Asuhan Kefarmasian High Alert Medication

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Maksud dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian- bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini. Diakui bahwa desain sistem yang baik secara intrinsik adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu tinggi Permenkes, 2011.

2.6. Asuhan Kefarmasian

Asuhan kefarmasian Pharmaceutical care adalah tanggung jawab langsung apoteker pada pelayanan yang berhubungan dengan pengobatan pasien dengan tujuan mencapai hasil yang ditetapkan yang memperbaiki kualitas hidup pasien. Asuhan kefarmasian tidak hanya melibatkan terapi obat tetapi juga keputusan tentang penggunaan obat pada pasien. Termasuk keputusan untuk tidak menggunakan terapi obat, pertimbangan pemilihan obat, dosis, rute dan metoda pemberian, pemantauan terapi obat dan pemberian informasi dan konseling pada pasien American Society of Hospital Pharmacists, 1993. Seorang Apoteker yang berperan di dalam mikrosistem apotek, puskesmas, instalasi farmasi rumah sakit, dan sarana pelayanan farmasi lain dalam membangun keselamatan pasien harus mampu mengelola dengan baik elemen-elemen dalam mikrosistem tersebut, yaitu sistem pelayanan, sumber daya, sistem inventori, keuangan dan teknologi informasi. Depkes RI, 2008. Penelitian tentang efek dari partisipasi apoteker pada ronde dokter dan kejadian efek yang merugikan dari obat dilakukan pada ruang perawatan intensif rumah sakit umum Massachusetts di Boston menunjukkan bahwa kehadiran apoteker pada saat ronde sebagai anggota tim di ruang perawatan intensif menurunkan angka kejadian efek yang merugikan dari obat karena kesalahan penentuan obat Leape Lucian L et al., 1999. Intervensi apoteker dalam mencegah terjadinya masalah terkait dengan obat akan mempengaruhi biaya kesehatan, menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kualitas hidup Alderman CP, Farmer C., 2001. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.7. High Alert Medication

Pada poin sasaran III yakni peningkatan keamanan obat yang harus diwaspadai. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691MENKESPERVIII2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit berdasarkan sasaran III mengenai peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai high alert dalam Standar SKP III, Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai high alert, Bila obat-obatan menjadi bagian dari rencana pengobatan pasien, manajemen harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien Permenkes, 2011. Obat-obatan yang perlu diwaspadai high-alert medications adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahankesalahan serius sentinel event, obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan adverse outcome seperti obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip Nama Obat Rupa dan Ucapan MiripNORUM, atau Look Alike Soun AlikeLASA. Obat- obatan yang sering disebutkan dalam isu keselamatan pasien adalah pemberian elektrolit konsentrat secara tidak sengaja misalnya, kalium klorida 2meqml atau yang lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0.9, dan magnesium sulfat = 50 atau lebih pekat Permenkes, 2011. Menurut ISMP Institute for Safe Medication Practices daftar High Alert Medications in Acute Care Settings sebagai berikut : Tabel 2. daftar High Alert Medications in Acute Care Settings Kelas Pengobatan Pengobatan spesifik Adrenergik agonists, IV epinefrin, phenylephrine, norepinefrin Epinefrin subkutan Adrenergik antagonis IV propanolol, metoprolol, labetolol Epoprostenol flolan, IV Antiaritmia lidokain, amiodaron Insulin U-500 Antitrombotik agen Injeksi magnesium sulfat Larutan kardioplegik Metotreksat Kemoterapi agen, parenteral dan oral Injeksi kalium klorida pekat Dekstrosa, dan lain-lain Injeksi kalium fosfat ISMP, 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Standar SKP III Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai high-alert. Maksud dan Tujuan Sasaran III, Kesalahan ini bisa terjadi bila perawat tidak mendapatkan orientasi dengan baik di unit pelayanan pasien, atau bila perawat kontrak tidak diorientasikan terlebih dahulu sebelum ditugaskan, atau pada keadaan gawat darurat. Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi kejadian tersebut adalah dengan meningkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi. Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan danatau prosedur untuk membuat daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di rumah sakit. Kebijakan danatau prosedur juga mengidentifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi, serta pemberian label secara benar pada elektrolit dan bagaimana penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses, untuk mencegah pemberian yang tidak sengajakurang hati-hati permenkes, 2011. Elemen Penilaian Sasaran III 1. Kebijakan danatau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat. 2. Implementasi kebijakan dan prosedur. 3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati di area tersebut sesuai kebijakan. 4. Elektrolit konsentrat yang disimpan pada unit pelayanan pasien harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat restricted Permenkes, 2011. 2.8. Kalium Klorida 2.8.1. Kalium