Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi atau biasanya juga disebut komunikasi interpersonal merupakan suatu proses sosial dimana orang orang yang terlibat di
dalamnya saling mempengaruhi. De Vito 1997 mengatakan bahwa Komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan dari seseorang Komunikator dan
diterima oleh orang lain Komunikan dengan efek dan umpan balik balasan dari komunikan yang langsung didapatkan oleh didapatkan. Berdasarkan interaksinya,
komunikasi antar pribadi memiliki defenisi yang mengungkapkan bahwa komunikasi antar pribadi dilakukan dengan cara tatap muka, seperti halnya yang
diungkapkan oleh Rogers Tan Dalam Liliweri, 1997 : 12 komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi
tatap muka antar sua orang atau lebih. Kemudian Effendy menjelaskan komunikasi antar pribadi dianggap paling efektif ataupun paling berhasil dalam
hal mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia berhubungan prosesnya yang dialogis.
Komunikasi antar pribadi memiliki karakteristik yang telah dirumuskan oleh Richard L. Weaver II Dalam Budyatna Ganiem, 2011 : 15 yaitu :
1. komunikasi antar pribadi paling sedikit melibatkan dua orang 2. memiliki umpan balik langsung dalam komunikasi antar pribadi hampir
selalu mendapatkan umpan balik langsung yang biasanya segera, nyata dan berkesinambungan.
3. Komunikasi antar pribadi tidak harus tatap muka, kehadiran fisik tidak terlalu penting bagi komunikasi antar pribadi yang sudah berbentuk,
adanya saling pengertian antara dua individu yang berkomunikasi yang membuat kehadiran fisik tidak menjadi terlalu penting. Tapi, Weaver juga
mengatakan komunikasi antar pribadi yang dilakukan lewat media tidaklah ideal, walaupun komunikasi antar pribadi tanpa kehadiran fisik seperti
bermedia dikarenakan jarak yang jauh masih dimungkinkan. 4. Komunikasi antar pribadi tidak harus disengaja atau dengan kesadaran,
ketika seseorang. Orang orang itu mungkin mengkomunikasikan segala sesuatunya itu tanpa sengaja atau tanpa sadar, tetapi apa yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukannya merupaka sebagai isyarat isyarat yang dapat mempengaruhi anda.
5. Menghasilkan beberapa pengaruh dan effect. Pengaruh atau efek disini tidak harus terjadi secara langsung ataupun segera dan nyata, tetapi suatu
komunikasi antar pribadi haruslah terjadi ataupun memiliki pengaruh. 6. Tidak harus melibatkan atau menggunakan kata kata. Komunikasi antar
pribadi dapat dilakukan tanpa menggunakan kata kata yakni dengan melakukan komunikasi non-verbal.
7. Dipengaruhi oleh konteks. Konteks adalah sesuatu yang mempengaruhi harapan - harapan partisipan meliputi : jasmaniah, sosial, sejarah, jiwa dan
kultur yang diperoleh para partisipan dan perilaku mereka selanjutnya. 8. Kegaduhan atau noise. Kegaduhan kebisingan dapat bersifat external,
internal atau semantik.
2.1.4 Iklim Komunikasi