Universitas Sumatera Utara
1. Kemampuan menyesuaikan diri Kemampuan manusia terbatas dalam sagala hal, sehingga dengan
keterbatasannya itu menyebabkan manusia tidak dapat mencapai pemenuhan kebutuhannya tanpa melalui kerjasama dengan orang lain. Hal
ini sesuai pendapat Ricard M. Steers yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama dalam pencapaian tujuan. Setiap
organisasi yang masuk dalam organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja didalamnya maupun dengan
pekerjaan dalam organisasi tersebut. Jika kemampuan menyesuaikan diri tersebut dapat berjalan maka tujuan organisasi dapat tercapai.
2. Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja ang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu Hasibuan,
2001:94. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan kecakapan, pengalaman, kesungguhan waktu yang dimiliki oleh pegawai
maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
3. Kepuasan kerja Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau
pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi
pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada.
2.1.6 Teori Hubungan Manusia
Manusia sebagai anggota organisasi merupakan inti organisasi sosial. Manusia terlibat dalam tingkah laku organisasi. Misanya anggota organisasi yang
memutuskan apa peranan yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya. Tanpa manusia organisasi tidak akan ada. Oleh karena itu faktor manusia dalam
organisasi haruslah mendapat perhatian dan tidak dapat diabaikan.
Universitas Sumatera Utara
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah human relations theory Teori Hubungan Manusia yang bersumber dari Mayo Dalam
Kholil, 2006:24. Mayo menekankan kepada betapa pentingnya aspek hubungan manusia dalam lembaga atau organisasi. Menurut Mayo, manusia pada prinsipnya
senantiasa patuh, senang diajari, tidak suka mengkritik dan memerlukan pimpinan. Manusia mempunyai hasrat untuk bersatu dan keinginan agar hidup
mereka lebih bermakna. Mayo menolak pemikiran ahli tradisional yang memandang bahwa motif utama seseorang untuk bekerja adalah untuk
memperoleh ganjaran yang bersifat finansial semata. Mayo menolak pemikiran ahli tradisional yang mengatakan bahwa motif
utama seorang pegawai adalah untuk memperoleh ganjaran keuangan semata- mata. Tetapi Mayo berpendapat bahwasanya manusia juga ingin bekerjasama,
bersaing dengan rekan sejawat dan ingin hidup secara berkelompok. Kepentingan ekonomi tidak selamanya menjadi motif yang utama, itu hanyalah motif
sampingan. Sikap yang demikian bukan hanya di kalangan bawah, tetapi juga di kalangan pimpinan. Karena itu perlu diwujudkan saling pengertian dan kerja sama
di antara mereka. Salah seorang ahli teori organisasi yang berusaha menetapkan pandangan
Mayo ialah Barnard Dalam Kholil, 2006: 21. Dia merupakan ahli teori organisasi yang pertama mengatakan bahwa organisasi merupakan suatu sistem
kerja sama. Sikap bekerja sama antara pimpinan dan bawahan mesti lahir secara spontan dan bukan didorong oleh motif keuntungan. Beliau juga menegaskan
bahwa konflik harus diredam agar suasana kerjasama tersebut dapat hidup dan berkembang. Sikap kerja sama ini lahir karena hasrat bersama untuk memperoleh
keuntungan bagi kedua belah pihak. Dalam hubungan organisasi atau lembaga diperlukan perhatian kepada
aspek sosial melalui hubungan manusiawi atau interaksi antar individu yang terdapat di dalam lingkup suatu organisasi. Pimpinan atau tataran manajemen
harus mempunyai tanggung jawab untuk membuat para mahasiswa merasa dirinya berguna sewaktu melaksanakan kegiatan pembelajaran mereka. Organisasi atau
lembaga harus membuka saluran komunikasi ke atas agar mahasiswa dapat
Universitas Sumatera Utara
mengetahui perkembangan organisasi dengan lebih jelas serta bagaimana pandangan ataupun tanggapan mereka terhadap informasi maupun organisasi itu
sendiri dapat lebih muda sampai kepada manajemen. Barnard Dalam Kholil, 2006: 24 berpandangan bahwa organisasi atau lembaga harus dilihat sebagai
suatu sistem sosial yang mempunyai dwi-fungsi utama, yaitu menghasilkan, menciptakan serta melahirkan kepuasan di kalangan pekerja mahasiswa dalam
lembaga. Suatu hubungan dikatakan sebagai hubungan manusiawi human
relations apabila hubungan tersebut adalah suatu interaksi sosial. Terjadi proses saling pengaruh-mempengaruhi dan usaha saling merubah sikap maupun tingkah
laku. Untuk kemudian berkahir dengan saling merasakan adanya kepuasan hati.terjadi bisa pada segala bidang kehidupan sosial maupun kapan saja, tidak
terikat ruang dan waktu Pratikto, 1983:116. Ahli teori hubungan manusia pada umunya berpendapat bahwa seriap
bimbingan dan pengarahan yang berorientasikan kemanusiaan, akan meningkatkan kepuasan, karena ia dapat memenuhi kebutuhan psikologi manusia.
Apabila mereka mahasiswa merasa puas dengan apa yang mereka lakukan dan peroleh, tidak mustahil dan secara tidak langsung usaha dan kemampuan mereka
akan meningkat. Yang pada gilirannya organisasi tersebut akan mengalami kemajuan.
2.1.7 Pengungakapan Diri Self Disclosure