PENDAHULUAN Peran Media Relations dalam Meningkatkan Citra Pt. Mizan Publika

13

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian dan Konsep Peran

Dalam kamus bersar Bahasa Indonesia “peran” berarti menjadi bagian atau pemegang pimpinan yang terutama, peran, memainkan, sesuatu, peran lakon, bagian utama, rel, dan fingsi. 1 Menurut para ahli sosiologi seperti Raph Linton, peran yaitu “the dynamics aspect of status ” seseorang menjalankan perannya manakala dia menjalankan hal dan kewajiabanya yang merupakan statusnya. Sedangkan status itu sendiri adalah “colletion of right and duties” suatu kumpulan hak dan kewajibaan. Gross, mason dan H.W. Mc.Eachem sebagaimana dikutif oleh David Berry mendefinisikan peran sebagai “seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menepati kedududkan sosial tertentu ”. 2 Peran adalah keikut sertaan seseorang dalam suatu kegiatan bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai beberapa tujuan tertentu. 3 Karena prilaku peran itu adalah “prilaku aktual seseorang yang memerankan suatu peran, dan yang dipengaruhi oleh perjanjian peran yang dramatis, dimana orang itu bertindak dengan satu usaha yang disengaja untuk menyajikan yang diinginkan bagi orang lain. 4 1 Definisi peran, http:kamusbahasaindonesia.orgperanmirip , di akses pada 22 Januari 2014, 22.00 WIB. 2 Gross. Mason dan H.W.Mc.Eachem yang dikutip oleh: David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi Jakarta: Raja Grafindo Prersada, 1995, Cet.ke 3, h.33. 3 Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi Bandung; Mandar Maju, 1989 4 Paul B.Horton, et al, Sosiologi Jakarta, Erlangga, 1993, Cet.ke-3, Jilid 1, h. 193. Dapat dikatakan bahwa peranan itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat, artinya seseorang diwajibkan melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaanya dan dalam pekerjaan-pekerjaan yang lain. 5 Menurut Horton dan Hunt peran role adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status. Berbagai peran yang tergabung dan terkait pada satu status ini oleh Merton dinamakan perangkat peran role set. Dalam kerangka besar, organisasi masyarakat, atau yang disebut sebagai struktur sosial, ditentukan oleh hakekat nature dari peran-peran ini, hubungan antara peran-peran tersebut, serta distribusi sumber daya yang langka di antara orang-orang yang memainkannya. Masyarakat yang berbeda merumuskan, mengorganisasikan, dan memberi imbalan reward terhadap aktivitas-aktivitas mereka dengan cara yang berbeda, sehingga setiap masyarakat memiliki struktur sosial yang berbeda pula. Bila yang diartikan dengan peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam suatu status tertentu, maka perilaku peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan peran tersebut. Perilaku peran mungkin berbeda dari perilaku yang diharapkan karena beberapa alasan. Sedangkan, Abu Ahmadi mendefinisikan peran sebagai suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya. 6 5 Gross. Mason dan H.W.Mc.Eachem yang dikutip oleh: David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi Jakarta: Raja Grafindo Prersada, 1995, cet.ke 3, h.90 6 Teori Peran, http:rinawahyu42.wordpress.com20110607teori-peran-rhole-theory , di akses pada 22 Januari 2014, 20.00 WIB.