aman. Rasa aman ini harus diciptakan oleh keluarga dan pemerintah aparat terkait.
c. Memperbanyak bimbingan dan penyuluhan untuk mengarungi
kegelisahan siswa dalam menghadapi problem hidup baik itu konsultasi di lingkungan sekolah maupun badan konsultasi di
masyarakat. d.
Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal perkembangan pribadi yang wajar.
e. Pengisian waktu luang, pengaturan untuk mengisi waktu luang
harus terprogram dengan baik dan menyenangkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan latihan keterampilan,
pengembangan minat dan bakat, yang dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan bagi yang mempunyai bakat.
f. Pendidikan akhlak harus menggunakan seluruh kesempatan,
berbagai sarana termasuk teknologi modern, kesempatan berkreasi, pameran, kunjungan, berkemah, sebagai peluang untuk membina
akhlak. Demikian juga sarana seperti masjid, radio, televisi, taman, internet dan sebagainya.
C. Kajian Penelitian Relevan
1. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah skripsi yang
dilakukan oleh Nurul Hidayah 2010 dengan judul “Efektivitas kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Menanamkan Nilai-nilai
Agama Islam di MAN Wates I Kulon Progo, Yogyakarta”. Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa penanaman nilai-nilai agama
Islam dalam kegiatan ekstrakulikuler pramuka di MAN Wates I Kulon Progo dinyatakan efektif, karena didalam kegiatan tersebut ditanamkan
nilai-nilai akhlak yang meliputi nilai kedisiplinan, nilai kemandirian, nilai kepemimpinan, nilai kesederhanaan, nilai persaudaraan, nilai
kedewasaan, dan nilai kesabaran. Terdapat perbedaan antara penelitian Nurul Hidayah dengan peneliti
sendiri yang terletak pada materinya. Nurul Hidayah menerapkan nilai-
nilai islam pada tingkat sekolah menengah atas yang pola pikirnya sudah mendekati sikap-sikap seperti disebutkan diatas yang sebagian
besar siswa sudah memiliki sikap kedewasaannya masing-masing. Sedangkan, peneliti hanya memfokuskan pada pengaruh kegiatan
pramuka tersebut dengan akhlak siswa jadi apakah ada pengaruhnya antara kegiatan pramuka dengan akhlak siswa dengan materi
pengamatan secara umum pada siswa sekolah menengah pertama yang pola pikir dan pengalaman pembentukan akhlaknya masih dalam
proses berkembang. 2.
Penelitian yang relevan yang kedua adalah skripsi yang dilakukan oleh Fitri Anggriani 2013 dengan judul
“ Pengaruh Kegiatan Pendidikan Kepramukaan terhadap Perilaku Peserta Didik SMAN 1 Sungai
Kakap, Pontianak, Kalimantan Barat”. Pada penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara kegiatan
pendidikan kepramukaan terhadap perilaku peserta didik SMAN 1 Sungai Kakap melalui penerapan pembelajaran sehari-hari dan sesuai
dengan isi Dasa Darma Pramuka. Terdapat persamaan dan perbedaan pula pada penelitian Fitri
Anggriani dengan peneliti sendiri, persamaannya yaitu terletak pada aspek penilaian penelitian, yaitu dengan menggunakan penerapan
pembelajaran dengan mengungkap isi dan tujuan pada Dasa Darma Pramuka. Sedangkan perbedaannya yaitu Fitri Anggriani selain
meneliti aspek pada isi Dasa Darma ia juga menggunakan penilaian pada aspek bertahan hidup dan bermasyarakat karena Fitri Anggriani
meneliti pada siswa SMAN yang sudah dapat berfikir lebih mendalam lagi tentang cara bertahan hidup dan bermasyarakat tetapi peneliti
sendiri tidak terlalu fokus dan terperinci hanya pada penilaian perilaku sehari-hari siswa dengan mengacu pada pola pikir siswa di sekolah
menengah pertama.
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Kembangan yang beralamat Jl. Jeruk Manis Kav. DKI Blok VI Kelurahan Meruya Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat. Penelitian ini dimulai sejak bulan Mei sampai Juli tahun 2014.
B. Metode Penelitian
Skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
23
Metode yang digunakan adalah survei yang pada umumnya menggunakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau
individu dalam jangka waktu yang bersamaan dan jumlahnya biasanya cukup besar.
24
Juga dengan menggunakan teknik korelasional, yaitu teknik analisis statistik mengenai hubungan antar dua variabel atau lebih.
25
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
26
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung : Alfabeta, 2011, h. 8.
24
Winarno Surakhmat, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Tarsito, 1980 h. 141.
25
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 188.
26
Sugiyono, op. cit, h. 80.