5.1.7. Paritas Ibu
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas responden dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini
ditunjukkan dari nilai p=0,316 p0,05. Pada penelitian ini Secara proporsi menunjukkan proporsi ibu dengan pemberian ASI tidak eksklusif 73,7 terdapat
pada ibu dengan paritas 1-2 kali, sedangkan ibu dengan pemberian ASI eksklusif 36,7 terdapat pada ibu dengan paritas
≥ 3 kali. Dalam penelitian ini, sebagian besar ibu baru memiliki 1-2 anak 65,5.
Menurut Ida dalam Abdullah 2012, ibu dengan paritas lebih dari satu sesungguhnya berpeluang menyusui secara eksklusif 2,3 kali dari pada ibu yang memiliki paritas
satu kali. Hal ini karena jumlah persalinan yang pernah dialami dapat memberi pengalaman pada ibu dalam memberi ASI eksklusif.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Keneko dalam Yuliandarin 2009, yang menyatakan bahwa prevalensi menyusui eksklusif meningkat dengan
bertambahnya jumlah anak, dimana prevalensi anak ketiga atau lebih, lebih banyak yang disusui eksklusif dibandingkan dengan anak kedua dan pertama. Sehingga
terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan pemberian ASI eksklusif. Begitu juga dengan penelitian Suparmanto dan Rahayu 2000, menyebutkan paritas
memiliki hubungan yang bermakna dengan kelangsungan pemberian ASI eksklusif.
5.1.8. Pendapatan Keluarga
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendapatan responden dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan
Universitas Sumatera Utara
dari nilai p=0,000 p0,05. Semakin tinggi pendapatan keluarga responden semakin banyak responden tidak memberikan ASI eksklusif. Hal ini bisa disebabkan keluarga
mampu untuk membeli makanan atau minuman pengganti ASI. Dari hasil penelitian dapat dilihat responden yang mempunyai pendapatan
rendah mayoritas memberikan ASI eksklusif sebesar 45,8 dibandingkan dengan responden yang berpendapatan cukup 10,3. Hal tersebut karena harga susu formula
yang relatif mahal sehingga lebih memilih untuk ASI eksklusif. Berdasarkan penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang berpenghasilan
cukup lebih cenderung memberi makanan lain lebih cepat kepada bayinya, hal ini dikarenakan tingkat ekonomi yang baik mendorong tingkat kepercayaan si ibu untuk
memberikan makanan lain seperti susu formula kepada bayinya, sedangkan ibu yang berpenghasilan rendah akan menambah pengeluaran apabila harus membeli makanan
pengganti ASI.
5.1.9. Penjelasan Variabel yang Tidak Ikut dalam Uji Regresi Logistik