44
dua kelas, yaitu kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 2 sebagai eksperimen.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
5
Selain itu tes juga dapat diartikan sebagai cara yang dapat dipergunakan atau
prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas,
atau perintah-perintah yang harus dikerjakan, sehingga dapat dihasilkan nilai.
6
Instrumen tes untuk mengukur aspek kognitif hasil belajar siswa pada konsep laju reaksi dibuat tes pilihan ganda PG sebanyak 22 soal
dengan lima alternatif pilihan jawaban. lampiran 1
E. Teknik Pengolahan Data
Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen tes ini terlebih dahulu diujicobakan kepada responden di luar kelas eksperimen dan kontrol
untuk mengetahui validitas, realibilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal.
1. Uji Validitas Validasi berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap
Dengan kata lain validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat penilaian mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang
5
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 35.
6
Anas Sudijono, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009, h. 67.
45
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah.
7
Validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi content validity. Maksudnya butir-butir soal disusun sesuai dengan materi dan
indikator pembelajaran. Rumus untuk menguji validitas soal:
8
Keterangan: r
pbis
= Koefisien
korelasi point biserial M
p
= Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes
M
t
= Mean skor total skor rata-rata dari seluruh pengikut tes S
t
= Standar deviasi skor total p
= proporsi subjek yang menjawab betul q
= 1- p
Untuk mengetahui validitas dari butir soal peneliti menggunakan program ANATES Lampiran. Dari 35 soal yang diujicobakan, 22 soal
yang dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh dengan tes yang
sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Realibilitas bisa diartikan juga dengan ketepatan atau keajegan
instrumen dalam menilai apa yang dinilainya. Maksudnya, kapanpun instrumen tersebut digunakanakan memberikan hasil yang relatif sama.
9
Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu…, h. 168
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu…, h. 283
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 109.
46
berbentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus K–R 20, yaitu:
10
Keterangan:
11
r
= Reliabilitas instrumen k
= Banyaknya butir pertanyaan V
t
= Varians
total P
= proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir proporsi subjek yang mendapat skor 1
Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal, peneliti menggunakan program ANATES lampiran . Dari hasil ANATES, diperoleh nilai
reliabilitas sebesar 0,91.
3. Taraf Kesukaran Pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah tiap butir soal
yang terdapat pada instrumen tes termasuk soal kategori mudah, sedang, atau sulit.
Untuk menentukan tingkat kesukaran soal pada instrument penelitian ini menggunakan rumus:
Keterangan: P
= indeks kesukaran
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu…, h. 188.
47
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
JS = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan Kriteria indeks kesukaran soal sebagai berikut:
0,00 – 0,30 = sukar
0,03 – 0,70 = sedang
0,70 – 1,00 = mudah
11
Untuk mengetahui
tingkat kesukaran dari soal, peneliti
menggunakan program ANATES. Dari hasil dapat dilihat bahwa sepuluh soal dinyatakan sangat mudah, empat belas dinyatakan mudah, sepuluh
soal dinyatakan sedang, satu soal dinyatakan sangat sukar.
4. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Rumus yang digunakan:
12
Keterangan: J
A
= jumlah peserta kelompok atas J
B
= jumlah peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda:
D = 0,00 – 0,20 : jelek
D = 0,02 – 0,40 : cukup
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar…, h. 208
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar…, h. 213
48
D = 0,04 – 0,70 : baik
D = 0,70 – 1,00 : baik sekali
Untuk mengetahui daya pembeda dari butir soal, peneliti menggunakan program ANATES
F. Teknik Analisis Data