4. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik.
iii. Fase mepertanggungjawabkan tugas
Hal yang harus dikerjakan pada fase ini: a Laporan siswa baik lisandiskusi dari apa yang telah
dikerjakannya. b Ada Tanya jawabdiskusi kelas.
c Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengn tes maupun nontes atau cara lainnya.
43
Fase Mempetanggungjawabkan tugas inilah yang disebut
resitasi
. Metode tugas atau resitasi mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
1 Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas balajar individual ataupun kelompok.
2 Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru.
3 Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa. 4 Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
Selain memiliki kelebihan, metode ini juga memiliki kekurangan. Yaitu:
1 Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain.
2 Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota
tertentu saja, sedangkan anggota lainnya yidak berpartisipasi dengan baik.
3 Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
4 Sering memberikan tugas yang monoton tak bervariasi dapat menimbulkan kebosanan siswa.
44
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan yang dimaksud dengan metode resitasi adalah: Metode penyajian bahan pelajaran dengan cara
memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok agar mereka dapat melakukan kegiatan belajar di kelas maupun di luar
kelas. F. Evaluasi
1. Pengertian evaluasi
43
Ibid., hlm. 97
44
Ibid., h. 98.
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris
evaluation;
dalam bahasa Arab
al-Taqdîr;
dalam bahsa Indonesia berarti:
penilaian.
Akar katanya adalah
value;
dalam bahasa Arab
al-Qimah;
dalam bahasa Indonesia berarti; nilai. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi
pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan.
45
Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown 1977:
Evaluation refer to the act or process to determining the value of something.
Menurut defenisi ini, maka istilah evaluasi itu menunjukkan kepada atau mengandung pengertian: suatu
tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
46
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga
atau tidak berharga, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan kuat dengan keputusan nilai
value judgement
. Dalam dunia pendidikan dapat dilakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu
atau etos kerja guru.
47
Menurut Stufflebeam dan Shinkfield 1985, evaluasi adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaaan suatu obyek.
Dalam melakukan suatu obyek, evaluasi di dalamnya ada kegiatan untuk menentukan nilai suatu program, sehingga ada unsur judgement tentang
nilai suatu program, sehingga dalam proses evaluasi ada unsur subyektif.
48
Sejalan dengan pendapat di atas M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa evaluasi adalah suatu proses merencanakan,
memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
49
Secara umum dapat dikatakan evaluasi pengajaran adalah penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah
45
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006, h.1.
46
Ibid., h. 1.
47
Mimin Haryati, Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2006, h. 17.
48
Ibid., h. 17.
49
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 3.
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam hukum. Hasil penilaian ini dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun kualitatif.
50
2. Fungsi Evaluasi Dengan mengetahui manfaat evaluasi ditinjau dari berbagai segi