Wajib Haji Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Jamaah Haji Di Kota Medan

2.9. Wajib Haji

Disamping rukun haji, ada yang namanya wajib haji. Dimana wajib haji ini merupakan suatu keharusan yang dilaksanakan dalam melaksanakan ibadah haji atau biasa juga disebut dengan inti dari perjalanan ibadah haji yang harus dilakukan selama di tanah suci. Dimana kewajiban-kewajiban tersebut yaitu : 1. Ihram dari miqat. Secara harfiah miqat berarti batas antara boleh dan tidak, atau perintah mulai dan berhenti, yaitu kapan mulai melapazkan mengucapkan niat dan maksud melintasi batas antara tanah biasa, dengan tanah suci. Sewaktu memasuki tanah suci semua jamaah harus sudah berpakaian ihram, dan mengetuk pintu syurga dengan mengucapkan salam saat memulai miqat. 2. Melempar Jumroh, yaitu tempat dimana untuk kita mengingat Nabi Ibrahim As, yang digoda oleh syetan agar tidak melaksanakan perintah Allah SWT, untuk menyembelih putra-Nya yaitu Nabi Ismail As. Dimana pada saat itu tiga kali Nabi Ibrahim digoda oleh syetan, dan tiga kali pula Nabi Ibrahim melemparkan batu kepada syetan, sebagaimana beliau di pimpin langsung dan diperintahkan langsung oleh Malaikat untuk melakukannya. Dimana sekarang ini untuk mempermudah pelaksanaan melempar jumrah pada ketiga tempat ini telah di bangun tugu, dimana jumrah yang pertama yaitu jumrah Ula Jumrah Shugro atau jumrah yang yang paling kecil, terletak dekat dengan Masjid Khaif. Jumrah yang kedua yaitu jumrah Wusttha Jumrah Tsaniyah, atau jumrah yang sedang, dimana jarak antara jumrah kedua, dengan jumrah yang pertama yaitu sekitar 150 meter. Dan jumrah yang ketiga adalah jumrah Aqobah Jumrah Tsalitsah atau Universitas Sumatera Utara jumrah yang besar, jumrah ini berada dekat dengan pintu gerbang Mina,dimana jaraknya antara jumrah ketiga dengan junrah kedua sejauh 190 metar. Tabel 2.1 Jadwal Melontar Jumroh Tanggal Ibadah Waktu Mulai Akhir 9Zulhijjaf Wukuf di Padang Arafah Siang di waktu matahari rebah di arah tenggelam Tengah malam 10 zulhijjah Melontar jumrah Aqobah sebanyak tujuh kali Setelah lewat tengah malam Tengah malam sunnah 11zulhijjah Melontar ketiga jumroh secara berurutan 1.Ula 2. Wustha 3.Aqabah Mulai tergelincirnya matahari Tengah malam sunnah 12zulhijjah Melontar ketiga jumrah secara berurutan. 1.Ula 2.Wustha 3.Aqobah Mulai tergelincirnya matahari Tengah malam sunnah 13 zulhijjah Melontar kembali ketiga jumrah secara berurutan Mulai tergelincirnya matahari Tengah malam sunnah Sumber : BPIH. Diwajibkan setelah sampai di Mina para jamaah haji harus melempar ketiga jumrah tersebut dengan waktu yang telah di tentukan, dimana dalam pelemparan tersebut para jamaah haji membawa tujuh buah batu kerikil yang sudah dicari sebelumnya, dan dalam melempar dilakukan satu persatu untuk setiap jumrah tersebut. Dimana setelah melempar hendaknya berdiri menghadap kiblat sambil memuji Allah SWT, serta berdo’a memohon ampun kepada Allah, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Universitas Sumatera Utara 3. Bermalam di Muzdalifah Mabit, yaitu bermalam beberapa hari di Mina, ataupun berhenti sejenak untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum melakukan pelontaran jumroh yang merupakan kewajiban dalam melakukan ibadah haji. Maka dengan bermalam di Mina mabit jarak untuk melontar jumroh keesokan harinya menjadi lebih dekat, karena letak ketiga jumroh tersebut berada di Mina. 4. Tawaf Wada’ yaitu tawaf perpisahan didalam melaksanakan ibadah haji yang dilakukan sebagai mana pernyataan dan penghormatan kepada Baitullah dan Masjidil Haram. Tawaf ini dapat dilakukan dengan berjalan biasa dan tidak perlu berlari-lari. Tawaf wada’ merupakan tugas akhir yang harus dilakukan para jamaah di dalam pelaksanaan ibadah haji maupun umroh, bagi jamaah yang belum melakukan tawaf ini, maka belum diperbolehkan untuk meninggalkan Makkah, maka jamaah tersebut tidak dapat kembali ketanah air, karena tawaf ini adalah hukumnya wajib bagi setiap jamaah. Tetapi wanita yang sedang haid dibebaskan dari tawaf ini Tawaf Wada’, dan boleh langsung meninggalkan Makkah, Hal ini dijelaskan dalan suatu Hadist yang artinya: “Manusia diperintahkan supaya akhir perjumpaan dengan Baitullah itu dengan menjalankan tawaf di Baitullah, akan tetapi hal itu diringankan bagi perempuan-perempuan yang sedang haid”. HR. Bukhari dan Muslim. Perbedaan antara wajib haji dengan rukun haji yaitu, jika wajib haji tanpa sengaja melanggar atau tertinggal melaksanakanya, maka ibadah hajinya adalah tetap sah, tetapi orang yang melakukannya tersebut di haruskan membayar denda Universitas Sumatera Utara dam. Sedangkan rukun haji didalam pelaksanaannya apabila dilanggar atau pun tertinggal, maka hajinya tersebut tidaklah sah batal.

2.10. Macam-Macam Haji