74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian
Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data dari masing-masing variabel penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah variasi mengajar sedangkan variabel terikat adalah motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal. 4.1.1.1
Analisis Deskriptif Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Berdasarkan hasil analisis deskriptif angket penelitian menunjukkan variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan perolehan skor rata-rata 80,57 yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Angket Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat baik 40
42 80,57
63 – 81
Baik 55
58 44
– 62 Cukup
25 – 43
Kurang Jumlah
95 siswa 100
Baik Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.1, menunjukkan bahwa sebanyak 42 40 siswa menganggap variasi mengajar guru sangat baik, dan 58 55 siswa
menganggap variasi mengajar guru baik. Gambaran tentang variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal dapat pula dilihat dalam diagram berikut:
Gambar 4.1 Diagram Hasil Angket Variasi Mengajar
Diagram hasil angket variasi mengajar tersebut menunjukkan sebagian besar siswa beranggapan bahwa variasi mengajar yang dilakukan
guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dalam kategori baik. Variasi mengajar dalam penelitian ini terdiri dari
delapan indikator. Penggolongan hasil skor rata-rata angket setiap indikator variasi mengajar, dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
42 58
0 0
Variasi Mengajar
sangat baik baik
cukup kurang
Tabel 4.2
Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Indikator
Jumlah pertanyaan
Rata- rata
Kategori
1 Variasi suara 4
89,01 sangat baik
2 Pemusatan perhatian 3
86,75 sangat baik
3 Kesenyapan 2
77,50 baik
4 Mengadakan kontak pandang 3
89,64 sangat baik
5 Gerakan badan dan mimik 3
82,36 sangat baik
6 Perubahan posisi 2
68,81 baik
7 Variasi alat bantu pengajaran 2
66,57 baik
8 Variasi pola interaksi 2
66,97 baik
Skor rata-rata 80,57
Kategori BAIK
Sumber: data setelah diolah tahun 2016 Terlihat pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil
angket, secara keseluruhan variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dianggap baik oleh siswanya
dengan perolehan skor rata-rata sebesar 80,57. Apabila dilihat pada setiap indikator, menunjukkan bahwa variasi suara guru dalam kategori sangat baik
dengan skor rata-rata 89,01, pemusatan perhatian dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 86,75, kesenyapan dalam kategori baik dengan skor rata-
rata 77,50, mengadakan kontak pandang dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 89,64, gerakan badan dan mimik dalam kategori sangat baik
dengan skor rata-rata 82,36, perubahan posisi dalam kategori baik dengan skor rata-rata 68,81, variasi penggunaan alat bantu dalam kategori baik dengan skor
rata-rata 66,57, dan variasi pola interaksi dalam kategori baik dengan skor rata- rata 66,97.
Perolehan data angket dalam penelitian ini didukung pula dengan hasil observasi. Hasil observasi variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal diuraikan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Indikator
Skor Rata-rata
Kategori
1 Variasi suara 28
87,50 sangat baik
2 Pemusatan perhatian 28
87,50 sangat baik
3 Kesenyapan 27
84,37 sangat baik
4 Mengadakan kontak pandang 28
87,50 sangat baik
5 Gerakan badan dan mimik 25
78,12 baik
6 Perubahan posisi 21
65,62 baik
7 Variasi alat bantu pengajaran 19
59,37 Cukup
8 Variasi pola interaksi 18
56,25 Cukup
Skor rata-rata 75,78
Kategori BAIK
Sumber: data setelah diolah tahun 2016 Terlihat pada Tabel 4.3 dengan perolehan skor rata-rata 75,78
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal masuk dalam kategori baik. Data mengenai variasi mengajar juga di dapat dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru dan
siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik. Secara lebih jelas analisis deskriptif dari setiap indikator diuraikan sebagai berikut.
4.1.1.1.1 Variasi Suara
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator variasi suara termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar
89,01. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Suara
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat baik 66
69,5 89,01
63 – 81
Baik 28
29,5 44
– 62 Cukup
1 1
25 – 43
Kurang Jumlah
95 100
Sangat baik Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.4 sebanyak 69,5 66 siswa dalam kategori sangat baik, 29,5 28 siswa dalam kategori baik, dan 1 1 siswa dalam
kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 66 siswa menganggap guru selalu memvariasikan suaranya, 28 siswa menganggap guru sering
memvariasikan suaranya, dan 1 siswa menganggap guru kadang-kadang memvariasikan suaranya.
Hal tersebut didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada tabel 4.3 menyatakan variasi suara guru pada kategori sangat baik
dengan skor rata-rata sebesar 87,50. Hasil wawancara menyatakan bahwa selama ini guru senantiasa memberikan variasi suara dengan sangat baik,
menjelaskan dengan suara guru terdengar jelas dan lancar, dan dapat diterima dengan baik oleh siswa.
4.1.1.1.2 Pemusatan Perhatian Siswa
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator pemusatan perhatian siswa termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor
rata-rata sebesar 86,75. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Indikator Pemusatan Perhatian Siswa
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat baik 73
77 86,75
63 – 81
Baik 17
18 44
– 62 Cukup
5 5
25 – 43
Kurang Jumlah
95 100
Sangat baik Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.5 sebanyak 77 73 siswa menyatakan pemusatan perhatian siswa dalam kategori sangat baik, 18 17 siswa dalam
kategori baik, dan 5 5 siswa dalam kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 73 siswa menyatakan guru selalu memusatkan perhatian
siswa, 17 siswa menyatakan guru sering memusatkan perhatian siswa, dan 5 siswa menyatakan guru terkadang memusatkan perhatian siswa.
Didukung pula dengan data hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3, menujukkan pemusatan perhatian siswa dalam kategori sangat baik
dengan skor rata-rata 87,50. Hasil wawancara dengan guru dan siswa menyatakan guru senantiasa berusaha menarik perhatian siswa agar selalu
memperhatikan penjelasan guru dengan berbagai cara baik secara lisan maupun perbuatan.
4.1.1.1.3 Kesenyapan
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator kesenyapan termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 77,50.
Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Indikator Kesenyapan
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat baik 43
45 77,50
63 – 81
Baik 24
25 44
– 62 Cukup
24 25
25 – 43
Kurang 4
5 Jumlah
95 100
Baik Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.6 bahwa sebanyak 45 43 siswa menyatakan kesenyapan yang dilakukan guru sangat baik, 25 24 siswa menyatakan
baik, 25 24 siswa menyatakan cukup, dan 5 4 siswa menyatakan kurang. Kategori tersebut mengindikasikan bahwa 43 siswa menyatakan guru
selalu memberi kesenyapan, 24 siswa menyatakan guru sering memberikan kesenyapan, 24 siswa menyatakan guru terkadang memberi kesenyapan, dan 4
siswa menyatakan guru tidak pernah memberi kesenyapan. Hasil observasi indikator kesenyapan seperti terlihat pada Tabel 4.3,
menunjukkan bahwa kesenyapan yang dilakukan guru dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 84,37. Hasil wawancara menyatakan bahwa guru
sering memberikan kesenyapan atau waktu senyap saat pembelajaran pada saat
kelas mulai tidak kondusif dan pada saat memberi waktu apabila ada siswa yang ingin mengajukan pertanyaan.
4.1.1.1.4 Mengadakan Kontak Pandang
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator mengadakan kontak pandang termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor
rata-rata sebesar 89,64. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Indikator Mengadakan Kontak Pandang
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat baik 80
84 89,64
63 – 81
Baik 14
15 44
– 62 Cukup
25 – 43
Kurang 1
1 Jumlah
95 100
Sangat baik Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.7 bahwa sebanyak 84 80 siswa menyatakan kontak pandang guru dalam kategori sangat baik, 15 14 siswa menyatakan
dalam kategori baik, dan 1 1 siswa menyatakan dalam kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasikan 80 siswa menyatakan guru selalu
mengadakan kontak pandang kepada siswa, 14 siswa menyatakan guru sering mengadakan kontak pandang kepada siswa, dan 1 siswa menyatakan guru tidak
pernah mengadakan kontak pandang dengan siswa. Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada
Tabel 4.3, menunjukkan bahwa kontak pandang guru terhadap siswa masuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 87,50. Hasil
wawancara dengan guru dan siswa menyatakan bahwa saat pembelajaran berlangsung, pandangan guru senantiasa menyeluruh ke semua siswa.
4.1.1.1.5 Gerakan Badan dan Mimik
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator gerakan badan dan mimik termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor
rata-rata sebesar 82,36. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Indikator Gerakan Badan dan Mimik
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat baik 60
63 82,36
63 – 81
Baik 32
34 44
– 62 Cukup
2 2
25 – 43
Kurang 1
1 Jumlah
95 100
Sangat baik Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.8 bahwa sebanyak 63 60 siswa menyatakan gerakan badan dan mimik guru masuk dalam kategori sangat baik, 34 32
siswa menyatakan dalam kategori baik, 2 2 siswa menyatakan dalam kategori cukup, dan 1 1 siswa menyatakan dalam kategori kurang. Kategori
tersebut mengindikasikan 60 siswa menyatakan guru selalu mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya, 32 siswa menyatakan guru sering mengajar
dengan gerakan badan dan mimiknya, 2 siswa menyatakan guru terkadang mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya, dan 1 siswa menyatakan guru
tidak pernah mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya.
Didukung hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3, menunjukkan gerak badan dan mimik guru pada saat mengajar dalam kategori
baik dengan skor rata-rata 78,12. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa guru senantiasa menunjukkan semangat dalam mengajar, dan guru juga
menjelaskan materi terkadang disertai gerakan-gerakan badan. 4.1.1.1.6
Perubahan Posisi Guru Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan indikator perubahan
posisi guru termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 68,81. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Indikator Perubahan Posisi Guru
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat baik 22
23 68,81
63 – 81
Baik 23
24 44
– 62 Cukup
43 45
25 – 43
Kurang 7
8 Jumlah
95 100
Baik Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebanyak 23 22 siswa menyatakan perubahan posisi guru dalam kategori sangat baik, 24 23
siswa menyatakan dalam kategori baik, 45 43 siswa menyatakan dalam kategori cukup, dan 8 7 siswa menyatakan dalam kategori kurang. Kategori
tersebut mengindikasikan 22 siswa menyatakan guru selalu melakukan perubahan posisi, 23 siswa menyatakan guru sering melakukan perubahan
posisi, 43 siswa menyatakan guru kadang-kadang melakukan perubahan posisi, dan 7 siswa menyatakan guru tidak pernah melakukan perubahan posisi.
Didukung dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa perubahan posisi guru dalam kategori baik dengan skor
rata-rata 65,62. Dari hasil wawancara dapat diketahui perubahan posisi guru lebih banyak berada di depan kelas, namun terkadang guru juga berjalan
mendekat siswa atau sampai belakang kelas. 4.1.1.1.7
Variasi Penggunaan Alat Bantu Pengajaran Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
variasi penggunaan alat bantu pengajaran termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 66,57. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada
tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Penggunaan Alat Bantu Pengajaran
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat baik 11
11,5 66,57
63 – 81
Baik 29
30,5 44
– 62 Cukup
49 51,5
25 – 43
Kurang 6
6,5 Jumlah
95 100
Baik Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.10 sebanyak 11,5 11 siswa menyatakan variasi penggunaan alat bantu pengajaran dalam kategori sangat baik, 30,5
29 siswa menyatakan dalam kategori baik, 51,5 49 siswa menyatakan dalam kategori cukup, dan 6,5 6 siswa menyatakan dalam kategori kurang.
Kategori tersebut mengindikasikan 11 siswa menyatakan guru selalu menggunakan alat bantu pengajaran, 29 siswa menyatakan guru sering
menggunakan alat bantu pengajaran, 49 siswa menyatakan guru kadang- kadang menggunakan alat bantu pengajaran, dan 6 siswa menyatakan guru
tidak pernah menggunakan alat bantu pengajaran. Hasil observasi yang dijadikan pendukung seperti terlihat pada Tabel
4.3 menyatakan bahwa variasi penggunaan alat bantu pengajaran dalam kategori cukup dengan skor rata-rata 59,37. Hasil wawancara menunjukkan
bahwa selama ini memang penggunaan alat bantu pengajaran masih belum optimal ditunjukkan dengan jarangnya digunakan media dan alat peraga.
4.1.1.1.8 Variasi Pola Interaksi
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator variasi pola interaksi termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 66,97.
Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Pola Interaksi
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat baik 21
22 66,97
63 – 81
Baik 20
21 44
– 62 Cukup
45 47,5
25 – 43
Kurang 9
9,5 Jumlah
95 100
Baik Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.11 sebanyak 22 21 siswa menyatakan variasi pola interaksi dalam kategori sangat baik, 21 20 siswa menyatakan
dalam kategori baik, 47,5 45 siswa menyatakan dalam kategori cukup, dan 9,5 9 siswa menyatakan dalam kategori kurang. Kategori tersebut
mengindikasikan 21 siswa menyatakan guru selalu memvariasikan pola interaksi, 20 siswa menyatakan guru sering memvariasikan pola interaksi, 45
siswa menyatakan guru kadang-kadang memvariasikan pola interaksi, dan 9 siswa menyatakan guru tidak pernah memvariasikan pola interaksi.
Hasil observasi seperti terlihat pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa variasi pola interaksi tergolong cukup dengan skor rata-rata 56,25. Hasil
wawancara menunjukkan bahwa selama ini pembelajaran dua arah atau pembelajaran berkelompok sudah dilakukan, namun pembelajaran masih
banyak didominasi guru dalam pembelajaran. 4.1.1.2
Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Berdasarkan hasil analisis angket penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi dengan perolehan skor rata-rata sebesar 77,39 seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-
rata
82 – 100
Sangat tinggi 25
26 77,39
63 – 81
Tinggi 68
72 44
– 62 Cukup
2 2
25 – 43
Rendah Jumlah
95 siswa 100
Tinggi Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.12 sebanyak 26 25 siswa mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 72 68 siswa mempunyai motivasi belajar
yang tinggi, dan 2 2 siswa mempunyai motivasi belajar cukup. Lebih jelasnya gambaran tentang motivasi belajar dapat disajikan dalam diagram
berikut:
Gambar 4.2 Diagram Hasil Angket Motivasi Belajar
Diagram hasil angket motivasi belajar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal memiliki motivasi belajar dalam kategori tinggi. Motivasi belajar dalam penelitian ini terdiri dari delapan indikator. Penggolongan skor
rata-rata angket setiap indikator motivasi belajar diuraikan secara rinci pada tabel 4.13 berikut:
26
72 2 0
Motivasi Belajar
Sangat tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Tabel 4.13
Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Indikator
Jumlah pertanyaan
Rata- rata
Kategori
1 Tekun menghadapi tugas 4
80,39 tinggi
2 Ulet menghadapi kesulitan 2
76,84 tinggi
3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam maalah
5 82,10
sangat tinggi 4 Lebih senang bekerja mandiri
3 78,77
tinggi 5 Cepat bosan pada tugas yang
rutin 2
55,52 cukup
6 Dapat mempertahankan pendapat
2 78,55
tinggi 7 Tidak mudah melepas hal
yang diyakini 3
82,80 sangat tinggi
8 Senang mencari dan memecahkan soal-soal
2 70,65
tinggi Skor rata-rata
77,39 Kategori
TINGGI Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.13 berdasarkan hasil angket, secara keseluruhan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dalam kategori tinggi dengan perolehan skor rata-rata sebesar 77,39. Apabila dilihat dari setiap indikator,
menunjukkan bahwa ketekunan siswa menghadapi tugas dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 80,39, ulet menghadapi kesulitan dalam kategori
tinggi dengan skor rata-rata 76,84, menunjukkan minat terhadap bermacam masalah dalam kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata 82,10, lebih senang
bekerja mandiri dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 78,77, cepat bosan pada tugas yang rutin dalam kategori cukup dengan skor rata-rata 55,52, dapat
mempertahankan pendapat dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 78,55, tidak mudah melepas hal yang diyakini dalam kategori sangat tinggi dengan
skor rata-rata 82,80, dan senang mencari dan memecahkan soal-soal dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 70,65.
Perolehan data angket dalam penelitian ini didukung pula dengan hasil observasi. Hasil observasi motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal diuraikan pada tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Indikator
Jumlah skor
Skor rata- rata
Kategori
1 Tekun menghadapi tugas 25
78,12 tinggi
2 Ulet menghadapi kesulitan 26
81,25 tinggi
3 Menunjukkan minat terhadap bermacam masalah
27 84,37
sangat tinggi 4 Lebih senang bekerja mandiri
27 84,37
sangat tinggi 5 Cepat bosan pada tugas rutin
19 59,37
cukup 6 Dapat mempertahankan
pendapat 26
81,25 tinggi
7 Tidak mudah melepas hal yang diyakini
22 68,75
tinggi 8 Senang mencari dan
memecahkan soal 21
65,62 tinggi
Skor rata-rata 75,39
Kategori TINGGI
Sumber: data setelah diolah tahun 2016 Terlihat pada Tabel 4.14 dengan perolehan skor rata-rata 75,39
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil observasi, motivasi belajar siswa termasuk dalam kategori tinggi. Data mengenai variasi mengajar juga di dapat
dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru dan siswa kelas IV. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa
secara keseluruhan, motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad
Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi. Secara lebih jelas analisis deskriptif dari setiap indikator diuraikan secara rinci
sebagai berikut. 4.1.1.2.1
Tekun Menghadapi Tugas Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
tekun menghadapi tugas termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata sebesar 80,39. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Indikator Tekun Menghadapi Tugas
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat tinggi 37
39 80,39
63 – 81
Tinggi 49
51,5 44
– 62 Cukup
9 9,5
25 – 43
Rendah Jumlah
95 100
Tinggi Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.15 bahwa sebanyak 39 37 siswa memiliki ketekunan menghadapi tugas dalam kategori sangat tinggi, 51,5 49 siswa
dalam kategori tinggi, dan 9,5 9 siswa dalam kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasikan bahwa 37 siswa selalu tekun dalam menghadapi
tugas, 49 siswa sering tekun dalam menghadapi tugas, dan 9 siswa kadang- kadang tekun dalam menghadapi tugas.
Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.14, menyatakan ketekunan siswa dalam menghadapi tugas tergolong
tinggi dengan skor rata-rata 78,12. Hasil wawancara menunjukkan bahwa
siswa sudah dapat dikatakan tekun saat menghadapi tugas, dan siswa sudah mampu bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.
4.1.1.2.2 Ulet Menghadapi Kesulitan
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator ulet menghadapi kesulitan termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-
rata 76,84. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat tinggi 39
41 76,84
63 – 81
Tinggi 26
28 44
– 62 Cukup
28 29
25 – 43
Rendah 2
2 Jumlah
95 100
Tinggi Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.16 bahwa sebanyak 41 39 siswa memiliki keuletan menghadapi kesulitan dalam kategori sangat tinggi, 28 26 siswa
dalam kategori tinggi, 29 28 siswa dalam kategori cukup, dan 2 2 siswa dalam kategori yang rendah. Kategori tersebut mengindikasikan 39 siswa
selalu ulet menghadapi kesulitan, 26 siswa sering menunjukkan keuletan saat menghadapi kesulitan, 28 siswa terkadang ulet menghadapi kesulitan, dan 2
siswa tidak pernah ulet saat menghadapi kesulitan. Hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.14 menujukkan
keuletan siswa dalam menghadapi kesulitan dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata sebesar 81,25. Hasil wawancara menunjukkan siswa dianggap ulet
saat menghadapi kesulitan, terlihat dari keaktifan siswa bertanya saat ada hal yang kurang paham atau kurang dimengerti oleh siswa.
4.1.1.2.3 Menunjukkan Minat Terhadap Bermacam-macam Masalah
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan indikator menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah termasuk dalam
kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata 82,10. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Indikator Menunjukkan Minat Terhadap Bermacam-macam Masalah
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat tinggi 38
40 82,10
63 – 81
Tinggi 55
58 44
– 62 Cukup
2 2
25 – 43
Rendah Jumlah
95 100
Sangat tinggi Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.17 bahwa sebanyak 40 38 siswa menunjukkan minat yang sangat tinggi terhadap bermacam-macam masalah,
58 55 siswa menunjukkan minat yang tinggi, dan 2 2 siswa menunjukkan minat yang cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 38 siswa
selalu menunjukkan minat terhadap bermacam masalah, 55 siswa sering menunjukkan minat terhadap bermacam masalah, dan 2 siswa terkadang
menunjukkan minat terhadap bermacam masalah. Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada
Tabel 4.14 bahwa siswa menunjukkan minat terhadap berbagai masalah dalam
kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata sebesar 84,37. Hasil wawancara menunjukkan minat siswa yang tinggi terlihat dari antusias dan semangat saat
mengikuti pembelajaran. 4.1.1.2.4
Lebih Senang Bekerja Mandiri Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
lebih senang bekerja mandiri termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata- rata 78,77. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.18
Distribusi Frekuensi Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat tinggi 45
47 78,77
63 – 81
Tinggi 37
39 44
– 62 Cukup
12 13
25 – 43
Rendah 1
1 Jumlah
95 100
Tinggi Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.18 bahwa sebanyak 47 45 siswa memiliki kesenangan untuk bekerja mandiri dengan sangat tinggi, 39 37 siswa dalam
kategori tinggi, 13 12 siswa dalam kategori cukup, dan 1 1 siswa dalam kategori rendah. Kategori tersebut mengindikasikan 45 siswa selalu senang
bekerja mandiri, 37 siswa sering merasa senang bekerja mandiri, 12 siswa terkadang senang bekerja mandiri, dan 1 siswa tidak pernah senang bekerja
mandiri. Hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.14 menunjukkan
siswa lebih senang bekerja mandiri masuk dalam kategori sangat tinggi dengan
skor rata-rata 84,37. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kemandirian siswa sudah dapat dilihat dari kegiatan belajar sehari-hari seperti pada saat diberikan
tugas, siswa sudah mampu mandiri menyelesaikan tugas yang diberikan. 4.1.1.2.5
Cepat Bosan pada Tugas-tugas yang Rutin Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin termasuk dalam kategori cukup dengan skor rata-rata 55,52. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat
pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.19
Distribusi Frekuensi Indikator Cepat Bosan pada Tugas-tugas yang Rutin
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat tinggi 4
4 55,52
63 – 81
Tinggi 10
11 44
– 62 Cukup
59 62
25 – 43
Rendah 22
23 Jumlah
95 100
Cukup Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.19 bahwa sebanyak 4 4 siswa menunjukkan tingkat kebosanan yang sangat tinggi pada tugas-tugas yang
rutin, 11 10 siswa dalam kategori tinggi, 62 59 siswa dalam kategori cukup, dan 23 22 siswa dalam kategori rendah. Kategori tersebut
mengindikasikan 4 siswa selalu bosan pada tugas yang rutin, 10 siswa sering bosan pada tugas yang rutin, 59 siswa terkadang bosan dengan tugas rutin, dan
22 siswa tidak pernah bosan pada tugas yang rutin. Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada
Tabel 4.14 bahwa tingkat kebosanan siswa pada tugas yang rutin dalam
kategori cukup dengan skor rata-rata 59,37. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa lebih senang untuk mengerjakan tugas yang rutin dan kurang
senang dengan tugas yang beraneka ragam. 4.1.1.2.6
Dapat Mempertahankan Pendapat Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
dapat mempertahankan pendapat termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 78,55. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.20
Distribusi Frekuensi Indikator Dapat Mempertahankan Pendapat
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat tinggi 44
46 78,55
63 – 81
Tinggi 30
32 44
– 62 Cukup
19 20
25 – 43
Rendah 2
2 Jumlah
95 100
Tinggi Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.20 bahwa sebanyak 46 44 siswa menunjukkan tingkat kemampuan sangat tinggi dalam mempertahankan
pendapat, 32 30 siswa dalam kategori tinggi, 20 19 siswa dalam kategori cukup, dan 2 2 siswa dalam kategori rendah. Kategori tersebut
mengindikasikan 44 siswa selalu mempertahankan pendapatnya, 30 siswa sering mempertahankan pendapatnya, 19 siswa terkadang mempertahankan
pendapatnya, dan 2 siswa tidak pernah mempertahankan pendapatnya. Hal tersebut didukung pula dengan hasil observasi seperti yang
terlihat pada
Tabel 4.14
menunjukkan kemampuan
siswa dalam
mempertahankan pendapatnya dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 81,25. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan menunjukkan siswa sudah
mampu mempertahankan pendapatnya, siswa sudah berani berpendapat di depan guru dan teman-temannya dengan percaya diri.
4.1.1.2.7 Tidak Mudah Melepaskan Hal yang Diyakini
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator tidak mudah melepaskan hal yang diyakini termasuk dalam kategori sangat
tinggi dengan skor rata-rata 82,80. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.21
Distribusi Frekuensi Indikator Tidak Mudah Melepaskan Hal yang Diyakini
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat tinggi 57
60 82,80
63 – 81
Tinggi 34
36 44
– 62 Cukup
4 4
25 – 43
Rendah Jumlah
95 100
Sangat tinggi Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.21 bahwa sebanyak 60 57 siswa dalam kategori sangat tinggi, 36 34 siswa dalam kategori tinggi, dan 4 4 siswa
dalam kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 57 siswa selalu yakin dan tidak mudah melepas hal yang diyakininya, 34 siswa sering merasa
yakin, dan 4 siswa tidak pernah merasa yakin. Hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.14 menunjukkan
kemampuan siswa untuk tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 68,75. Dari hasil wawancara diketahui
bahwa selama ini siswa sudah dapat meyakini bahwa apa yang dilakukannya benar, ditunjukkan dengan tidak mudah terpengaruhnya siswa saat menjawab
soal atau tugas yang diberikan guru. 4.1.1.2.8
Senang Mencari dan Memecahkan Soal-soal Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
senang mencari dan memecahkan soal-soal termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 70,65. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat
pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.22
Distribusi Frekuensi Indikator Senang Mencari dan Memecahkan Soal-soal
Interval Kategori
Frekuensi F
Persentase Rata-rata
82 – 100
Sangat tinggi 25
26 70,65
63 – 81
Tinggi 23
24 44
– 62 Cukup
40 42
25 – 43
Rendah 7
8 Jumlah
95 100
Tinggi Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada tabel 4.22 bahwa sebanyak 26 25 siswa dalam kategori sangat tinggi, 24 23 siswa dalam kategori tinggi, 42 40 siswa
dalam kategori cukup, dan 8 7 siswa dalam kategori rendah. Kategori tersebut mengindikasikan 25 siswa selalu senang mencari dan memcahkan
soal-soal, 23 siswa sering merasa senang mencari dan memecahkan soal-soal, 40 siswa kadang-kadang merasa senang mencari dan memecahkan soal-soal,
dan 7 siswa tidak pernah senang mencari dan memecahkan soal-soal. Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada
Tabel 4.14 menyatakan bahwa kesenangan siswa dalam mencari dan
memecahkan soal pada kategori tinggi dengan skor rata-rata 65,62. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian siswa senang mengerjakan soal-soal
di buku, dan sebagian lagi lebih senang untuk bermain mengobrol dengan teman dibanding mengerjakan soal-soal yang ada di buku.
4.1.2 Uji Prasyarat Analisis