Populasi Penelitian Sampel Penelitian

2. Penyusunan kerangka teori dan pengajuan hipotesis. 3. Membuat kisi-kisi instrumen dan mengembangkan instrumen berdasarkan kerangka teori. 4. Melaksanakan penelitian dengan menguji coba instrumen, menghitung validitas dan reliabilitas, serta mengumpulkan data penelitian. 5. Menganalisis data untuk menguji hipotesis dan menjawab masalah.

3.3 SUBJEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

3.3.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. 3.3.2 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang terdiri dari 8 SD, yaitu SDN 01 Campurejo, SDN 02 Campurejo, SDN 01 Tampingan, SDN 02 Tampingan, SDN 01 Ngabean, SDN 02 Ngabean, SDN 03 Ngabean, dan SDN Karangmanggis. 3.3.3 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016.

3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2015:117. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang berjumlah 230 siswa yang terbagi dalam 8 sekolah dasar . Data populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Populasi Penelitian Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Campurejo 31 SD Negeri 2 Campurejo 46 SD Negeri 1 Tampingan 37 SD Negeri 2 Tampingan 16 SD Negeri 1 Ngabean 28 SD Negeri 2 Ngabean 37 SD Negeri 3 Ngabean 15 SD Negeri Karangmanggis 20 Jumlah 230 siswa

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi Sugiyono 2015:118. Teknik penentuan sampel yang akan digunakan peneliti yaitu teknik Proportional Random Sampling. Pada teknik ini, jumlah anggota sampel diambil secara acak dari setiap sub-populasi dengan proporsi yang sama. Menurut Arikunto 2013:182, proportional artinya pengambilan sampel dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai, tiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dari setiap kelas. Random artinya menganggap semua subjek memiliki hak yang sama dalam memperoleh kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Untuk penentuan ukuran sampel menggunakan acuan dari Musfiqon 2012:91 yang menyatakan bahwa pengambilan sampel disesuaikan dengan besarnya populasi, yaitu berkisar antara 20-30 persen dari total populasi. Sejalan dengan pendapat tersebut, Darmawan 2014:143 menyatakan bahwa jika ukuran populasinya sekitar 100, sampelnya paling sedikit 30. Dalam penelitian ini dengan populasi sejumlah 230 siswa, diambil 40 dari jumlah populasi yang ada untuk dijadikan sampel penelitian dan didapat sampel sejumlah 95 siswa. Perhitungan jumlah sampel dari setiap SD dapat dilihat pada tabel 3.2 yang ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ni = x n Sumber: Riduwan 2015:29 keterangan: ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah proporsi menurut sampel N = jumlah populasi seluruhnya Tabel 3.2 Data Pengambilan Sampel Siswa Kelas IV SD Negeri di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal No Nama Sekolah Jumlah Sampel 1. SD Negeri 1 Campurejo x 95 = 13 siswa 2. SD Negeri 2 Campurejo x 95 = 19 siswa 3. SD Negeri 1 Tampingan x 95 = 15 siswa 4. SD Negeri 2 Tampingan x 95 = 7 siswa 5. SD Negeri 1 Ngabean x 95 = 12 siswa 6. SD Negeri 2 Ngabean x 95 = 15 siswa 7. SD Negeri 3 Ngabean x 95 = 6 siswa 8. SD Negeri Karangmanggis x 95 = 8 siswa Jumlah 95 siswa

3.5 VARIABEL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI DI KECAMATAN TEMANGGUNG KOTATEMANGGUNG

2 60 212

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

0 17 212

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DENGAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

0 128 293

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS WIBISONO KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS

1 12 323

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 064037 MEDAN TEMBUNG.

2 11 26

PENGARUH KETERAMPILAN MENGGUNAKAN VARIASI MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Pengaruh Keterampilan Menggunakan Variasi Mengajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Tinggi Di Sd Negeri Dawungan 1.

0 2 16

PENGARUH KETERAMPILAN MENGGUNAKAN VARIASI MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Pengaruh Keterampilan Menggunakan Variasi Mengajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Tinggi Di Sd Negeri Dawungan 1.

0 1 10

HUBUNGAN MOTIVASI GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KARANGREJO HUBUNGAN MOTIVASI GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KARANGREJO KECAMATAN KERJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 1 14

Hubungan antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Kemampuan Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA BELAJAR MANDIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

0 3 59