Dari 17 judul yang menempati peringkat sebagai jurnal dan majalah yang paling banyak disitir, Jurnal Studia Islamika menempati urutan teratas sebagai jurnal
yang paling banyak dijadikan rujukan dalam penulisan artikel pada jurnal itu sendiri: sebanyak 40 sitiran. Urutan kedua adalah Majalah Indonesia: sebanyak 33 sitiran,
diikuti Majalah Tempo: sebanyak 29 sitiran. Ini merepresentasikan bahwa Jurnal Studia Islamika
sebagai jurnal yang paling representatif dalam kajian keislaman di Indonesia dan Asia Tenggara. Namun menurut Garfield dan Weljans-Dorof, seperti
dikutip Sutardji, sitiran tidak dapat dipakai untuk menunjukkan mutu suatu artikel, namun dapat digunakan sebagai indikator tentang peringkat pemanfaatan artikel dan
penyebarannya.
31
Tingkat sitiran suatu jurnal dan majalah menggambarkan tingkat pemanfaatan jurnal dan majalah tersebut oleh para penulis artikel dalam Jurnal
Studia Islamika.
7.2 Tempat Terbit Literatur yang Disitir
Data yang terkumpul menunjukkan, literatur yang dijadikan rujukan dalam artikel berbahasa Inggris pada Jurnal Studia Islamika diterbitkan dari berbagai
negara. Dari total 3173 sitiran yang dianalisis, tidak semua bibliografi literatur dicantumkan tempat terbitnya. Sebanyak 766 sitiran tidak mencantumkan tempat
terbit. Jadi hanya 2407 sitiran yang bisa dianalisis. Rincian tempat terbit literatur yang dijadikan rujukan bisa dilihat pada Tabel 4.5 dan Diagram 4 berikut:
31
Sutardji. Op.cit., h.6.
Tabel 4.5 Tempat terbit literatur yang disitir
No. Negara
Jumlah Sitiran Peringkat
1. Indonesia
1115 46.32
1 2.
USA 405
16.82 2
3. Inggris
220 9.14
3 4.
Malaysia 165
6.85 4
5. Belanda
139 5.77
5 6.
Singapura 72
2.99 6
7. Australia
51 2.11
7 8.
Kanada 29
1.2 8
9. Jerman
28 1.16
9 10.
Libanon 26
1.08 10
11. Perancis
26 1.08
10 12.
Filipina 23
0.95 11
13. Brunei Darussalam
20 0.83
12 14.
Mesir 18
0.74 13
15. Pakistan
11 0.45
14 16.
Jepang 11
0.45 14
17. Saudi Arabia
7 0.35
15 18.
India 7
0.35 15
19. Palestina
5 0.2
16 20.
Turki 3
0.12 17
21. Aljazair
3 0.12
17 22.
Thailand 2
0.08 18
23. Kuwait
2 0.08
18
No. Negara
Jumlah Sitiran Peringkat
24. Syiria
2 0.08
18 25.
Maroko 2
0.08 18
26. Denmark
2 0.08
18 27.
Swedia 2
0.08 18
28. Suriname
1 0.04
19 29.
Trinidad Tobago 1
0.04 19
30. Mexico
1 0.04
19 31.
Italia 1
0.04 19
32. Kenya
1 0.04
19 33.
Bangladesh 1
0.04 19
34. Irak
1 0.04
19 35.
Belgia 1
0.04 19
36. Selandia Baru
1 0.04
19 37.
Afrika Selatan 1
0.04 19
38. Yaman
1 0.04
19
Jumlah 2407
100
Diagram 4 Tempat Terbit Literatur yang Disitir
Dari data pada Tabel 4.5 tersebut dapat dilihat bahwa literatur yang disitir atau dijadikan rujukan diterbitkan di 38 negara. Negara-negara tersebut telah diberi
peringkat sesuai frekuensi sitiran pada masing-masing negara. Adapun negara yang paling banyak menerbitkan literatur dalam bidang kajian Islam di Indonesia dan
kawasan Asia Tenggara adalah Indonesia: sebanyak 1115 sitiran atau 46,32. Kemudian diikuti oleh Amerika Serikat: sebanyak 405 sitiran atau 16,82. Dalam
analisis ini Indonesia dan Amerika Serikat dapat dikategorikan ke dalam kelompok sangat banyak, dimana mayoritas lebih dari 50 literatur yang dijadikan rujukan
diterbitkan oleh kedua negara tersebut.
+ , -
. . .
. .
. .
. .
. -.
. .
. 1
. 2
Sebaliknya, tidak satupun negara yang termasuk dalam kelompok banyak dalam menerbitkan literatur yang digunakan sebagai rujukan. Selisih sitiran yang cukup
banyak terhadap Amerika Serikat adalah negara Inggris: sebanyak 220 sitiran atau 9,14. Kemudian diikuti oleh negara Malaysia: sebanyak 165 sitiran atau 6,85.
Terakhir adalah negara Belanda: sebanyak 139 sitiran atau 5,77. Ketiga negara ini digolongkan ke dalam kelompok sedikit dalam analisis ini.
Terakhir adalah kelompok sangat sedikit: sebanyak 33 negara. Singapura yang termasuk dalam kawasan Asia Tenggara adalah negara dengan jumlah sitiran
terbanyak dalam kelompok ini: sebanyak 72 sitiran atau 2,99. Selebihnya ada 11 negara dengan jumlah sitiran hanya sekali atau 0,04, sebagai negara yang temasuk
dalam kelompok paling sedikit disitir dalam analisis tempat terbit ini. Data-data ini juga memperlihatkan bahwa selain di Indonesia, Singapura dan
Malaysia yang berada notabene berada di kawasan Asia Tenggara, kajian mengenai Islam di kawasan ini menjadi studi yang juga diminati di luar kawasan ini: Amerika
Serikat, Inggris, Belanda dan sejumlah negara lainnya. Terutama di Amerika Serikat yang termasuk dalam kelompok parameter sangat banyak.
7.3 Bahasa Literatur yang Disitir