Tabel 1.5 Populasi dan Sampel
Sumber : Pengolahan data sekunder 2007 6. Jenis dan Sumber Data
Peneliti menggunakan dua jenis data didalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah:
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, misalnya dari individu perseorangan. Data ini berwujud hasil wawancara, pengisian
kuesioner, atau bukti transaksi seperti tanda bukti pembelian barang dan karcis parkir. Umar, 2003:147
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Data ini berwujud
seperti buku-buku, majalah dan internet.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data adalah dengan cara kuesioner dan wawancara langsung kepada responden serta melakukan pengamatan observasi yaitu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung pengaruh Personality “Komeng” dalam periklanan sepeda Motor
Yamaha.
TAHUN LAKI-LAKI+PER-EMPUAN
SAMPEL 10
2006 495
50 2007
527 53
TOTAL 1022
103
Universitas Sumatera Utara
8. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas data Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.
Normalitas data dapat dilihat dengan cara nilai skewness dan histogram display normal curve.Nugroho, 2005:18. Dalam hal ini peneliti menggunakan cara
histogram display normal curve. Dimana normalitas data bila dilihat dengan cara ini dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva. Data dikatakan normal
jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung imbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir
sempurna. b. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu
model. Selain itu, deteksi terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai
pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi Multikolinereitas pada suatu model dapat dilihat dari beberapa
hal, antara lain: Jika nilai variance inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0.1 maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolineritas VIF = 1 Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1 10 = 0.1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Auto korelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara
variabel pengganggu. Cara mudah mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Model regresi linier berganda terbebas dari
autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah No Autocorelasi. Penentuan letak tersebut dibantu dengan tabel dl dan du, dibantu dengan nilai k
jumlah variabel independen. Nugroho, 2005: 59. d. Uji Heteroskesdastisitas
Uji Heteroskesedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran
hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut sehingga dapat dikatakan model tersebut homokesdastisitas.
Menurut Nugroho 2005:62 Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot
model tersebut. Analisis pada gambar Scatterploty yang menytakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika:
1. Titik – titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentukpola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4.
Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola.
9. Teknik Analisis Data