Perasaan negatif Perasaan positif Pengekangan fisik

3.1 Perasaan negatif

Kelima partisipan yang diwawancarai menyatakan perasaan-perasaan negatif mereka saat mereka baru-baru masuk kerja. Perasaan-perasaan negatif itu menimbulkan reaksi takut, stress dan cemas. Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb 2010 kecemasan itu sendiri adalah suatu sinyal yang menyadarkan adanya peringatan bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman.

3.2 Perasaan positif

Sementara itu selain timbulnya perasaan-perasaan negatif, empat dari lima partisipan yang dilakukan wawancara, menyatakan bahwa mereka juga mengalami perasaan-perasaan positif dalam merawat pasien dengan perilaku kekerasan tersebut. Hal ini tergambar dari ungkapan mereka yang menyatakan bahwa mereka merasa nyaman setelah bekerja selama beberapa bulan rumah sakit tersebut dan membuat mereka bertahan sampai bertahun-tahun dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien perilaku kekerasan. Juga ada ungkapan dari mereka yang menyatakan bahwa kendala yang mereka hadapi saat memberikan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan kini sudah mereka katakan bahwa hal itu adalah hal yang biasa saja.

4. Penanganan terapi yang perawat berikan terhadap pasien perilaku kekerasan

Universitas Sumatera Utara Riyadi dan Purwanto 2009 menyatakan pasien yang melakukan perilaku kekerasan biasanya memperlihatkan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang, baik secara fisik maupun psikologis. Oleh sebab itu dibutuhkan beberapa tindakan ataupun terapi untuk mengatasi tindakan perilaku kekrasan yang dilakukan oleh pasien. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kelima partisipan ini, tindakan-tindakan yang dapat dilakukan seperti tindakan pengekangan fisik, membina hubungan terapeutik dan pemberian terapi terapi obat-obatan, ECT dan TAK.

4.1 Pengekangan fisik

Kelima partisipan yang dilakukan wawancara menyatakan tindakan atau penatalaksanaan yang dilakukan oleh perawat ketika pasien melakukan tindakan amuk atau pada saat perilaku kekerasan pasien kambuh adalah dengan melakukan fiksasi ataupun tindakan pengekangan fisik. Dari pernyataan partisipan tindakan pengekangan fisik tersebut mereka lakukan untuk menghindari terjadinya tindakan yang bisa membahayakan baik bagi diri perawat, pasien yang lain dan juga pasien itu sendiri. Fiksasi adalah pengekangan fisik dengan menggunakan alat manual untuk membatasi gerakan fisik pasien menggunakan manset, sprei pengekang atau rantai Yosep, 2007. Fiksasi termasuk dalam salah satu strategi pengurungan yang merupakan rentang terkahir ataupun strategi ketiga menurut Yosep 2007. Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Arnetz dan Bengt 2001, menyatakan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan pada pasien perilaku kekerasan seperti pengekangan fisik atau isolasi tidak dipraktekkan lagi Universitas Sumatera Utara di bangsal mereka. Pengekangan fisik atau fiksasi ini masih termasuk kedalam tindakan intervensi yang alami belum berdasarkan standar Darsana, 2010.

4.2 Perilaku perawat saat melakukan asuhan keperawatan

Dokumen yang terkait

Perilaku Caring Perawat dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

17 144 75

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. W DENGAN PERILAKU KEKERASANDIRUANG SRIKANDI Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny. W Dengan Perilaku Kekerasan Diruang Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 5 15

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. J DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBADRA Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny. J Dengan Perilaku Kekerasan Di Ruang Sumbadra Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 1 14

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. J DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBADRA Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny. J Dengan Perilaku Kekerasan Di Ruang Sumbadra Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 0 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN, DI RUANG AYODYA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN, DI RUANG AYODYA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 0 11

PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN, DI RUANG AYODYA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 0 8

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RSJD SURAKARTA.

0 0 10

ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN

1 2 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN JIWA DENGA

0 1 22

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep perawat jiwa - Pengalaman Perawat Jiwa dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Klien dengan Perilaku Kekerasan

0 0 15