Uji Alat Ukur Tahap Uji validitas

Tabel 3.5 Blueprint Skala dukungan social No Aspek Butir Soal Jumlah Favorable Unfavorable 1 Dukungan emosional 1,2,3 13,14,15 2 2 Dukungan penghargaan 4,5,6 16,17 3 3 Dukungan informasi 7,8,9 18,19 2 4 Dukungan jaringan sosial 10,11,12 20 2 Jumlah 7 2 9 Item yang valid

3.6 Uji Alat Ukur Tahap

Try Out Sebelum penelitian dilaksanakan, penulis melakukan uji coba try out alat tes. Jumlah sampel yang digunakan untuk try out atau tahapan uji coba adalah sebanyak 30 orang pegawai yang memiliki kriteria umur yang berkisar antara 50-55 tahun. Hal ini berdasarkan pendapat Gay dalam Sevilla, 1993 menawarkan ukuran minimum yang dapat diterima adalah 30 subjek. Semakin besar jumlah sampel maka kemungkinan terpilihnya sampel menyimpang akan lebih kecil. Selain itu, jika jumlah sampel cukup besar, maka distribusi frekuensi akan lebih mendekati normal. Uji coba alat ukur dilakukan dengan maksud untuk: 1. Sejauh mana pemahaman sampel terhadap pernyataan atau item-item yang diberikan. 2. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. Dan item yang valid akan digunakan pada penelitian sebenarnya. 3. Mengetahui tingkat reliabilitas instrument.

3.7. Uji validitas

Menurut Azwar 2003, validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang setuju dengan maksud dilakukannya, sebaliknya tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah Azwar, 2003. Bagi skala-skala yang tiap itemnya diberi skor pada level interval seperti pada skala model Likert, dapat digunakan formula koefisien korelasi product-moment pearson Azwar, 2006. Validitas suatu butir pernyataan dapat dihitung dengan menggunakan SPSS 17.0. Menilai kevalidan masing-masing butir pernyataan dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pernyataan. Kemudian item-item yang memiliki korelasi yang signifikan akan digunakan untuk skala final. Sedangkan item yang tidak memiliki korelasi signifikan tidak akan digunakan.

3.8. Uji reliabilitas

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI SBMPTN Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI SBMPTN Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN.

0 3 5

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI SBMPTN Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN.

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KECEMASAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Menopause.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Menopause.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Kecemasan Sebelum Menghadapi Pertandingan Pada Atlet Futsal.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Kecemasan Sebelum Menghadapi Pertandingan Pada Atlet Futsal.

0 11 13

PENGARUH PENERIMAAN DIRI DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN PADA PEGAWAI YANG AKAN MENGHADAPI MASA PENSIUN DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA PENSIUN PADA PEGAWAI SKRIPSI

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA PENSIUN PADA KARYAWAN SWASTA - Unika Repository

0 0 15