Macam-Macam Tawaf Syarat-Syarat Tawaf Hari Tasyrik

dalam melaksanakan haji qiran ini para jamaah harus tetap memakai pakaian ihran dari sejak Miqat makani batas letak tanah, serta melaksanakan semua rukunnya serta melaksanakan wajib hajinya. Tabel 2.2 Beda Haji Dengan Umroh No Haji Umroh 1. Tawaf, Sa’i. Tahalul Tawaf, Sa’i, Tahalul 2. Wukuf, Mabit, dan Melontar Jumroh Wukuf kapan saja, terkecuali hari-hari haji 3. Waktunya dilakukan tanggal 9, 10, 11, 12, dan 13 Zulhijah Kapan saja dapat dilaksanakan Sumber : BPIH.

2.11. Macam-Macam Tawaf

1. Tawaf Qudum, atau tawaf Dukhul, yaitu tawaf pembukaan atau tawaf selamat datang bagi jamaah yang baru saja tiba di Baitullah, tawaf ini sebagai pengganti sholat tahyattul masjid bila di masjid-masjid biasa. 2. Tawaf Ifadhah, dilakukan apabila jamaah sudah selesai melakukan pelontaran jumrah. Maka dilakukan tawaf ifadhah. Apabila tidak melakukan tawaf ini, maka hajinya tidaklah sah karena ini merupakan tawaf wajib. 3. Tawaf Umrah. Dimana orang yang melakukam umroh harus melakukan tawaf ini, apabila orang yang melakukan umroh tidak melakukan tawaf ini maka umrohnya tidak sah. 4. Tawaf Wada’ yaitu tawaf yang dilakukan pada saat jamaah akan meninggalkan Makkah, atau biasa disebut juga tawaf perpisahan dengan Universitas Sumatera Utara Ka’bah, maka jamaah seluruhnya wajib melaksanakan tawaf ini karena hukumnya adalah wajib. 5. Tawaf Sunat, yaitu tawaf yang bisa dilakukan kapan saja, pada saat jamaah memiliki waktu luang disaat ada kesempatan untuk melaksanakannya.

2.12. Syarat-Syarat Tawaf

1. Suci dari hadas kecil, hadas besar, dan najis. Apabila wanita sedang halangan maka tidak dibenarkan tawaf. 2. Menutup aurat bagi laki-laki dan perempuan. 3. Melakukan putaran sebanyak tujuh kali secara berturut-turut. 4. Memulai tawaf dan memulai hitungan tawaf dari hajar aswad, dan di akhiri juga di hajar aswad. 5. Dalam memutari ka’bah harus berada di sebelah kiri jamaah. 6. Tawaf dilakukan di luar Hijir Isma’il.

2.13. Hari Tasyrik

Yang dimaksud dengan hari tasyrik yaitu tiga hari setelah tanggal 10 Dzulhijjah Hari raya Idul Adha. Dimana mulai dari tanggal 10 Dzulhijjah di sunatkan bagi jamaaah haji untuk menyembelih hewan Qurban. Penyembelihan ini dilakukan setelah para jamaah selesai melempar jumrah. Rasulullah SAW, melempar jumroh pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah selesai sholat zuhur dimulai dari Ula, Wusta, Aqabah, HR.Ahmad Bin Imam Hambali. Haddis lainnya menyebutkan bahwa melempar jumrah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dilakukan dengan berbalik di mulai dari jumrah Aqabah sampai jumra Ula. Namun pada tanggal 11, 12, 13 melemparnya berbalik arah lagi seperti awal di mulai dari Ula sampai Aqabah. HR. Ibnu Majah. Universitas Sumatera Utara Dimana hari tasyrik ini biasa disebut juga dengan hari penyembelihan hewan qurban. Sabda Rasulullah SAW, “ Semua hari tayrik ini adalah hari menyembelih hewan Qurban”HR.Ahmad Bin Hanbali, karena hari tasyrik ini juga berkaitan dengan hari kegembiraan atau bersenang-senang. Maka tiga hari setelah tanggal 10 Dzulhijjah umat Islam diharamkan untuk berpuasa. Hewan qurban yang di sembelih biasa di lakukan juga tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari tasyrik ini para jamaah di anjurkan untuk tinggal di Mina minimal dua hari yaitu tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah. Kriteria yang harus dipeuhi untuk hewan qurban yaitu kambing berumur 2 tahun, sedangkan domba berusia 1 tahun, dimana jenis hewan inihanya diniatkan untuk 1 orang saja. Sedangkan hewan lainnya seperti sapi, kerbau berusia 2 tahun. Untuk hewan unta berusia 5 tahun. Dimana jenis hewan ini dapat di niatkan untuk orang yang berqurban sebanyak 7 orang. Sedangkan hewan yang syah untuk di qurbankan yaitu tidak cacat, tidak sedang sakit, tidak sedang dalam tersakiti atau teraniaya, dansebagainya. Hali ini dikuatkan dengan Sabda Rasulullah SAW yaitu “empat macam binatang yang tidak sah dijadikan qqurban, 1. Rusak matanya, 2. Sakit, 3. Pincang, dan 4. Kurus dan tidak berlemak lagi “. HR. Ahmad, Tarmidzi.

2.14. Jumlah Jamaah Haji