57
Tabel 4.12 Hubungan Persepsi Koordinator Penggerak JPKM dengan Kinerja Koordinator Penggerak JPKM
. Persepsi
Koordinaor Penggerak
JPKM Desa
Kinerja Total Nilai
P
Buruk Cukup
Baik Σ
0,168 Σ Σ Σ
Cukup
2 15,4
9 69,2
2 15,4
13 100
Baik 2 3,3 42 70 16 26,7
60 100
Total
4 5,5
51 69,9
18 24,7
73 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 26,7 responden dengan persepsi baik memiliki kinerja yang baik, dan 15,4 responden dengan persepsi cukup
memiliki kinerja yang baik. Nilai p yang merupakan hasil analisis Rank Spearman sebesar 0,168 0,005 yang berarti tida ada hubungan yang signifikan antara
persepsi Koordinator Penggerak JPKM Desa tentang program JPKM dengan kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun
2010.
4.4.3 Hubungan Motivasi Koordinator Penggerak JPKM dengan Kinerja
Koordinator Penggerak JPKM.
Hasil analisis tabulasi silang antara motivasi koordinator penggerak JPKM desa tentang program JPKM dengan kinerja koordinator penggerak JPKM desa di
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
58
Tabel 4.13 Hubungan Motivasi Koordinator Penggerak JPKM dengan Kinerja Koordinator Penggerak JPKM
. Motivasi
Koordinator Penggerak
JPKM Desa Kinerja Total
Nilai P
Buruk Cukup
Baik Σ
0,619 Σ Σ Σ
Rendah 1
50 1
50 2
100
Sedang
3 7,0 28 65,1 12 27,9 43 100
Tinggi 22
78,6 6
21,4 28
100
Total
4 5,5 51 69,9 18 14,7 73 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 21,4 responden dengan motivasi tinggi memiliki kinerja yang baik, 27,4 responden dengan motivasi sedang
memiliki kinerja yang baik, dan tidak ada responden dengan motivasi rendah memiliki kinerja yang baik. Nilai p yang merupakan hasil analisis Rank Spearman
sebesar 0,619 0,05 yang berarti tida ada hubungan yang signifikan antara motivasi Koordinator Penggerak JPKM Desa dengan kinerja Koordinator
Penggerak JPKM Desa di Kabupaten Banjarnegara tahun 2010. 4.4.4
Hubungan Kepemimpinan Atasan dengan Kinerja Koordinator JPKM.
Hasil analisis tabulasi silang antara kepemimpinan atasan dengan kinerja koordinator penggerak JPKM desa di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
59
Tabel 4.14 Hubungan Kepemimpinan Atasan dengan Kinerja Koordinator JPKM.
Kepemimpinan Atasan
Kinerja Total Nilai
P
Buruk Cukup
Baik Σ
0,225 Σ Σ Σ
Buruk 3
23,1 8
61,5 2
15,4 13
100
Cukup 0 0 42 72,4 16 14,3 58 100
Baik 1
50 1
50 2
100
Total 4 5,5 51 69,9 18 24,7 73 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tidak ada responden dengan kepemimpinan atasan baik memiliki kinerja yang baik, 14,3 responden dengan
kepemimpinan atasan cukup memiliki kinerja yang baik, dan 15,4 responden dengan kepemimpinan atasan buruk memiliki kinerja yang baik. Nilai p yang
merupakan hasil analisis Rank Spearman sebesar 0,225 0,05 yang berarti tida ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan atasan Koordinator
Penggerak JPKM Desa dengan kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa di
Kabupaten Banjarnegara tahun 2010. 4.4.5
Hubungan Imbalan yang Diterima dengan Kinerja Koordinator JPKM.
Hasil analisis tabulasi silang antara kepemimpinan yang dilakukan dengan kinerja koordinator penggerak JPKM desa di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
60
Tabel 4.15 Hubungan Imbalan yang Diterima dengan Kinerja Koordinator JPKM
.
Imbalan yang
Diberikan Kinerja
Total Nilai P
Buruk Cukup
Baik Σ
0,252 Σ Σ
Σ
Tidak Memuaskan
1 20
4 80
5 100
Cukup Memuaskan
3 4,8 43 44
17 27
68 100
Memuaskan
4 80
1 20
5 100
Total 4 5,5 51
69,9 18
24,7 73 100
Sumber : Data Primer Terolah Tahun 2010 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 20 responden dengan imbalan yang
diberikan memuaskan memiliki kinerja yang baik, 27 responden dengan imbalan yang diberikan cukup memuaskan memiliki kinerja yang baik, dan tidak ada
responden dengan motivasi buruk memiliki kinerja yang baik. Nilai p yang merupakan hasil analisis Rank Spearman sebesar 0,252 0,05 yang berarti tida
ada hubungan yang signifikan antara imbalan yang diberikan Koordinator Penggerak JPKM Desa dengan kinerja Koordinator Penggerak JPKM Desa di
Kabupaten Banjarnegara tahun 2010.
59
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
5.1.1 Usia Responden
Karakteristik usia responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah usia 41-50 tahun sebanyak 43 responden, 24 responden 32,9 usia 31-40 tahun,
4 responden 5,5 usia ≥50 tahun, dan 2 responden 2,7 usia ≤ 30 tahun.
Tidak ada syarat khusus untuk menjadi Koordinator JPKM Desa, hanya saja diharapkan koordinator adalah orang yang aktif, kreatif, inofatif da
komunikatif. Dan usia 31-50 tahun merupakan usia yang produktif sehingga tidaklah mengherankan responden dalam penelitian ini yang banyak dijumpai
adalah rentang usia ini. Surat Gubernur Jawa Tengah No: 411.31025 tanggal 10 Mei 2006 menyebutkan bahwa syarat kader posyandu koordinator JPKM
adalah sebagai berikut: 1.
Dewasa, umur 17 tahun. 2.
Minimal pendidikan SD. 3.
Tahu, mau dan mampu. 4.
Aktif, kreatif, inovatif dan komunikatif. 5.
Bekerja secara sukarela dan mengabdi tanpa pamrih. 6.
Berdomisili di sekitar posyandupuskesmas.