Pengertian Kecerdasan Emosi Kecerdasan Emosi

Pada pensiun jenis ini, pensiun dilakukan berdasarkan peraturan yang mengikat karyawan dimana terdapat batasan usia tertentu yang menandakan berakhirnya masa kerja individu secara formal. Pensiun yang dijalani berdasarkan aturan dari perusahaan adalah pensiun yang sering kali dilakukan oleh satu perusahaan berdasarkan aturan yang berlaku pada perusahaan tersebut. Dalam hal ini kehendak individu diabaikan, apakah dia masih sanggup atau masih ingin bekerja kembali.

2.2 Kecerdasan Emosi

2.2.1 Pengertian Kecerdasan Emosi

Emosi dijelaskan sebagai motus anima yang arti harfiahnya “jiwa yang menggerakkan kita” Goleman, 2000. Oxford English Dictionary mendefinisikan emosi sebagai “setiap kegiatan atau pergulakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”. Goleman, 2000. Istilah kecerdasan emosional diperkenalkan pertama kali oleh Mayor dan Salovey pada tahun 1990. Dari tahun 1990 hingga saat ini, teori ini masih terus menerus berkembang. Selain mereka banyak ahli-ahli lain, seperti Goleman, Bar-On yang juga melakukan penelitian mengenai kecerdasan emosional. Salovey dalam Goleman, 2000 memberikan definisi kecerdasan emosional sebagai berikut : “Emotional intelligence refers to a set or skills hypothesize to contribute, to accurate appraisal of emotion in self and others and the use of feelings to motivate, plan, and achieve in one’s life”. Dari definisi diatas, Salovey mengatakan bahwa kecerdasan emosional merupakan serangkaian keterampilan untuk menilai emosi secara tepat pada diri sendiri dan orang lain serta memakai perasaan untuk memotivasi, merencanakan, dan mencapai sesuatu dalam kehidupan seseorang. Bar-On dalam Schulze Roberts, 2005 mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai suatu interrelasi dari kemampuan yang memungkinkan individu untuk mengenal, menggunakan dan mengatur emosi dengan tepat dan produktif sehingga sesuai dengan tuntutan dan tekanan lingkungan. Sedangkan kecerdasan emosi atau yang lebih dikenal dengan istilah emotional intelligence menurut Goleman 2000 didefinisikan sebagai suatu kesadaran diri, rasa percaya diri, penguasaan diri, komitmen dan integritas seseorang serta kemampuan seseorang dalam mengkomunikasikan, mempengaruhi, melakukan inisiatif perubahan, dan menerimanya. Dengan demikian seseorang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi mampu mengenali perasaannya sendiri dan perasaan orang lain sehingga mampu memotivasi dirinya sendiri serta mampu mengelola emosinya secara baik dalam hubungan dengan pihak lain. Menurut Goleman 2000, Kecerdasan emosional terbentuk karena adanya kerja sama yang selaras antara kortek dan amigdala, antara pikiran dan perasaaan. Apabila rangsangan ini berinteraksi dengan baik, kecerdasan emosi akan meningkat. Dari beberapa pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa kecerdasan emosi adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat emosi yang dimiliki, termasuk juga kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, serta membina hubungan dengan orang lain.

2.2.2 Komponen- Komponen Kecerdasan Emosi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI SBMPTN Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI SBMPTN Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN.

0 3 5

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI SBMPTN Hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi SBMPTN.

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KECEMASAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Menopause.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan Menghadapi Masa Menopause.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Kecemasan Sebelum Menghadapi Pertandingan Pada Atlet Futsal.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Kecemasan Sebelum Menghadapi Pertandingan Pada Atlet Futsal.

0 11 13

PENGARUH PENERIMAAN DIRI DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN PADA PEGAWAI YANG AKAN MENGHADAPI MASA PENSIUN DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA PENSIUN PADA PEGAWAI SKRIPSI

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA PENSIUN PADA KARYAWAN SWASTA - Unika Repository

0 0 15