Peringkat Jurnal dan Majalah yang Sering Disitir

pada Jurnal Studia Islamika dapat menyitir jurnal dan majalah dengan jumlah yang banyak, dapat dipastikan karena ketersediaan jurnal dan majalah dalam kajian keislaman di Indonesia dan Asia Tenggara sangat memadai.

1.1.2 Peringkat Jurnal dan Majalah yang Sering Disitir

Dalam analisis ini, terdapat 191 judul jurnal dan majalah yang disitir dalam artikel berbahasa Inggris pada Jurnal Studia Islamika dari volume I sampai volume VII. Sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan sebelumnya, dalam pemberian peringkat diambil frekuensi sitiran 10 sebagai batas minimum. Ini dengan pertimbangan bahwa nilai tersebut dapat menggambarkan peringkat jurnal dan majalah yang cukup nyata dan judul-judul yang cukup penting. Terdapat 17 judul jurnal dan majalah yang disitir minimal 10 kali. Perincian judul jurnal dan majalah dan frekuensinya dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Diagram 3 berikut: Tabel 4.4 Peringkat Jurnal dan Majalah yang Disitir No Nama Jurnal dan Majalah Jumlah sitiran Peringkat 1. Studia Islamika 40 1 2. Indonesia 33 2 3. Tempo 29 3 4. Prisma 26 4 5. Bijdragen Tot de Taal-Land En Volkenkunde van Nederlandsche 25 5 6. Panji Masyarakat 23 6 7. Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society 14 7 8. Pembela Islam 14 7 9. Far Eastern Economic Review 13 8 10. Foreign Affairs 13 8 No Nama Jurnal dan Majalah Jumlah sitiran Peringkat 11. Tijdschrift voor Neerland’s Indie 13 8 12. Archipel 12 9 13. Pesantren 12 9 14. Ulumul Quran 12 9 15. Hikmah 11 10 16. Asian Survey 10 11 17. Mizan 10 11 Diagram 3 Peringkat Jurnal dan Majalah yang Disitir Dari 17 judul yang menempati peringkat sebagai jurnal dan majalah yang paling banyak disitir, Jurnal Studia Islamika menempati urutan teratas sebagai jurnal yang paling banyak dijadikan rujukan dalam penulisan artikel pada jurnal itu sendiri: sebanyak 40 sitiran. Urutan kedua adalah Majalah Indonesia: sebanyak 33 sitiran, diikuti Majalah Tempo: sebanyak 29 sitiran. Ini merepresentasikan bahwa Jurnal Studia Islamika sebagai jurnal yang paling representatif dalam kajian keislaman di Indonesia dan Asia Tenggara. Namun menurut Garfield dan Weljans-Dorof, seperti dikutip Sutardji, sitiran tidak dapat dipakai untuk menunjukkan mutu suatu artikel, namun dapat digunakan sebagai indikator tentang peringkat pemanfaatan artikel dan penyebarannya. 31 Tingkat sitiran suatu jurnal dan majalah menggambarkan tingkat pemanfaatan jurnal dan majalah tersebut oleh para penulis artikel dalam Jurnal Studia Islamika.

7.2 Tempat Terbit Literatur yang Disitir