Latar Belakang Otitis media supuratif kronik OMSK adalah radang kronis telinga tengah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Otitis media supuratif kronik OMSK adalah radang kronis telinga tengah dengan

perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga otorea lebih dari 3 bulan, baik terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin serous, mukus atau purulen Soetjipto et al, 2002. OMSK merupakan lanjutan dari episode initial otitis media akut OMA yang ditandai dengan adanya sekret persisten dari telinga tengah melalui perforasi membran timpani WHO, 2004. Penyakit ini terdapat pada semua bangsa diseluruh dunia baik di negara berkembang maupun negara maju. Di negara-negara sedang berkembang angka kejadian OMSK jauh lebih tinggi karena beberapa hal misalnya higiene yang kurang, faktor sosioekonomi, gizi yang rendah, kepadatan penduduk serta masih ada pengertian masyarakat yang salah terhadap panyakit ini sehingga mereka tidak berobat sampai tuntas Djaafar, 2003. Dari survei Depkes pada 7 propinsi di Indonesia pada tahun 1996, ditemukan prevalensi OMSK 3. Angka kejadian OMSK yang rendah, di negara maju ditemukan pada pemeriksaan berkala, pada anak sekolah yang dilakukan oleh School Health Service di Inggris Raya sebesar 0,9, tetapi prevalensi OMSK yang tinggi juga masih Universitas Sumatera Utara ditemukan pada ras tertentu di negara maju, seperti Native American Apache 8,2, Indian Kanada 6, dan Aborigin Australia 25 Djaafar, 2005. Prevalensi OMSK di Indonesia secara umum adalah 3,9 Helmi, 2005. Pada Survei Nasional Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 1994-1996 didapatkan prevalensi otitis media supuratif kronis antara 2,10 - 5,20 Farida et al, 2006. Di Makassar, prevalensi OMSK pada anak sekolah dasar sebesar 5,3 pada tahun 1970, lalu menurun menjadi 2,57 pada tahun 1994 Kadir, 2007. Survei prevalensi diseluruh dunia, walaupun masih bervariasi dalam hal definisi penyakit, metode sampling serta mutu metodologi, menunjukkan beban dunia akibat OMSK melibatkan 65 - 330 juta orang dengan telinga berair, 60 di antaranya 39 - 200 juta menderita kurang pendengaran yang signifikan. Data poliklinik THT RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2006 menunjukkan pasien OMSK merupakan 26 dari seluruh kunjungan pasien Aboet, 2007. Pada OMSK yang kebal terhadap antibiotik dan faktor mekanis dalam telinga tengah tidak dapat menerangkan sebab dari terus mengalirnya cairan dari telinga tengah, maka para ahli berpaling pada radang non infeksi yaitu alergi. Suparyadi di Semarang pada tahun 1990 dalam penelitiannya terhadap 60 orang OMSK tipe benigna mendapatkan 25,67 penderita kemungkinan mempunyai faktor alergi. Sri Harmadji di Surabaya pada tahun 1991 dengan kasus yang sama mendapatkan 33,3 dari 30 penderita kemungkinan terdapat faktor alergi Harmadji, 1993. Universitas Sumatera Utara Farida et al, di Makassar pada tahun 2006 mendapatkan hubungan bermakna kejadian alergi pada OMSK benigna melalui tes kulit cukit sebesar 86,2, menunjukkan bahwa alergi merupakan faktor risiko OMSK benigna Farida et al, 2006. Lasisi et al, pada tahun 2008 di Nigeria melaporkan terdapat hubungan antara otitis media supuratif dan alergi pada sekitar 80 pasien dengan alergi Lasisi, 2008. Sebagian otitis media kronis masih sulit pengobatannya. Para dokter biasanya beramsumsi bahwa setiap radang hanya diakibatkan oleh infeksi kuman sesuai uji keberadaan bakteri. Akibatnya antibiotik yang lebih sering diresepkan untuk mengobati kegagalan pengobatan radang dan mungkin akan gagal lagi. Karena itu pada radang yang sering berulang, kemungkinan terdapat faktor alergi sebagai latar belakang penyebab sehingga dalam penanganan OMSK, faktor alergi tidak boleh dilupakan Farida et al, 2006. Sehubungan dengan penelitian-penelitian yang dikemukakan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui hubungan alergi dengan kejadian otitis media supuratif kronik tipe benigna di RSUP H.Adam Malik Medan. Dimana sampai saat ini belum ada data berkaitan dengan hal itu di RSUP H.Adam Malik Medan.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pengamatan yang diuraikan dalam latar belakang diatas, dapat