anggotanya, yang mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasai pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi
sesuai akad diserta pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana
pembiayaan tersebut. Menurut Syafi’I Antonio, pembiayaan merupakan salah satu tugas
pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.
32
Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah suatu aktifitas penyaluran dana kepada pihak yang
membutuhkan, untuk dipergunakan dalam aktifitas yang produktif sehingga anggota dapat melunasi pembiayaan tersebut.
2. Jenis-jenis pembiayaan
Secara garis besar produk pembiayaan syariah terdiri dari 3 kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaanya, yaitu sebagai
berikut : a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang
dilakukan dengan prinsip jual beli. b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa
yang dilakukan dengan prinsip sewa-menyewa.
32
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktek, Jakarta : Gema Insani Press, 2004 h, 165
c. Transaksi pembiayaan untuk kerjasama yang ditujukan untuk mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi
hasil.
33
Berikut ini jenis-jenis pembiayaan oleh bank syariah : a. Al-Musyarakah
Yaitu pembiayaan yang berdasarkan prinsip bagi hasil, merupakan akad kerja dua pihak atau lebih untuk untuk melakukan usaha
bersama. Masing-masing pihak memberikan dana dengan kesepakatan keuntungan dan resiko ditanggung bersama sesuai
kesepakatan. b. Al-Mudharabah
Yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal artinya akad kerja sama dimana bank syariah membiayai seluruh modal
dan nasabah sebagai pengelola. Pembagian keuntungan dituang dalam kontrak yang disepakati sebelumnya.
c. Baial’Murabahah Yaitu kegiatan jual beli barang. Pembiayaan ini meliputi penentuan