Motivasi Koordinator Penggerak JPKM Desa Kepemimpinan Koordinator Penggerak JPKM Desa

25

2.3.3 Motivasi Koordinator Penggerak JPKM Desa

Motivasi adalah perpaduan antara keinginan dan energi untuk mencapai tujuan tertentu. Memengaruhi motivasi seseorang berarti membuat orang tersebut melakukan apa yang kita inginkan. Karena fungsi utama dari kepemimpinan adalah untuk memimpin, maka kemampuan untuk memengaruhi orang adalah hal yang penting. Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu. Berikut ini adalah tiga teori spesifik yang merupakan penjelasan yang paling baik untuk motivasi karyawan yang dikutip oleh Robbins 2003 : 1. Teori Hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow Terdiri dari kebutuhan fisiologis, keamanan,sosial,penghargaan dan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial merupakan kebutuhan tingkat rendah faktor eksternal dan kebutuhan penghargaan, aktualisasi diri merupakan kebutuhan tingkat tinggifaktor internal. Teori ini mengasumsikan bahwa orang berupaya memenuhi kebutuhan yang lebih pokok psikologi sebelum memenuhi kebutuhan yang tertinggi aktualisasi diri. 2. Teori Dua Faktor Dua faktor itu dinamakan faktor yang membuat orang merasa tidak puas dan faktor yang membuat orang merasa puas Dissatisfier–Satisfier atau faktor yang membuat orang merasa sehat dan faktor yang memotivasi orang Hygiene–Motivators, atau faktor ekstrinsik dan intrinsik Extrinsic–Intrinsic. 26 3. Teori kebutuhan McClelland Mc Clelland memberikan tiga tingkatan kebutuhan tentang motivasi sebagai berikut : Kebutuhan akan prestasi Need for Achievement , afiliasi Need for Affiliation. kekuasaan Need for Power.

2.3.4 Kepemimpinan Koordinator Penggerak JPKM Desa

Kepemimpinan leadership telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai bidang yang berbeda pula Handoko, 1994. Sebagian besar definisi kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan berkaitan dengan proses yang disengaja dari seseorang untuk menekankan pengaruhnya yang kuat terhadap orang lain untuk membimbing, membuat struktur, dan memfasilitasi aktifitas dalam hubungan berorganisasi atau kelompok. Beberapa definisi lain tentang teori kepemimpinan hanya memperlihatkan sedikit kesamaan. Definisi berbeda dalam berbagai hal termasuk siapa yang bisa mengamankan pengaruhnya, maksud tujuan dari pengaruh itu, cara menanamkan pengaruh dan hasil pengaruhnya. Perbedaan terletak pada pandangan ilmiah dan besarnya ketidak setujuan mengenai identifikasi pemimpin dan proses kepemimpinan. Peneliti mempunyai perbedaan konsep mengenai kepemimpinan, serta memilih fenomenal yang berbeda untuk diteliti dan diinterprestasikan. Ketika kepemimipinan didefinisikan secara sempit, hal ini berarti prespektif definisi dipersempit sehingga hanya mencakup proses yang akan dipelajari. Hal tersebut menyebabkan ketidak sesuaian asumsi awal tentang efektifitas kepemimpinan. Definisi kepemimpinan menurut beberapa ahli: 27 1. Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penatan berupa kemampuan mempengaruhi prilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bakerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Sutarto dalam Handoko, 1994. 2. Kepemimpinan adalah sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok orang yang saling berhubungan tugasnya Stoner dalam Handoko, 1994. 3. Tannenbaum mengatakan kepemimpinan adalah sebagai saling pengaruh antar pribadi, dilatih dalam situasi dan diarahkan melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan atau tujuan khusus Sutarto dalam Handoko, 1994. Para ahli mengemukakan bahwa peranan yang perlu ditampilkan pemimpin adalah: mencetuskan ide atau sebagai seorang kepala, memberi informasi, sebagai seorang perencana, memberi sugesti, mengaktifkan anggota, mengawasi kegiatan, memberi semangat untuk mencapai tujuan, sebagai katalisator, mewakili kelompok, member tanggung jawab, menciptakan rasa aman dan sebagai ahli dalam bidang yang dipimpinnya. Sebagai pemimpin kelompok, seseorang harus berperan mendorong anggota beraktivitas sambil memberi sugesti dan semangat agar tujuan dapat tercapai. Menurut Covey dalam Kris Yuliani, 2002: 6 ada tiga peranan pemimpin dalam kelompokorganisasi antara lain: 1. Pathfinding pencarian alur, mengandung sistem nilai dan visi dengan kebutuhan pelanggan melalui suatu perencanaan strategis yang disebut the strategic pathway jalur strategi. 28 2. Aligning penyelarasan, upaya memastikan bahwa struktur, sistem dan operasional organisasi memberi dukungan pada pencapaian visi dan misi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan pemegang saham lain yang terlibat. 3. Empowerment pemberdayaan, suatu semangat yang digerakkan dalam diri orang-orang yang mengungkapkan bakat, kecerdikan dan kreativitas laten, untuk mampu mengerjakan apapun dan konsisten dengan prinsip-prinsip yang disepakati untuk mencapai nilai, visi dan misi bersama dalam melayani kebutuhan pelanggan dan pemegang saham lain yang terlibat. Peranan pemimpin kelompok yang sangat perlu dilaksanakan oleh seorang pemimpin kelompok yaitu: Membantu kelompok dalam mencapai tujuannya, Memungkinkan para anggota memenuhi kebutuhan, Mewujudkan nilai kelompok, Merupakan pilihan para anggota kelompok untuk mewakili pendapat mereka dalam interaksi dengan pemimpin kelompok lain, Merupakan seorang fasilitator yang dapat menyelesaikan konflik kelompok Sulaksana 2002. Menurut Sondang 1999, lima fungsi kepemimpinan yang dibahas secara singkat adalah sebagai berikut: pimpinan selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan, wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak di luar organisasi, pimpinan selaku komunikator yang efektif, mediator yang handal, khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam menangani situasi konflik, pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral. 29

2.3.5 Imbalan yang diberikan

Dokumen yang terkait

Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Menuju Kepesertaan Semesta (Universal Coverage) Di Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah

0 32 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM JAMINAN KESEHATAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan Nasional Di Desa Tegalsari Kabupaten Ponorogo.

0 6 15

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan Nasional Di Desa Tegalsari Kabupaten Ponorogo.

0 2 14

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan Nasional Di Desa Tegalsari Kabupaten Ponorogo.

1 9 8

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan Nasional Di Desa Tegalsari Kabupaten Ponorogo.

0 8 4

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ( Jpkm) : Strategi Aksesitas Pelayanan Kesehatan Di Masa Depan.

0 0 9

PERANAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM) DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pada Masyarakat Di Desa Selaganggeng Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga).

0 0 94

(ABSTRAK) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KOORDINATOR PENGGERAK JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM) DESA DI KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 0 3

TAP.COM - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU ... 9801 22014 1 SM

0 1 13

18376 ID analisis faktor faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan senam hamil di wilaya

0 0 9