60
5.1.2 Pekerjaan Responden
Karakteristik pekerjaan Responden dalam penelitian ini sebagian besar responden 95 adalah bekerja sebagai pegawai Keurahan, sisanya 5 bukan
sebagai pegawai Kelurahan. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Banjarnegara No: 440476 bahwa seorang Koordnator JPKM ditetapkan dengan
Keputusan Bupati yang dibentuk dari para pegawai kelurahan, pegawai puskesmas, dan kader posyandu.
5.2 Hasil Uji Univariat
5.2.1 Kemampuan Koordinator Pengerak JPKM Desa
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa responden dengan kemampuan cukup sebesar 42,5 dan buruk 57,5 . Variabel kemampuan dalam
penelitian ini mencakup lima item pertanyaan yaitu berkaitan dengan lama kerja, pendidikan terakhir, pelatihan yang diikuti, dan lama waktu bekerja.
Kemampuan yang dimiliki koordinator dapat ditingkatkan, salah satu caranya adalah dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan. Umar 1997
menyatakan program pelatihan training dilakukan dengan tujuan memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk
kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya untuk siap memangku jabatan tertentu di masa datang.
Umar 1997 menyatakan bahwa pelatihan yang dilaksanakan dapat dilakukan pada 2 tempat yaitu:
61
1. Pelatihan di tempat kerja on the job training
Pelatihan ini dilaksanakan melalui demonstrasi praktek untuk menyelesaikan sesuatu untuk meningkatkan skill karyawan, melatih lebih
mengarahkan pada raktek manajerial dan professional, melatih dengan cara mengerjakan sendiri dan rotasi kerja.
2. Pelatihan di luar tempat kerja off the job training
Pelatihan ini dilaksanakan melalui ceramah, studi kasus, permainan peran, grup diskusi, pusatpengembangan, dinamika grup, belajar melalui tindakan,
proyek, permainan bisnis dan pelatihan di tempat terbuka.
5.2.2 Persepsi Koordinator Penggerak JPKM Desa Tentang Program
JPKM
Hasil analisis univariat menunjukan bahwa 82,2 responden memiliki persepsi yang baik mengenai program JPKM dan sisanya sebesar 17,8 memiliki
persepsi yang cukup. Variabel persepsi Koordinator Penggerak JPKM Desa mencakup pertanyaan berkaitan dengan pandangan responden mengenai JPKM
yang meliputi pengertian, manfaat, tujuan dan kepesertaan JPKM. Hampir seluruh responden setuju dengan diadakanya JPKM, hal ini
berkaitan dengan manfaat yang dirasakan responden dengan adanya JPKM, seperti adanya kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan. Pengalaman yang
baik tentang JPKM menjadikan responden memiliki persepsi yang baik pula terhadap program JPKM. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Mulyana
2003 bahwa persepsi seseorang terhadap orang lain, obyek atau kejadian dan
62
reaksi mereka terhadap hal itu berdasarkan pada pengalaman dan pembelajaran masa lalu mereka berkaitan dengan orang, obyek atau kejadian yang serupa.
5.2.3 Motivasi Koordinator Penggerak JPKM Desa