penempatan tenaga kerja, sangat bergantung pada fungsi manajer tenaga kerja selanjutnya.
2.3 Pengembangan Karir Karyawan 2.3.1 Pengertian Pengembangan Karir
Seorang individu yang pertama kali menerima tawaran pekerjaan akan memiliki pandangan yang berbeda tentang pekerjaan jika dibandingkan dengan
individu yang telah lama bekerja. Mereka yang telah lama bekerja akan berpandangan lebih luas dan bermakna. Pandangan terhadap pekerjaan tidak saja
dianggap sebagai sumber penghasilan, tetapi juga sebagai sesuatu prestasi yang ingin diraih, seperti penghargaan dari orang lain, persaingan terhadap kekuasaan
serta jabatan yang lebih tinggi. Sehubungan dengan ini, maka setiap pegawai harus diberi kesempatan untuk mengembangkan karirnya, yakni sebagai alat
untuk memotivasi mereka agar memiliki kinerja lebih baik. Karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan
pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Menurut Irianto 2001:94,
pengertian karir meliputi elemen-elemen obyektif dan subyektif. Elemen obyektif berkenaan dengan kebijakan-kebijakan pekerjaan atau posisi jabatan yang
ditentukan organisasi, sedangkan elemen subyektif menunjuk pada kemampuan seseorang dalam mengelola karir dengan mengubah lingkungan obyektif
misalnya dengan mengubah pekerjaanjabatan atau memodifikasi persepsi subyektif tentang suatu situasi misalnya dengan mengubah harapan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karir merupakan suatu rangkaian perubahan nilai, sikap, dan perilaku serta motivasi yang terjadi pada
setiap individu selama rentang waktu kehidupannya untuk menemukan secara jelas keahlian, tujuan karir, dan kebutuhan untuk pengembangan, merencanakan
tujuan karir, dan secara kontinu mengevaluasi, merevisi, dan meningkatkan rancangannya. Karir juga merupakan suatu proses kemitraan interaksi dalam
tahapan dan kerja sama antara organisasiperusahaan atau manajemen, atasan langsung, dan individu itu sendiri.
Menurut Mangkunegara 2005:77, pengembangan karir adalah aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan
mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum. Sedangkan menurut Rivai 2005:290,
pengembangan karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Jadi dengan demikian,
pengembangan karir merupakan tindakan seseorang karyawan untuk mencapai rencana karirnya yang disponsori baik oleh perusahaan, manajer, atau pun pihak
lain. Ada sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan
pengembangan karir. Pertama, pekerjaan itu sendiri memiliki pengaruh paling besar terhadap pengembangan karir. Kedua, jenis keterampilan baru yang akan
dibutuhkan ditentukan oleh persyaratan jabatan yang spesifik. Ketiga, pengembangan karir akan terjadi hanya apabila seseorang belum memperoleh
keterampilan yang disyaratkan oleh suatu jabatan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Tujuan Pengembangan Karir
Pada umumnya tujuan dari seluruh program pengembangan karir adalah untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan
karir yang tersedia di perusahaan saat ini dan di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Rivai 2005:291 bahwa pengembangan karir
yang dirancang secara baik akan membantu karyawan dalam menentukan kebutuhan karir mereka sendiri dan menyesuaikan antara kebutuhan karyawan
dengan tujuan perusahaan. Adapun tujuan pengembangan karir menurut Mangkunegara 2005:77
adalah: 1. Membantu dalam pencapaian tujuan individu dan perusahaan
Seorang karyawan yang sukses dengan prestasi kerja yang sangat baik kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi, hal ini berarti tujuan
perusahaan dan tujuan individu tercapai. 2. Menunjukkan hubungan kesejahteraan karyawan
Perusahaan merencanakan karir karyawan dengan cara meningkatkan kesejahteraannya agar loyalitas karyawan lebih tinggi.
3. Membantu karyawan menyadari potensi mereka Pengembangan karir membantu menyadarkan karyawan akan kemampuannya
untuk menduduki suatu jabatan tertentu sesuai dengan potensi dan keahliannya. 4. Memperkuat hubungan antara karyawan dan perusahaan
Pengembangan karir akan memperkuat hubungan dan sikap karyawan terhadap perusahaannya.
Universitas Sumatera Utara
5. Membuktikan tanggung jawab sosial Pengembangan karir adalah suatu cara menciptakan iklim kerja yang positif
dan karyawan-karyawan memiliki mental lebih sehat. 6. Membantu memperkuat pelaksanaan program-program perusahaan agar tujuan
perusahaan tercapai. 7. Mengurangi keusangan profesi dan manajerial
Pengembangan karir dapat menghindarkan diri dari keusangan dan kebosanan profesi dan manajerial.
8. Menggiatkan analisis dari keseluruhan karyawan Pengembangan karir dimaksudkan untuk mengintegrasikan perencanaan kerja
dan kepegawaian. 9. Menggiatkan suatu pemikiran pandangan untuk jangka waktu panjang
Pengembangan karir berhubungan dengan jangka waktu yang panjang. Hal ini karena penempatan suatu posisi jabatan memerlukan persyaratan dan
kualifikasi yang sesuai dengan porsinya.
2.3.3 Dimensi Pengembangan Karir Simamora 2006:412 mengemukakan dimensi pengembangan karir
meliputi perencanaan karir career planning dan manajemen karir career management.
1. Perencanaan karir career planning adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-
tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan
Universitas Sumatera Utara
yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan karir merupakan proses untuk: 1 menyadari diri
sendiri terhadap peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan konsekuensi-konsekuensi; 2 mengidentifikasi tujuan-
tujuan karir; 3 penyusunan program kerja, pendidikan, dan yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan guna
menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir. Perencanaan karir meliputi pengenalan diri,
mengidentifikasi tujuan karir, konseling karir, dan sikap terhadap karir. 2. Manajemen karir career management adalah proses dimana organisasi
memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para karyawannya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. Menurut Irianto 2001:96 efektivitas manajemen karir tergantung pada kesadaran manajer untuk
mengakui peran penting pengembangan karir dalam upaya memuaskan kebutuhan individu dan organisasi. Jika manajer dan departemen SDM
memiliki kesadaran yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan jangka panjang organisasi, maka kesempatan karir dan peluang program pengembangan karir
akan terbuka dengan lebar. Manajemen karir meliputi komunikasi peluang karir pada para karyawan, adanya jalur karir, kesesuaian yang lebih baik antara
aspirasi karyawan dengan peluang karir, dan program pengembangan karir.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 Tahap-Tahap Pengembangan Karir
Tahap-tahap pengembangan karir dalam organisasi merupakan tahapan waktu dan usia seseorang sejak memasuki organisasi hingga usia pensiun.
Rivai 2005:298 menjelaskan bahwa kebutuhan dan ekspektasi individu berubah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Tahap awaltahap pembentukan, merupakan tahap penekanan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal
pekerjaannya. 2. Tahap lanjutan, adalah tahap dimana pertimbangan jaminan keamanan sudah
mulai berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan kebebasan.
3. Tahap mempertahankan, adalah tahap dimana individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil
pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa terpuaskan baik secara psikologis maupun finansial.
4. Tahap pensiun, dimana dalam tahap ini individu telah menyelesaikan satu karir dan dia akan berpindah ke karir yang lain. Individu memiliki kesempatan untuk
mengekspresikan diri yang sebelumnya tidak dapat dia lakukan.
2.3.5 Bentuk-Bentuk Pengembangan Karir
Bentuk-bentuk pengembangan karir tergantung pada jalur karir yang direncanakan oleh masing-masing organisasi. Bagaimana suatu perusahaan
menentukan suatu jalur karir bagi karyawannya tergantung pada kebutuhan dan
Universitas Sumatera Utara
situasi perusahaan itu sendiri, namun pada umumnya yang sering dilakukan perusahaan adalah melalui pendidikan dan pelatihan, promosi serta mutasi
Nitisemito, 2001:173. Pengertian mengenai ketiga hal tersebut dapat dijelaskan di bawah ini:
1. Pendidikan dan pelatihan adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan perusahaan yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap,
tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan para karyawan sesuai dengan dari pekerjaan masing-masing karyawan.
2. Promosi Promosi diartikan sebagai perubahan posisijabatan dari tingkat yang lebih
rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Perubahan ini biasanya akan diikuti dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, serta status sosial seseorang. Dalam
pelaksanaannya, suatu promosi harus didasarkan pada syarat-syarat tertentu yang bagi setiap organisasi dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
organisasi itu sendiri. Adapun syarat yang dipergunakan itu dapat memberi jaminan bahwa tenaga kerja yang dipromosikan itu layak dan pantas untuk
menduduki jabatanpekerjaan yang akan ditempati. Berikut ini contoh syarat yang harus dipenuhi seorang karyawan dalam promosi diantaranya kejujuran,
loyalitas, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, tanggung jawab, kepemimpinan, kerjasama, dan inisiatif.
3. Mutasi Mutasi adalah perpindahan pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi yang
memiliki tingkat level yang sama dari posisi pekerjaan sebelum mengalami
Universitas Sumatera Utara
pindah kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung jawab yang baru umumnya adalah sama seperti sedia kala. Mutasi dilakukan untuk menghindari kejenuhan
karyawan pada rutinitas pekerjaan yang terkadang membosankan serta memiliki fungsi tujuan lain supaya seseorang dapat menguasai dan mendalami
pekerjaan lain di bidang yang berbeda pada suatu perusahaan. Mutasi terkadang dapat dijadikan sebagai tahapan awal atau batu loncatan untuk
mendapatkan promosi di waktu mendatang. Hakekatnya mutasi adalah bentuk perhatian pimpinan terhadap bawahan.
Tujuan mutasi adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan poduktivitas kayawan.
2. Untuk menciptakan keseimbangan antar tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan atau jabatan.
3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan. 4. Untuk menghilangkan rasa bosanjenuh tehadap pekerjaannya.
5. Untuk memberikan perangsang dalam meningkatkan karir karyawan yang lebih tinggi.
6. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan. Sebab-sebab pelaksanaan mutasi digolongkan sebagai berikut :
1. Permintaan sendiri Mutasi atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atas keinginan
sendiri dari karyawan yang bersangkutan dan dengan mendapat persetujuan pimpinan organisasi. Mutasi pemintaan sendiri pada umumnya hanya
Universitas Sumatera Utara
pemindahan jabatan yang peringkatnya sama baik, antarbagian maupun pindah ke tempat lain.
2. Alih tugas produktif ATP Alih tugas produktif adalah mutasi karena kehendak pimpinan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja dengan menempatkan karyawan yang bersangkutan ke jabatan atau pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya.
2.3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir
Betapa pun baiknya suatu rencana karir yang telah dibuat oleh seorang karyawan disertai tujuan karir yang wajar dan realistis, rencana tersebut tidak
akan menjadi kenyataan tanpa adanya pengembangan karir yang sistematik dan programatik. Meskipun bagian pengelola sumber daya manusia dapat turut
berperan dalam kegiatan pengembangan tersebut, sesungguhnya yang paling bertanggung jawab adalah karyawan yang bersangkutan sendiri. Hal ini
merupakan salah satu prinsip pengembangan karir yang sangat fundamental. Siagian 2007:215 berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan karir seorang karyawan adalah: 1. Prestasi kerja yang memuaskan
Tolak ukur pengembangan karir seorang karyawan adalah prestasi kerjanya melakukan tugas yang dipercayakan kepadanya. Tanpa prestasi kerja yang
memuaskan, sulit bagi seorang karyawan agar diusulkan oleh atasannya untuk dipromosikan ke pekerjaan atau jabatan yang lebih tinggi di masa depan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengenalan oleh pihak lain Yang dimaksud di sini adalah berbagai pihak yang berwenang memutuskan
layak tidaknya seseorang dipromosikan seperti atasan langsung dan pimpinan bagian kepegawaian yang mengetahui kemampuan dan kinerja karyawan.
3. Kesetiaan pada organisasi Merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus berkarya dalam
organisasi tempatnya bekerja untuk jangka waktu yang lama. 4. Pembimbing dan sponsor
Pembimbing adalah orang yang memberikan nasehat-nasehat atau saran-saran kepada karyawan dalam upaya mengembangkan karirnya. Sedangkan sponsor
adalah seseorang di dalam perusahaan yang dapat menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya.
5. Dukungan para bawahan Merupakan dukungan yang diberikan para bawahan untuk memperoleh kinerja
yang memuaskan dari karyawan yang bersangkutan. 6. Kesempatan untuk bertumbuh
Merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan, kursus, dan juga
melanjutkan jenjang pendidikannya. 7. Berhenti atas permintaan dan kemauan sendiri
Merupakan keputusan seorang karyawan untuk berhenti bekerja dan beralih ke perusahaan lain yang memberikan kesempatan lebih besar untuk
mengembangkan karir.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Kinerja Karyawan 2.4.1 Pengertian Kinerja