dengan perilaku
kekerasan adalah karena wahamnya seperti pasien curiga pada perawat, pasien dendam sama perawat. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan pastisipan
berikut ini: “bisa karena waham ya kan. “oh ini mau ngapain aku” kan gitu,
timbullah paranoidnya, “nah sebelum aku dihajar, bagus aku hajar duluan” kan gitu. Mau orang ini kek gitu kan, misalnya gak diapa-apain,
di bilangnya diapa-apain kok. Hanya di tengokin aja dia tersinggung…” Partisipan 1
“Curiga-curiga gitu dia, marah sama kita, curiga dia sama kita. Jadi diakan nanti ntah udah punya suami gitukan, pikirnya ntah kita ambil
suaminya. Waham curigalah dia gitukan, mengamuklah dia gitukan…”Partisipan 4
Universitas Sumatera Utara
3. Perasaan perawat saat memberikan asuhan keperawatan pasien perilaku kekerasan
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap kelima partisipan melalui pengalaman perawat dalam memberikan asuhan keperawatan klien
dengan perilaku kekerasan ada beberapa perasaan yang dirasakan oleh perawat sendiri saat merawat pasien. Ada perasaan negatif dan juga ada perasaan positif.
3.1 Perasaan negatif