16
Efek penting yang kedua dari model pembelajaran kooperatif ialah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras,
budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. c. Pengembangan keterampilam sosial
Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi.
Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat di mana banyak kerja orang dewasa sebagian besar dilakukan dalam
organisasi yang saling bergantung satu sama lain dan dimana masyarakat secara budaya semakin beragam.
2. Beberapa Model Pembelajaran Kooperatif
Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat beberapa variasi dari model tersebut, setidaknya terdapat enam
pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, yaitu STAD, TGT, TPS,
NHT, TAI, dan CIRC. 1. Student Teams Achievement Division STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja
dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian siswa diberikan tes tentang materi tersebut,
pada saat tes ini mereka tidak diperkenankan untuk saling membantu.
11
2. Teams Games Tournament TGT Model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dikembangkan secara
asli oleh David De Vries dan Keath Edward. Pada model ini siswa memainkan permaianan dengan anggota-anggota tim lain untuk
memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. TGT sangat cocok
11
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik…, h. 52.
17
untuk mengajar tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan tajam dengan satu jawaban benar.
12
3. Think Pairs Share TPS Strategi TPS atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Stratergi TPS ini berkembang dari penelitian belajar
kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip
Arends, menyatakan bahwa TPS dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu.
13
4. Numbered Head Together NHT Numbered Head Together NHT atau penomoran berpikir bersama
adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur
kelas tradisional. NHT pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
14
5. Team Accelerated Instruction TAI Teknik ini menggabungkan metode belajar kelompok dengan
belajar secara individual. Tiap nggota kelompok akan diberi soal-soal bertahap yang harus mereka kerjakan sendiri-sendiri dalam kelompoknya.
Setelah itu hasil pekerjaan mereka diperiksa oleh anggota tim yang lain, jika seorang siswa telah mampu mengerjakan soal dalam satu tahap, maka
ia diperbolehkan untuk mengerjakan soal selanjutnya dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Namun jika ia belum mampu menjawab suatu
12
Trianto, M.Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif…, h. 83.
13
Trianto, M.Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif..., h. 81.
14
Trianto, M.Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif…, h. 82.
18
soal, maka ia harus kembali mengerjakan kembali soal yang tingkat kesulitannya sama sebelum ia melanjutkan ke soal yang lebih sulit.
15
6. Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Teknik ini sejenis denga TAI, namun hanya ditekankkan pada
pengajaran membaca, menulis, dan tata bahasa. Aktivitas CIRC terdiri dari siswa mengikuti urutan instruksi guru, latihan tim, asesmen awal tim dan
kuis.
16
3. Model Pembelajaran Jigsaw