kemampuan adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus
ditempatkan, digunakan suatu evaluasi. Kelompok siswa yang mempunyai evaluasi yang sama, akan berada dalam kelompok yang
sama dalam belajar. d.
Evaluasi berfungsi sebagi pengukuran keberhasilan
. Fungsi keempat dari evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yakni; guru, metode
mengajar kurikulum, sarana dan sistem kurikulum.
51
3. Teknik Evaluasi Secara garis besar, teknik evaluasi yang digunakan dalam
pengajaran menurut Djamarah dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: teknik tes dan teknik non-tes.
52
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto.
53
Lebih lanjut Suharsimi menjelaskan bahwa evaluasi yang tergolong teknik nontes yaitu: skala bertingkat rating scale,
kuesioner questionair, daftar cocok check list, wawancara interview, pengamatan observation
54
dan riwayat hidup. Ada beberapa teknik non-tes yaitu:
a. Skala bertingkat
rating scale
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap suatu nilai pertimbangan.
b. Kuesioner
questionnaire
Kuesioner questionnaire juga sering dikenal sebagai angket. Pada dasarnya kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur responden. Tentang macam-macam kuesioner, dapat ditinjau dari beberapa segi:
1 Ditinjau dari siapa yang menjawab
:
1. Kuesioner langsung
51
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, h. 14-5.
52
Ibid., h. 28-34.
53
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h. 26.
54
Ibid., h. 26.
Kuesioner dikatakan langsung jika kuesioner tersebut dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan dimintai
jawaban tentang dirinya. 2. Kuesioner tidak langsung
Kuesioner tidak langsung adalah kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang diminta keterangannya.
Kuesioner tidak langsung biasanya digunakan untu mencari informasi tentang bahan, anak, saudara, tetangga dan
sebagainya. 2 Ditinjau dari segi cara menjawab:
a Kuesioner tertutup Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disusun dengan
menyediakan pilihan jawaban langkah sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
b Kuesioner terbuka Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang disusun
sedemikian rupa sehinga para pengisi bebas mengemukakan pendapatnya.
c.
Daftar cocok
Check-list
Yang dimaksud dengan daftar cocok
check-list
adalah deretan pernyataan yang biasanya singkat-singkat, di mana responden yang
dievaluasi tinggal membumbuhkan tanda cocok √ di tempat yang
sudah disediakan.
d.
Wawancara
interview
Wawancara
interview
adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab
sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan hanya diajukan oleh subyek evaluasi. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1 Interviu bebas, di mana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-
patokan yang telah dibuat oleh subyek evaluasi.
2 Interviu terpimpin, yaitu interviu yang dilakukan oleh subyek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
sudah diusun terlebih dahulu. e. Pengamatan
observation
Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan
secara sistematis. Ada tiga macam observasi:
1 Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pada itu, pengamat memasuki dan
mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati. 2 Observasi sistematik, yaitu observasi di mana faktor yang
diamati sudah didaftar secara sistematis. Dan sudah diatur menurut katagorinya.
3 Observasi eksperimental terjadi jika pengamat tidak berpatisipasi dalam kelompok.
f. Riwayat hidup Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang
selama dalam masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subyek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang
kepribadian kebiasaan dan sikap dari obyek yang dimulai. 4. Tujuan evaluasi
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan
memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar anak didik dan memberikan masukan kepada guru mengenai yang dia lakukan dalam
pengajaran. Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan guru bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran yang disampaikannya sudah
dikuasai atau belum oleh anak didik, dan apakah kegiatan pengajaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
55
Menurut Sudirman N., sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Bahri mengatakan, tujuan penilaian dalam proses belajar mengajar adalah:
a. Mengambil keputusan tentang hasil belajar. b. Memahami anak didik.
55
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, h. 246.
c. Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran. Lebih lanjut beliau mengatakan, pengambilan keputusan tentang
hasil belajar merupakan suatu keharusan bagi seorang guru agar dapat mengetahui berhasil tidaknya anak didik dalam proses belajar mengajar.
Ketidakberhasilan proses belajar mengajar disebabkan antara lain oleh: 1 Kemampuan anak didik yang rendah.
2 Kualitas materi pelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak. 3 Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak sesuai
dengan waktu yang diberikan. 4 Komponen proses belajar mengajar yang kurang sesuai dengan
tujuan.
56
Di samping itu, pengambilan keputusan juga diperlukan untuk memahami anak didik dan mengetahui sejauh mana dapat diberikan
bantuan terhadap kekurangan-kekurangan anak didik. Evaluasi juga bermaksud memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran.
Daryanto menjelaskan bahwa tujuan evaluasi adalah mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional
oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
57
Menurut Suharsimi tujuan penilaian memiliki tiga fungsi; selektif, diagnostic, penempatan, dan sebagi pengukur keberhasilan.
58
Penilaian yang berfungsi sebagi selektif biasanya digunakan untuk menyeleksi
siswa, seperti untuk menjaring siswa baru, siswa yang dapat naik kelas dan lain sebagainya. Sedangkan diagnostic dipergunakan untuk melihat
kebaikan dan kelemahan siswa. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari untuk mengatasi. Penilaian yang
berfungsi sebagai penempatan digunakan untuk mengelompokkan dan menentukan di antara beberapa siswa yang memiliki kemampuan dan
memiliki kelemahan. Yang terakhir adalah sebagai pengukur keberhasilan. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program
berhasil diterapkan.
59
Dari beberapa pemaparan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki cara belajar mengajar,
56
Ibid., h. 247.
57
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, h. 11.
58
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, h. 10.
59
Ibid., h. 10-11.
mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi anak didik, serta menempatkan anak didik pada situasi belajar mengajar yang lebih tepat
sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki atau mendalami dan memperluas
pengajaran, serta untuk memberitahukan kepada para orang tuawali anak didik mengenai penentuan kenaikan kelas dan penentuan kelulusan
anak didik. Oleh karena itu yang dimaksud dengan evaluasi adalah penilaian
terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung. Hasil penilaian tersebut dapat dinyatakan secara
kuantitatif maupun kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta Selatan pada para siswa kelas II semester genap tahun ajaran 20062007. Adapun penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2007.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei melalui studi deskriptif dan korelasional. Survei merupakan teknik pengumpulan data
dengan menggunakan instrumen kuesioner. Instrumen ini disebarkan pada 30 respoden yang merupakan sample penelitian. Survei pada umumnya dilakukan
untuk mencari informasi yang jelas secara empirik dan akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Jelasnya, penelitian ini untuk mencari informasi
tentang; ”Pengaruh Metode Pemberian Tugas dalam Pengajaran al-Qur’an dan Hadits terhadap Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik”.
Studi korelasional ini digunakan untuk menemukan atau memperjelas hubungan antara dua variabel yakni; Metode Pemberian Tugas dalam Pengajaran
al-Qur’an dan Hadits sebagai variabel X, dan Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik sebagai variabel Y, melalui penggunaan koefisien korelasi.
C. Variabel Penelitian