Pengertian Obat Peran Obat Penggolongan Obat 1. Berdasarkan Jenisnya

non medis. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. 2. Prosedur Pelayanan Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan pertama-tama harus memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama. Bila Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal itu harus dilakukan melalui rujukan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama, kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis Kemenkes RI, 2013. 2.2. Obat

2.2.1. Pengertian Obat

Obat merupakan sedian atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi Depkes RI, 2005. Menurut Ansel 2006, obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.

2.2.2. Peran Obat

Peran obat secara umum adalah sebagai berikut: 1. Penetapan diagnosa 2. Untuk pencegahan penyakit 3. Menyembuhkan penyakit 4. Memulihkan rehabilitasi kesehatan Universitas Sumatera Utara 5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu 6. Peningkatan kesehatan 7. Mengurangi rasa sakit Chaerunissa dkk, 2009. 2.2.3. Penggolongan Obat 2.2.3.1. Berdasarkan Jenisnya 1. Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas Obat bebas merupakan obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan warung, tanpa resep dokter, ditandai lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat Bebas Terbatas dulu disebut daftar W=Waarschuwing = peringatan, yakni obat-obatan dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotik, tanpa resep dokter, memakai lingkaran biru bergaris tepi hitam. 2. Obat Keras Obat keras dulu disebut obat daftar G = Gevaarlijk = berbahaya, yaitu obat berkhasiat keras yang untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter, memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K didalamnya. 3. Psikotropika dan Narkotika Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan prilaku. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya kedalam tubuh manusia Chaerunissa dkk, 2009. Universitas Sumatera Utara

2.2.3.2. Berdasarkan Mekanisme Kerja Obat

Obat digolongkan menjadi lima jenis : 1. Obat yang bekerja terhadap penyebab penyakit, misalnya penyakit karena bakteri atau mikroba, contoh: antibiotik. 2. Obat yang bekerja mencegah keaadan patologis dari penyakit, contoh: serum, vaksin. 3. Obat yang menghilangkan gejala penyakit = simptomatik, missal gejala penyakit nyeri, contoh: analgetik, antipiretik. 4. Obat yang bekerja untuk mengganti atau menambah fungsi-fungsi zat yang kurang, contoh: vitamin, hormon. 5. Pemberian placebo, adalah pemberian sediaan obat yang tanpa zat berkhasiat untuk orang-orang yang sakit secara psikis, contoh: aqua proinjection Selain itu, obat dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya misalkan antihipertensi, cardiaca, diuretic, hipnotik, sedative dan lain-lain Chaerunissa dkk, 2009.

2.2.3.3. Berdasarkan Tempat atau Lokasi Pemakaiannya

Obat dibagi dua golongan: 1. Obat Dalam, misalnya obat-obat peroral. Contoh: antibiotik, acetaminophen 2. Obat Topikal, untuk pemakaian luar badan. Contoh sulfur, antibiotik Anief, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2.3.4. Berdasarkan Cara Pemberiannya

1. Oral, obat yang diberikan atau dimasukkan melalui mulut, Contoh: serbuk, kapsul, tablet sirup. 2. Parektal, obat yang diberikan atau dimasukkan melalui rectal. Contoh supositoria, laksatif. 3. Sublingual, dari bawah lidah, kemudian melalui selaput lendirdan masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat. Untuk penderita tekanan darah tinggi, Contoh: tablet hisap, hormone. 4. Parenteral, obat suntik melaui kulit masuk ke darah. Ada yang diberikan secara intravena, subkutan, intramuscular, intrakardial. 5. Langsung ke organ, contoh intrakardial. 6. Melalui selaput perut, intraperitoneal Anief, 2007.

2.2.3.5. Berdasarkan Efek yang Ditimbulkannya

1. Sistemik: masuk ke dalam sistem peredaran darah, diberikan secara oral 2. Lokal : pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan, misalnya pada kulit, telinga, mata Anief, 2007.

2.2.3.6. Berdasarkan Penamaannya

Menurut Widodo 2004, penamaan obat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Nama Kimia, yaitu nama asli senyawa kimia obat. 2. Nama Generik unbranded name, yaitu nama yang lebih mudah yang disepakati sebagai nama obat dari suatu nama kimia. Universitas Sumatera Utara 3. Nama Dagang atau Merek, yaitu nama yang diberikan oleh masing-masing produsen obat. Obat bermerek disebut juga dengan obat paten.

2.3. Obat Nama Generik