Universitas Sumatera Utara
dilakukannya merupaka sebagai isyarat isyarat yang dapat mempengaruhi anda.
5. Menghasilkan beberapa pengaruh dan effect. Pengaruh atau efek disini tidak harus terjadi secara langsung ataupun segera dan nyata, tetapi suatu
komunikasi antar pribadi haruslah terjadi ataupun memiliki pengaruh. 6. Tidak harus melibatkan atau menggunakan kata kata. Komunikasi antar
pribadi dapat dilakukan tanpa menggunakan kata kata yakni dengan melakukan komunikasi non-verbal.
7. Dipengaruhi oleh konteks. Konteks adalah sesuatu yang mempengaruhi harapan - harapan partisipan meliputi : jasmaniah, sosial, sejarah, jiwa dan
kultur yang diperoleh para partisipan dan perilaku mereka selanjutnya. 8. Kegaduhan atau noise. Kegaduhan kebisingan dapat bersifat external,
internal atau semantik.
2.1.4 Iklim Komunikasi
Wayne Pace mendefinisikan iklim komunikasi “ The communication climate is a composite of human behaviors, perceptions of events, responses of
employees to one another, expectations, interpersonal conflicts, and opportunities for growth in organization” Pace, 1983: 124. Yang berarti iklim komunikasi
adalah gabungan dari perilaku manusia, persepsi terhadap peristiwa, tanggapan dari satu individu terhadap individu lainnya, harapan, konflik interpersonal, dan
peluang untuk berkembang dalam organisasi. Iklim komunikasi merupakan hal yang perlu menjadi perhatian seorang pimpinan tataran manajemen organisasi
karena faktor tersebut banyak sedikitnya ikut mempengaruhi kepada tingkah laku yang pada pengertian kali ini berupa mahasiswa. Untuk dapat menciptakan iklim
komunikasi yang baik perlu memahami hal tersebut serta keadaan mahasiswa. Istilah iklim dalam konteks organisasi dimaksudkan bagaimana pengaruh
keseluruhan sistem dari kelompok manusia atau organisasi, mencakup perasaan dan sikap sebagai suatu sisem, sub sistem, sistem pribadi, tugas-tugas, prosedur
atau konsep-konsep. Iklim bermula pada hubungan dalam satu situasi sebagaimana pengaruh daripada pengalaman kepada orang-orang dalam situasi
tertentu berinteraksi dengan orang lain. Berlangsungnya komunikasi interpersonal
Universitas Sumatera Utara
yang baik dalam suatu organisasi akan mencipatakan hubungan atau iklim yang baik pula dalam pencapaian tujuan organisasi.
Penelitian yang dilakukan Redding menunjukan bahwa iklim komunikasi lebih luas dari persepsi karyawan terhadap kualitas hubungan dan komunikasi
dalam organisasi serta tingkat pengaruh dan keterlibatan. Reding Goldhabber,1986 mengemukakan lima dimensi penting dari iklim komunikasi
tersebut. 1. Suppotiveness, atau bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi
mereka dengan atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting.
2. Partisipasi membuat keputusan. 3. Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia.
4. Keterbukaan dan keterusterangan 5. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja
dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi Dalam Arni, 2009: 85.
Iklim komunikasi mencakup bagaimana kepuasan organisasi terhadap informasi yang tersedia. Kepuasan dalam pengertian ini menunjukan bagaimana
baiknya informasi yang tersedia memenuhi persyaratan permintaan anggota organisasi dari siapa datangnya, bagaimana penyebarluasannya, penerimaan,
diproses dan apa respon orang yang menerima. Iklim komunikasi jelas dipengaruhi oleh persepsi individu dalam organisasi yang dapat memuaskan
tuntutan pribadinya. Redding mengungkapkan bahwa, iklim komunikasi organisasi merupakan
fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka, menyediakan
informasi yang terbuka dan cukup mengenai organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercaya dan terus
terang dari anggota organisasi dan memberi penyuluhan kepada para anggota
Universitas Sumatera Utara
organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-keputusan dalam organisasi Dalam Mulyana, 2005: 154 .
2.1.5 Efektivitas Kerja