Sitiran Jurnal dan Majalah

1.1.1 Sitiran Jurnal dan Majalah

Walaupun buku teks menempati peringkat pertama sebagai jenis literatur yang paling banyak digunakan sebagai rujukan, jurnal dan majalah juga menjadi jenis literatur yang penting sebagai sumber informasi atau literatur primer. Ini terlihat dimana jurnal dan majalah selalu menjadi rujukan pada setiap volume atau setiap tahun terbit Jurnal Studia Islamika. Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Diagram 2 berikut: Tabel 4.3 Jumlah Sitiran Jurnal dan Majalah pada Setiap Volume No Volume Tahun Jumlah sitiran 1. Volume I 1994 54 8.78 2. Volume II 1995 85 13.84 3. Volume III 1996 117 19.02 4. Volume IV 1997 112 18.21 5. Volume V 1998 57 9.26 6. Volume VI 1999 104 16.91 7. Volume VII 2000 86 13.98 Jumlah 615 100 Rataa-rata 88 Diagram 2 Jumlah Sitiran Jurnal dan Majalah pada Setiap Volume Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa semua Jurnal Studia Islamika menyitir jurnal ilmiah dan majalah dengan frekuensi yang cukup banyak. Total keseluruhan sebanyak 615 sitiran jurnal dan majalah. Volume III, IV dan VI yang terbit tahun 1996, 1997, dan 1999 menyitir jurnal dan majalah yang terbanyak. Masing-masing sebanyak 117, 112, dan 104 sitiran atau 19,02, 18,21 dan 16,91. Ketiga volume ini dapat dikategorikan ke dalam kelompok sangat banyak. Berikutnya volume VII tahun 2000: sebanyak 86 sitiran atau 13,98, sebagai satu- satunya volume yang termasuk dalam kelompok banyak. Adapun yang termasuk dalam kelompok sedikit adalah volume II tahun 1995: sebanyak 85 atau 13.84. Terakhir adalah kelompok sangat sedikit. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah volume V tahun 1998: sebanyak 57 sitiran atau 9.26, dan volume I tahun 1994: sebanyak 54 sitiran atau 8,78. Data-data ini menggambarkan bahwa jurnal dan majalah dalam bidang atau topik yang dikaji para penulis Jurnal Studia Islamika cukup tersedia, dan artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal tersebut dapat diperoleh dengan mudah. Jurnal dan majalah pada umumnya berisi informasi mutakhir mengenai suatu topik, dan terfokus pada subjek yang sangat spesifik. Kelengkapan jurnal dan majalah akan memudahkan peneliti untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Banyak faktor yang menyebabkan seorang penulis tidak menyitir dari jurnal dan majalah, beberapa diantaranya adalah: 30 a. Ketersediaan jurnal dan majalah yang terbatas. b. Terbitan jurnal ilmiah yang sangat sedikit. c. Produktivitas penulis artikel dalam jurnal ilmiah yang sangat rendah. d. Keahlian yang terbatas dalam menelusuri dokumen terutama yang berbentuk elektronik seperti jurnal online di internet. e. Artikel dalam jurnal dan majalah tidak relevan atau tidak sesuai dengan topik yang ditulis. Akan tetapi, dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut tidak berlaku karena seluruh volume menyitir jurnal ilmiah dan majalah dalam jumlah yang banyak, dimana terdapat lebih dari 50 sitiran dalam setiap volume. Sebaliknya, para penulis 30 Hasugian, Jonner. Op.cit., h.8. pada Jurnal Studia Islamika dapat menyitir jurnal dan majalah dengan jumlah yang banyak, dapat dipastikan karena ketersediaan jurnal dan majalah dalam kajian keislaman di Indonesia dan Asia Tenggara sangat memadai.

1.1.2 Peringkat Jurnal dan Majalah yang Sering Disitir