Teori Tumbukan dan Energi Aktivasi

34 berbeda-beda. Misalnya peristiwa meledaknya bom atom berlangsung dengan cepat. Sedangkan perkaratan besi berlangsung dengan lambat. Setiap reaksi kimia mempunyai laju reaksi tertentu. Logam-logam yang bereaksi dengan air memiliki laju yang berbeda-beda. Kalium, logam yang sangat reaktif, bereaksi sangat cepat dengan air dingin. Magnesium bereaksi lambat dengan air dingin. Pada reaksi P Q, setiap saat konsentrasi P berkurang, sedangkan konsentrasi Q bertambah. Dengan demikian reaksi dapat diartikan sebagai: - Berkurangnya konsentrasi pereaksi P tiap satuan waktu - Bertambahnya konsentrasi hasil reaksi Q tiap satuan waktu Keadaan ini dapat dibuat grafik hubungan antara konsentrasi dengan waktu sebagai berikut: [ ] Kecepatan reaksi dapat dirumuskan: P atau Q

b. Teori Tumbukan dan Energi Aktivasi

38 Reaksi kimia terjadi karena tumbukan antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Namun tidak semua tumbukan antarmolekul pereaksi akan menghasilkan zat hasil reaksi. Hanya tumbukan efektif yang akan menghasilkan zat hasil reaksi. Keefektifan suatu tumbukan bergantung pada posisi molekul dan energi kinetik yang dimilikinya. Dalam reaksi kimia dikenal istilah energi aktivasi energi pengaktifan yaitu energi kinetik minimum yang harus dimiliki 38 Sandri Justiana dan Muchtaridi, Chemistry For Senior High School, Jakarta: Yudhistira, 2009, h. 108-130. V = ‐ V = 35 molekul-molekul pereaksi agar tumbukan antarmolekul menghasilkan zat hasil reaksi. Teori tumbukan dan energi aktivasi berguna untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Laju suatu reaksi kimia dapat dipercepat dengan cara memperbesar harga energi kinetik molekul atau menurunkan harga energi aktivasi. 1 Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Semakin besar konsentrasi semakin cepat reaksi berlangsung kecepatan reaksi makin besar. Hal ini disebabkan semakin besar konsentrasi berarti jarak antarmolekul rapatpadat, sehingga semakin banyakmudah terjadi tumbukan yang menghasilkan reaksi, akibatnya menjadi lebih cepat. 2 Pengaruh luas permukaan Makin luas permukaan sentuhan semakin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan antarpartikel pereaksi sehingga makin cepat reaksinya. Zat padat bentuk serbuk memiliki luas permukaan lebih besar daripada bentuk kepingan, sehingga zat padat bentuk serbuk bereaksi lebih cepat daripada bentuk kepingan. 3 Pengaruh suhu Pada umumnya reaksi makin cepat bila suhu dinaikkan, makin tinggi cepat gerak partikel-partikel pereaksi dan makin besar pula energi kinetiknya. Sehingga banyak partikel-partikel pereaksi yang memiliki energi yang mencapai energi pengaktifan akibatnya reaksi makin cepat. 4 Pengaruh katalis Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi di mana pada akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang tetap. Katalis mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi yaitu energi minimum yang harus dimiliki agar reaksi dapat berlangsung. Persamaan reaksinya: 36 A. Reaksi tanpa katalis A + B → AB B. Reaksi dengan katalis sebagai katalis C I. A + C → AC cepat II. AC + B→ AB + C cepat _______________________ + A + B → AB cepat

c. Orde Reaksi dan Persamaan Laju Reaksi

Dokumen yang terkait

Pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

14 69 177

Pengaruh pendekatan konsep terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 6 198

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Pengaruh model guided inquiry (INKUIRI TERBIMBING) terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (Quisi eksperiment di kelas XI IPA SMAN I Leuwiliang)

7 40 196

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Strategi Peta Konsep (Concept MAP) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

0 25 295

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS BERBANTUAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LAJU REAKSI

0 2 9