sehingga menyebabkan terjadinya kemerosotan moral dalam kehidupan manusia.
19
3. Tujuan Akhlak
Tujuan akhlak adalah untuk memberikan pedoman atau petunjuk bagi manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau yang buruk. Dan
setelah dapat membedakannya maka kita harus memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk. Mengerjakan yang baik secara terus menerus
akan menjadi kebiasaan dan sifat, yang akhirnya menjadi kepribadian. Dan apabila akhlak ditegakkan akan membentuk individu dan masyarakat yang
suci, selalu menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan dalam semua aspek kehidupan. Dan setiap muslim yang berakhlak baik dapat memperoleh
Ridha Allah Swt dalam setiap perbuatannya, dapat memiliki kepribadian muslim yang sesuai dengan ajaran Islam, dan mendapatkan kemuliaan
serta terhindar dari perbuatan yang tercela.
20
4. Manfaat Akhlak
Orang yang berakhlak karena ketakwaan kepada Tuhan semata-mata, maka dapat menghasilkan kebahagiaan, antara lain:
a. Mendapatkan tempat yang baik di dalam masyarakat
b. Akan disenangi orang dalam pergaulan
c. Akan dapat terpelihara dari hukuman yang sifatnya manusiawi
dan sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan d.
Orang yang bertakwa dan berakhlak mendapat pertolongan dan kemudahan dalam memperoleh keluhuran, kecukupan dan
sebutan yang baik e.
Jasa manusia yang berakhlak mendapat perlindungan dari segala penderitaan dan kesukaran.
19
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf nilai-nilai akhlakbudipekerti dalam Ibadat dan Tasawuf, Jakarta: Karya Mulia, 2005, h. 59-60
20
Rosihon Anwar, Akidah Akhlak, Bandung: Pustaka Setia, 2008, h. 211-212
Dengan bekal akhlak yang baik maka seseorang dapat mengetahui batas mana yang baik dan batas mana yang buruk. Juga dapat
menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya, dengan maksud dapat menempatkan sesuatu pada proporsi yang sebenarnya.
21
5. Faktor Pembentukan Akhlak Siswa
Akhlak adakalanya merupakan insting yang tumbuh tanpa memerlukan latihan, namun mayoritas akhlak manusia terbentuk karena latihan atau
pengaruh dari dalam dan luar diri manusia. Jadi jelas bahwa akhlak seseorang itu dapat dirubah, sebagaimana manusia dapat mengubah tabiat
binatang yang liar menjadi jinak. Sebagai contoh pula seperti biji buah apel tidak akan dapat menjadi buah apel tanpa diolah dengan cara ditanam
dan dirawat oleh manusia, begitu juga dengan akhlak, akhlak yang baik tidak akan bisa tumbuh dan bermanfaat bagi manusia apabila manusia itu
tidak ingin untuk melatih, merawat dan merubahnya kearah yang lebih baik. Apabila akhlak tercela yang dimiliki seseorang tidak diperbaiki
untuk menjadi yang lebih baik maka selama ia hidup akhlak yang tercela akan mengiringi kehidupannya sehari-hari.
6. Upaya Dalam Mendidik Akhlak Siswa