Penelitian Yang Relevan Deskrispsi Teoritis 1. Pembelajaran Kooperatif

36 A. Reaksi tanpa katalis A + B → AB B. Reaksi dengan katalis sebagai katalis C I. A + C → AC cepat II. AC + B→ AB + C cepat _______________________ + A + B → AB cepat

c. Orde Reaksi dan Persamaan Laju Reaksi

39 Orde suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen dari konsentrasi dalam persamaan laju. Jika perubahan konsentrasi tidak mempengaruhi laju reaksi, maka disebut orde nol. Jika laju reaksi berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya satu pereaksi maka reaksi tersebut diakatakn sebagai reaksi orde pertama. Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi zat-zat yang bereaksi dipangkatkan orde reaksi tingkat reaksi. Sedangkan laju reaksi orde dua merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi. Secara umum pada reaksi Aa + bB → cC + dD. Laju reaksi dirumuskan dengan: v = k[A] m [B] n Ket: v = laju reaksi m = orde reaksi terhadap A [A] = konsentrasi A M n = orde reaksi terhadap B [B] = konsentrasi B M m + n = orde reaksi K = ketetapan laju reaksi

8. Penelitian Yang Relevan

Di bawah ini penulis menyajikan beberapa hasil penelitian yang berkenaan dengan judul, penelitian penulis diantaranya: Saila Mahdina Basya, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “Perbandingan Hasil 39 Keenan, et.al., Kimia untuk Universitas, Jakarta: Erlangga, 1998, h. 531. 37 belajar Kimia antara yang Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Pembelajaran Konvensional”. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa hasil belajar kimia siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik dibandingkan yang menggunakan metode konvensional yaitu 68,18 berbanding 54,77. 40 Diana Supriyatin, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Jigsaw dan Ekspositori pada Konsep Elektrolit dan Nonelektrolit Terintegrasi Nilai”. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa penggunaan metode jigsaw lebih baik dibandingkan metode ekspositori. 41 Qiao Mengduo dan Jing Xiaoling dalam Jurnal Jigsaw Strategy as a Cooperative Learning Technique: Focusing on the Language Learners . Sebuah kesimpulan ditarik bahwa teknik jigsaw merupakan cara yang efektif untuk mempromosikan partisipasi dan antusiasme siswa serta teknik yang berguna untuk pembelajar bahasa menyelesaikan tugas belajar di kelas EFL. 42 Ali Gocer dalam jurnal A Comparative Research on The Effectivity of Cooperative Learning Methode and Jigsaw Technique on Teaching Literary Genres, menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif teknik jigsaw ditemukan lebih efektif daripada metode pembelajaran konvensional. 43 40 Saila Mahdina Basya, “Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa antara yang Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Pembelajaran Konvensional”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2009, h. 57, t.d. 41 Diana Supriyatin, “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan metode Jigsaw dan Ekspositori Pada Konsep Elektrolit dan Nonelektrolit Terintegrasi Nilai”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2009, h. 81, t.d. 42 Qiao Mengduo and Jing Xiaoling, “Jigsaw Strategy as a Cooperative Learning Technique: Focusing on the Language Learners”, from Chinese Journal of Applied Linguistics Bimonthly, Vol 33, No. 4, August 2010 43 Ali Gocer, “A Comparative Research on The Effectivity of Cooperative Learning Methode and Jigsaw Technique on Teaching Literary Genres”, from Educational Research and Reviews Vol.5 8, August, 2010 38 Jing Meng dalam jurnal Jigsaw Cooperatif Learning in English Reading”, menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mendorong minat belajar bahasa Inggris siswa, membangkitkan motivasi, dan meningkatkan kemampuan membaca mereka. Pembelajaran kooperatif jigsaw adalah salah satu cara mengajar yang paing efektif untuk belajar bahasa Inggris di perguruan tinggi. 44 Durmus Kilic dalam jurnal “The Effect of Jigsaw Technique on Learning the Concept of the Principles and Methods of Teaching”, menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan pengaruh positif terhadap proses pembelajaran dibandingkan dengan metode konvensional. 45 Leen Kiat-Soh dalam jurnal “Implementing the Jigsaw Model in CS1 Close Labs” menyatakan bahwa teknik Jigsaw meningkatkan kinerja siswa dan konsisten kinerja siswa dalam proses pembelajaran. 46 Yurni Suasti, dalam jurnal “Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa SMU Pembangunan UNP Melalui Modifikasi Cooperative Learning Model Jigsaw. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh yang baik dalam peningkatan kreatifitas, walaupun tidak signifikan. 47 F.A. Suprapto Mukti Nugroho, dalam jurnal “Remedial Teaching dengan Teknik Jigsaw sebagai Pendukung Kurikulum 2004”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan remedial teaching menggunakan pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw ini cukup efektif untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa sehingga pada 44 Jing Meng, “Jigsaw Cooperatif Learning in English Reading”, from Journal of Language Teaching and Research, Vol. 1, No. 4, pp 501-504, July 2010, p. 503. 45 Durmus Kilic, “The Effect of Jigsaw Technique on Learning the Concept of the Principles and Methods of Teaching”, from World Applied Sciences Journal 4Suple 1: 109-114, 2008, p. 113 46 Leen Kiat-Soh, “Implementing the Jigsaw Model in CS1 Close Labs” ITi CSE, June 26-28, Bologna, Italy, 2006 47 Yurni Suasti, “Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa SMU Pembangunan UNP Melalui Modifikasi Cooperatve Learning Model Jigsaw”, dalam Jurnal Pembelajaran, No.4 Tahun 26, Desember 2003. 39 akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya dalam, menyongsong diberlakukannya kurikulum 2004. 48 H. M. Sirih dan Muhammad Ali, dalam jurnal “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dengan Tongkat Estafet untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di SMPN 2 Kendari”. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan tanggungjawab siswa serta mengefektifkan penggunaan waktu dan pola pergerakan siswa. 49

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran kimia di sekolah merupakan hal yang penting. Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Ilmu kimia yang bersifat abstrak dan banyak konsep yang sulit untuk dipelajari, membuat pelajaran ini semakin tidak disukai oleh para siswa. Pembelajaran sekolah saat ini juga pada umumnya masih berpusat pada guru teacher center, bukan berpusat pada siswa. Metode yang digunakan juga masih monoton. Oleh karena itu perlu dibentuk suatu pembelajaran yang lebih bermakna selama proses pembelajaran. Pembelajaran akan lebih bermakna bila guru mampu menciptakan kondisi belajar yang tidak membosankan, untuk itu diperlukan kreativitas seorang guru dalam menggunakan metode-metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar rendah, salah satunya karena tidak tepatnya metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya. Cara penyampaian materi yang monoton semakin membuat siswa jenuh dalam 48 F.A. Suprapto Mukti Nugroho,“Remedial Teaching dengan Teknik Jigsaw Sebagai Pendukung Kurikulum 2004”, dalam Jurnal Widya Tama, Vol. 2 No. 3, September 2005. 49 Sirih dan Muhammad Ali, “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dengan Tongkat Estafet untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di SMPN 2 Kendari”, dalam Jurnal MIPMIPA, Vol.6, No.1, Februari 2007.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

14 69 177

Pengaruh pendekatan konsep terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 6 198

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh model guided inquiry (INKUIRI TERBIMBING) terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (Quisi eksperiment di kelas XI IPA SMAN I Leuwiliang)

7 40 196

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Strategi Peta Konsep (Concept MAP) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

0 25 295

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS BERBANTUAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LAJU REAKSI

0 2 9