E. Pembahasan
1. Analisis Hasil Jawaban Siswa
Setelah  melakukan  analisis  terhadap  jawaban  siswa,  didapatkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal tes
diagnostik pada pokok bahasa rotasi. Jenis-jenis kesalahan itu antara lain: a.
Kesalahan data K1 Kesalahan  ini  meliputi  kesalahan  yang  dapat  dihubungkan  dengan
ketidaksesuaian  antara  data  yang  diketahui  dengan  data  yang  dikutip oleh peserta tes. Kesalahan data antara lain:
1 Menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal K1a
2 Mengabaikan data penting yang diberikan K1b
3 Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya
K1c 4
Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak sesuai K1d
5 Salah menyalin soal K1e
b. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema K2
Kesalahan  ini  merupakan  penyimpangan  dari  prinsip,  aturan,  teorema atau definisi yang pokok dan khas yang terjadi yaitu tidak tepat dalam
mengutip definisi, teorema, atau rumus antara lain: 1
Kesalahan dalam menggunakan rumus rotasi. K2a PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Kesalahan konsep menggambar bidang kartesius yang tidak sesuai
dengan definisi dan aturan dalam menggambarkan bidang kartesius. K2b
c. Kesalahan mengintepretasikan bahasa K3
Kesalahan  mengintepretasikan  bahasa  yang  terjadi  yaitu:  menuliskan simbol-simbol  dari  suatu  konsep  dengan  simbol  lain  yang  artinya
berbeda yaitu kesalahan dalam menuliskan simbol-simbol pada rotasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berdasarkan analisis hasil jawaban siswa diketahui jenis-jenis kesalahan yang dialami oleh siswa. Berikut rekapitulasi jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes diagnostik yaitu:
Tabel 4.12 : Rekapitulasi Jenis-Jenis Kesalahan yang Dilakukan Siswa dalam Mengerjakan Tes Diagnostik
Soal Ket
Jenis Kesalahan Jawaban
Benar Tidak
dikerjakan Kesalahan data K1
Kesalahan definisi atau teorema K2
Kesalahan mengintepreta
sikan bahasa K1a
K1b K1c
K1d K1e
K2a K2b
K3
1 No
Siswa S14
S5 S1, S2, S4,
S6, S7, S8, S9, S11, S12,
S14, S17, S18, S19,
S20, S21, S23, S24,
S25, S26, S27
S4, S8, S9, S10, S11, S12, S14,
S16, S17, S18, S19, S21, S23,
S24, S25, S26, S27
S15, S22, S28
Jumlah  1 1
20 17
3 2
No Siswa
S2, S4, S5, S7,
S17, S18,
S23 S6, S14,
S24, S26
S1, S6, S8, S9, S11, S12,
S14, S16, S19, S20,
S21, S22, S25, S27,
S28 S4, S8, S9, S11,
S12, S14, S16, S19, S21, S24,
S25, S26, S27 S15
S10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Soal Ket
Jenis Kesalahan Jawaban
Benar Tidak
dikerjakan Kesalahan data K1
Kesalahan definisi atau teorema K2
Kesalahan mengintepreta
sikan bahasa K1a
K1b K1c
K1d K1e
K2a K2b
K3
Jumlah  0 7
4 15
13 1
1 3
No Siswa
S2, S10,
S14 S1, S4, S5,
S6, S7, S8, S9, S12, S15,
S16, S17, S18, S19,
S20, S22, S23, S24,
S25, S26, S27, S28
S11, S21
Jumlah   0 3
21 2
4a No
Siswa S1,
S6, S17,
S19, S20,
S22, S26
S5, S26  S18 S4, S6, S9,
S11, S12, S14, S17,
S18, S20, S21, S23,
S24, S26, S28
S5, S9, S11, S12, S14, S19,
S21, S24 S8, S15,
S16, S25, S27
S2, S7, S10
Jumlah   0 7
2 1
14 8
5 3
4b No
Siswa S4
S1, S2,
S6, S9, S10,
S5 S18
S2, S27 S19, S25
S8, S15, S16
S7, S11, S21, S23
80
Soal Ket
Jenis Kesalahan Jawaban
Benar Tidak
dikerjakan Kesalahan data K1
Kesalahan definisi atau teorema K2
Kesalahan mengintepreta
sikan bahasa K1a
K1b K1c
K1d K1e
K2a K2b
K3 S5,
S22, S27
S12, S14,
S17, S20,
S24, S26,
S28
Jumlah   1 5
10 1
1 2
2 3
4 5a
No Siswa
S4, S5, S6, S9, S14, S17,
S18, S19, S20, S22,
S24, S25, S27
S5, S8, S9, S14, S18, S19, S24,
S27 S15
S1, S2, S7, S10, S11,
S12, S16, S21, S23,
S26, S28
Jumlah   0 13
8 1
11 5b
No Siswa
S1, S8,
S12 S2, S4,
S5, S6, S9,
S10, S16
S7, S23, S26 S15, S24
S11, S17, S21, S27
81
Soal Ket
Jenis Kesalahan Jawaban
Benar Tidak
dikerjakan Kesalahan data K1
Kesalahan definisi atau teorema K2
Kesalahan mengintepreta
sikan bahasa K1a
K1b K1c
K1d K1e
K2a K2b
K3 S14,
S18, S19,
S20, S22,
S25, S28
Jumlah   0 3
13 1
3 2
4 6
No Siswa
S22 S28
S4 S5, S15,
S16, S17,
S24 S1, S4, S6,
S8, S12, S14, S16, S17,
S18, S19, S20, S21,
S22, S25, S26, S27,
S28 S8, S12, S18,
S19, S24, S26, S27
S2, S7, S9, S10, S11,
S23
Jumlah   1 1
1 5
17 7
6
Total Jumlah
3 15
35 4
12 105
2 53
Keterangan : K1a
: Kesalahan data menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan soal
K1b : Kesalahan data mengabaikan data penting yang diberikan
K1c : Kesalahan data mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang
sebenarnya K1d
: Kesalahan data mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak sesuai
K1e : Kesalahan data salah menyalin soal
K2a : Kesalahan menggunakan definisi atau teorema kesalahan dalam
menggunakan rumus rotasi K2b
: Kesalahan menggunakan definisi atau teorema kesalahan konsep menggambar bidang kartesius yang tidak sesuai dengan definisi dan aturan
dalam menggambarkan bidang kartesius
K3 : Kesalahan mengintepretasikan bahasa
Berdasarkan  hasil  rekapitulasi  jenis-jenis  kesalahan  yang dilakukan  oleh  siswa  dalam  mengerjakan  tes  diagnostik  ,  diperoleh
presentase kesalahan sebagai berikut. a.
Soal  nomor 1  yaitu siswa mampu memahami rotasi ° dengan
titik pusat ,
1 Ada  1  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan
kesalahan  data  yaitu  menambahkan  data  yang  tidak  ada hubungannya  dengan  soal  dalam  mengerjakan  soal  rotasi
sebesar ° dengan titik pusat
, . 2
Ada  1  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan kesalahan  data  yaitu  mengartikan  informasi  tidak  sesuai
dengan  teks  yang  sebenarnya  dalam  mengerjakan  soal  rotasi sebesar
° dengan titik pusat , .
3 Ada  20  siswa  dari  total  26  siswa  dengan   ,   yang
melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema yaitu kesalahan
dalam menggunakan
rumus rotasi
dalam mengerjakan  soal  rotasi  sebesar
°  dengan  titik  pusat , .
4 Ada  17  siswa  dari  total  26  siswa   , yang  melakukan
kesalahan  mengintepretasikan  bahasa  yaitu  kesalahan  dalam menggunakan  simbol  dalam  mengerjakan  soal  rotasi  sebesar
° dengan titik pusat , .
b. Soal nomor 2 yaitu siswa mampu menentukan rotasi
° dengan titik pusat
,  dalam menyelesaikan permasalahan nyata 1
Ada  7  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan kesalahan  data  yaitu  mengartikan  informasi  tidak  sesuai
dengan  teks  yang  sebenarnya  dalam  mengerjakan  soal  rotasi sebesar
°  dengan  titik  pusat ,   dalam  menyelesaikan
permasalahan nyata. 2
Ada  4  siswa  dari  total  26  siswa   ,     yang  melakukan kesalahan  data  yaitu  salah  menyalin  soaldalam  mengerjakan
soal  rotasi  sebesar °  dengan  titik  pusat
,   dalam menyelesaikan permasalahan nyata.
3 Ada 15 siswa dari total  26 siswa   ,    yang melakukan
kesalahan menggunakan definisi atau teorema  yaitu  kesalahan dalam  menggunakan  rumus  rotasidalam  mengerjakan  soal
rotasi  sebesar °  dengan  titik  pusat
,   dalam menyelesaikan permasalahan nyata.
4 Ada  13  siswa  dari  total  26  siswa     yang  melakukan
kesalahan  mengintepretasikan  bahasa  yaitu  kesalahan  dalam menggunakan  simbol  dalam  mengerjakan  soal  rotasi  sebesar
°  dengan  titik  pusat ,   dalam  menyelesaikan
permasalahan nyata. c.
Soal  nomor  3  yaitu  siswa  mampu  menentukan  besar  sudut  rotasi jika diketahui titik asal objek dan titik bayangan hasil rotasi
1 Ada  3  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan
kesalahan  data  yaitu  mengartikan  informasi  tidak  sesuai dengan  teks  yang  sebenarnya  dalam  menentukan  besar  sudut
rotasi  jika  diketahui  titik  asal  objek  dan  titik  bayangan  hasil rotasi.
2 Ada  21  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan
kesalahan menggunakan definisi atau teorema  yaitu  kesalahan dalam  menggunakan  rumus  rotasi  dalam  menentukan  besar
sudut rotasi jika diketahui titik asal objek dan titik bayangan hasil rotasi.
d. Soal nomor 4a yaitu siswa mampu memahami rotasi − °dengan
titik pusat ,
1 Ada  7  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan
kesalahan data yaitu mengabaikan data penting yang diberikan dalam  mengerjakan  soal  rotasi  sebesar
−   dengan  titik pusat
, . 2
Ada  2  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan kesalahan data yaitu mengganti syarat yang ditentukan dengan
informasi lain yang tidak sesuai dalam mengerjakan soal rotasi sebesar
−  dengan titik pusat , .
3 Ada  1  siswa  dari  total  26  siswa  ,    yang  melakukan
kesalahan  data  yaitu  salah  menyalin  soal  dalam  mengerjakan soal rotasi sebesar
−  dengan titik pusat , .
4 Ada  14  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan
kesalahan menggunakan definisi atau teorema  yaitu  kesalahan dalam  menggunakan  rumus  rotasi  dalam  mengerjakan  soal
rotasi sebesar −  dengan titik pusat
, 5
Ada  8  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan kesalahan  mengintepretasikan  bahasa  yaitu  kesalahan  dalam
menggunakan  simbol  dalam  mengerjakan  soal  rotasi  sebesar −  dengan titik pusat
, . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Soal nomor 4b yaitu menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius
1 Ada  1  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan
kesalahan  data  yaitu  menambahkan  data  yang  tidak  ada hubungannya dengan soal dalam menggambar hasil rotasi pada
bidang kartesius. 2
Ada  5  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan kesalahan data yaitu mengabaikan data penting yang diberikan
dalam menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius. 3
Ada  10  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan kesalahan  data  yaitu  mengartikan  informasi  tidak  sesuai
dengan  teks  yang  sebenarnya  dalam  menggambar  hasil  rotasi pada bidang kartesius.
4 Ada  1  siswa  dari  total  26  siswa  ,    yang  melakukan
kesalahn  data  yaitu  mengganti  syarat  yang  ditentukan  dengan informasi  lain  yang  tidak  sesuai  dalam  menggambar  hasil
rotasi pada bidang kartesius. 5
Ada  1  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan kesalahan  data  yaitu  salah  menyalin  soal  dalam  menggambar
hasil rotasi pada bidang kartesius. 6
Ada  2  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema  yaitu  kesalahan
dalam  menggunakan  rumus  rotasi  dalam  menggambar  hasil rotasi pada bidang kartesius.
7 Ada  2  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan
kesalahan menggunakan definisi atau teorema  yaitu  kesalahan konsep menggambar bidang kartesius yang tidak sesuai dengan
definisi  dan  aturan  dalam  menggambarkan  bidang  kartesius dalam menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius.
f. Soal  nomor  5a  yaitu  siswa  mampu  mengerjakan  soal  rotasi
°dengan  titik  pusat ,   dan  menggambar  hasil  rotasi  pada
bidang kartesius 1
Ada  13  siswa  dari  total  26  siswa     yang  melakukan kesalahan menggunakan definisi atau teorema  yaitu  kesalahan
dalam  menggunakan  rumus  rotasidalam  mengerjakan  soal rotasi sebesar
dengan titik pusat , .
2 Ada  8  siswa  dari  total  26  siswa   , yang  melakukan
kesalahan  mengintepretasikan  bahasa  yaitu  kesalahan  dalam menggunakan  simbol  dalam  mengerjakan  soal  rotasi  sebesar
dengan titik pusat , .
g. Soal nomor 5b yaitu menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius
1 Ada  3  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan
kesalahan data yaitu mengabaikan data penting yang diberikan dalam menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius.
2 Ada  13  siswa  dari  total  26  siswa     yang  melakukan
kesalahan  data  yaitu  mengartikan  informasi  tidak  sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan  teks  yang  sebenarnya  dalam  menggambar  hasil  rotasi pada bidang kartesius.
3 Ada  1  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan
kesalahan  data  yaitu  salah  menyalin  soal  dalam  menggambar hasil rotasi pada bidang kartesius.
4 Ada  3  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan
kesalahan menggunakan definisi atau teorema  yaitu  kesalahan dalam  menggunakan  rumus  rotasi  dalam  menggambar  hasil
rotasi pada bidang kartesius. h.
Soal nomor 6 yaitu siswa merotasikan dengan pusat ,  dengan
sudut  rotasi ° dilanjutkan rotasi dengan pusat
,  dan sudut °
1 Ada  1  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan
kesalahan  data  yaitu  menambahkan  data  yang  tidak  ada hubungannya dengan soal.
2 Ada  1  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan
kesalahan  data  yaitu  mengartikan  informasi  tidak  sesuai dengan teks yang sebenarnya.
3 Ada  1  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan
kesalahan data yaitu mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak sesuai.
4 Ada  5  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan
kesalahan data yaitu salah menyalin soal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Ada  17  siswa  dari  total  26  siswa   ,    yang  melakukan
kesalahan menggunakan definisi atau teorema  yaitu  kesalahan dalam menggunakan rumus rotasi.
6 Ada  7  siswa  dari  total  26  siswa   ,   yang  melakukan
kesalahan  mengintepretasikan  bahasa  yaitu  kesalahan  dalam menggunakan simbol.
2. Faktor-Faktor  Kognitif  Penyebab  Kesalahan  Siswa  yang  didapat  dari
Identifikasi Hasil Wawancara dengan Hasil Pekerjaan Siswa Melalui  identifikasi  hasil  wawancara  yang  dilakukan  dengan  25
siswa,  didapatkan  faktor-faktor  penyebab  siswa  melakukan  kesalahan dalam  mengerjakan  soal  rotasi.  Siswa  banyak  yang  melakukan  kesalahan
ketika  mengerjakan  soal  nomor  3  karena  kurangnya  pemahaman  siswa mengenai  konsep  rotasi  sehingga  mengakibatkan  kebingungan  menjawab
yang  disebabkan  lupanya  rumus  rotasi  karena  siswa  hanya  sekedar menghafal  rumus tanpa  memahami lebih, tidak tahu cara  yang di  tempuh
untuk  menyelesaikannya  ,dan  tidak  dapat  memahami  maksud  soal  nomor 3.
Siswa  melakukan  kesalahan  dalam  mengerjakan  soal  nomor  6 antara  lain  karena  pemahaman  konsep  rotasi  yang  masih  kurang  yaitu
rumus rotasi ° dan rotasi
° dengan pusat ,  serta masih bingung
dalam  menentukan  arah  perputaran  rotasi °  dan  rotasi
°. Pemahaman  siswa  tentang  materi  prasyarat  yaitu  sistem  koordinat
kartesius juga masih kurang karena ketika mengerjakan ulang soal nomor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6  masih  ada  siswa  yang  kebingungan  ketika  menentukan  titik  koordinat pada  bidang  kartesius.  Kesalahan  dalam  memahami  soal  terjadi  yaitu
siswa salah dalam mengerti maksud soal rotasi °, hal ini terlihat ketika
saat  wawancara  siswa  masih  salah  dalam  menjawab  titik  awal  yang dirotasikan dengan sudut rotasi
°. Seharusnya yang menjadi titik awal adalah titik hasil rotasi
° atau titik  ′, tetapi siswa malah menjawab titik yang  dirotasikan.  Siswa  tidak  teliti  dalam  menyalin  soal,  sehingga
terjadi kesalahan dalam menuliskan titik. Soal nomor 4, siswa melakukan kesalahan antara lain pemahaman
konsep rotasi − ° yang kurang baik karena siswa tidak hafal rumus dan
tidak  bisa  menentukan  arah  rotasi − °,siswa  merasa  kebingungan
merotasikan  jika  ada  titik  awal  yang  bernilai  negatif.  Siswa  belum menguasai  dengan  baik  materi  prasyarat  yaitu  sistem  koordinat  karena
masih  terjadi  kesalahan  dalam  menentukan  koordinat  pada  bidang kartesius.
Siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal nomor 2 antar lain tidak hafal  rumus karena kurangnya pemahaman konsep rotasi
°, masih  salah  dalam  menentukan  titik  koordinat  pada  bidang  kartesius
karena pemahaman materi prasyarat yaitu sistem koordinat kartesius masih kurang, dan kurang memahami maksud soal nomor 2.
Siswa  melakukan  kesalahan  dalam  maengerjakan  soal  nomor  5 karena  belum  memahami  kosep  rotasi
°dengan  baik  karena  hanya mengandalkan  menghafal  rumus.  Pada  materi  prasyarat  yaitu  sistem
koordinat kartesius ada siswa yang belum memahami karena saat di minta untuk  mengerjakan  ulang  soal  nomor  5,  siswa  masih  terlihat  bingung
dalam  menentukan  letak  titik  pada  bidang  kartesius  serta  masih  terbalik dalam  menentukan  koordinat
dan .  Sedangkan  untuk  nomor  1
disebabkan  kurangnya  pemahaman  konsep  yaitu  rumus  rotasi °
sehingga siswa masih salah dalam merotasikan. 3.
Faktor-Faktor  Nonkognitif  Penyebab  Kesalahan  Siswa  yang  Didapat Melalui Hasil Wawancara dan Pengamatan di Kelas
a. Melalui  wawancara  yang  dilakukan  kepada  siswa,  diketahui  faktor
nonkognitif penyebab kesalahan siswa antara lain: 1
Siswa menganggap materi rotasi sulit dipelajari 2
Siswa merasa kurang diberikan soal yang bervariasi. b.
Melalui  pengamatan  di  kelas,  diketahui  faktor  nonkognitif  penyebab kesalahan siswa antara lain:
1 Siswa jarang mencatat ketika pembelajaran rotasi di kelas.
2 Siswa  kurang  berkonsentrasi  dalam  mengikuti  pembelajaran  di
kelas  yang  disebabkan  dua  faktor  yaitu  1  cuaca  yang  panas  dan siswa  kelelahan  karena  seusai  berolahraga,  2  siswa  bermalas-
malasan dan tidak aktif dalam pembelajaran di kelas. 4.
Rancangan Remediasi Materi Rotasi Setelah  dilakukan  analisis  terhadap  hasil  jawaban  siswa  dalam
mengerjakan  soal  rotasi,  ditemukan  faktor-faktor  penyebab  siswa  masih salah  dalam  mengerjakan  soal-soal  rotasi.  Faktor-faktor  penyebab  siswa
antara  lain  faktor  kognitif  dan  faktor  nonkognitif.  Dalam  rencana remediasi  ini  dibuat  untuk  menanggulangi  faktor-faktor  penyebab  siswa
yang  masih  salah  dalam  mengerjakan  soal  rotasi.  Melalui  hasil  analisis jawaban  siswa,  banyak  ditemukan  kesalahan  ketika  menjawab  soal  yang
disebabkan  pemahaman  konsep  mengenai  materi  prasyarat  rotasi  yang belum  dikuasai  dengan  baik  oleh  siswa.  Materi  prasyarat  yang  masih
menjadi  kendala  bagi  siswa  dalam  menjawab  soal  rotasi  antara  lain perkalian  bilangan  bulat  dan  sistem  koordinat  kartesius.  Hal  ini  tampak
ketika  proses  wawancara  siswa  dan  meminta  siswa  untuk  mengerjakan kembali  soal  ulangan,  terlihat  bahwa  siswa  masih  kebingungan  untuk
mengerjakannya.  Siswa  masih  sangat  kebingungan  ketika  merotasikan suatu  titik  yang  terdapat  unsur  perkalian  bilangan  bulat.  Selain  itu  siswa
juga  masih  ada  yang  salah  dalam  menggambar  bidang  kartesius  dan menentukan  titik-titik  pada  bidang  kartesius.  Sehingga  siswa  perlu
dituntun  dalam  proses  mengerjakan  ulang.  Hal-hal  tersebut  harus ditanggulangi,  dan ada tindak lanjut  berupa  rancangan remediasi.  Berikut
merupakan rancangan remediasi untuk materi rotasi yaitu. a.
Rancangan  remediasi  pertama  yang  diberikan  kepada  siswa  yaitu mengenai  materi  prasyarat  perkalian  bilangan  bulat.  Banyak  siswa
yang  masih  salah  dalam  merotasikan  sebuah  titik  terutama  yang  titik asalnya  memiliki  bilangan  negatif.  Karena  kesalahan  dalam  perkalian
tersebut  membuat  titik  hasil  rotasinya  juga  salah.  Maka  perlu penguatan  konsep  perkalian  bilangan  bulat  supaya  siswa  tidak  salah
lagi  ketika  melakukan  operasi  perkalian  khususnya  pada  bilangan negatif.  Langkah-langkah  yang  ditempuh  dalam  pembelajaran  antara
lain  mengajak  siswa  berpikir  terlebih  dahulu  dengan  mengalikan bilangan  positif  dengan  bilangan  negatif  atau  mengalikan  bilangan
negatif  dengan  bilangan  positif  yang  hasil  perkaliannya  merupakan bilangan  negatif  dengan  cara  mengerjakan  soal-soal.  Setelah  siswa
memahami  perkalian  bilangan  positif  dengan  bilangan  negatif  atau perkalian bilangan negatif dengan bilangan positif yang menghasilkan
bilangan  negatif,  langkah  selanjutnya  yaitu  mengajak  siswa  berpikir perkalian bilangan negatif dengan bilangan negatif yang menghasilkan
bilangan  positif.  Kebanyakan  siswa  masih  salah  dan  kebingungan ketika mengalikan kedua bilangan negatif tersebut yang menghasilkan
bilangan  positif.  Maka  dibutuhkan  pemahaman  pola  konsep  dengan cara pembuktian menggunakan pola bilangan pada perkalian bilangan
negatif  dengan  bilangan  negatif  yang  menghasilkan  bilangan  positif. Proses  ini  dilakukan  supaya  siswa  tidak  salah  kembali  dalam  proses
pengerjaan.  Berikut  merupakan  pola  bilangan  bulat  yang  diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran:
− × = − − × = −
− × = − − × = −
− × = − × − =
− × − = − × − =
− × − =
Dengan  pengenalan  menggunakan  pola  diatas,  diharapkan  siswa sudah  bisa  memahami  bahwa  perkalian  antara  bilangan  negatif
dengan  bilangan  negatif  yang  menghasilkan  bilangan  positif. Kemudian  langkah  selanjutnya  dalam  pembelajaran  remedial
perkalian  bilangan  bulat  adalah  mendiskusikan  secara  kelompok untuk  mencari  tahu  sifat-sifat  operasi  perkalian  yang  terdapat
dalam bilangan bulat. Diskusi dilakukan dengan mengerjakan soal- soal  pada  LKS  terlebih  dahulu,  kemudian  siswa  menyimpulkan
sifat-sifat pada perkalian bilangan bulat. Melalui diskusi kelompok ini, diharapkan siswa dapat berpikir kritis dalam mencaritahu sifat-
sifat  perkalian  bilangan  bulat,  sehingga  tingkat  pemahaman  siswa mengenai  konsep-konsep  perkalian  bilangan  bulat  dapat  semakin
baik.  Metode  yang  digunakan  pada  pembelajaran  remedial  ini
+2 +2
+2
+2 +2
+2
+2 +2
adalah  metode  ceramah,  diskusi  kelompok  dan  tanya  jawab. Metode  cemarah  dipilih  karena  sangat  baik  untuk  mengarahkan
pembelajaran remedial  yang  akan berlangsung dalam memberikan pemahaman  mengenai  materi  perkalian  bilangan  bulat  kepada
siswa,  sehingga  diharapkan  pembelajaran  dapat  terselenggara dengan  baik  dan  sesuai  dengan  target  yang  ingin  dicapai  yaitu
penguasaan  konsep-konsep  perkalian  bilangan  bulat.  Metode diskusi  kelompok dipilih supaya siswa dapat  berpikir secara kritis
selama  mengikuti  pembelajaran  remedial  sehingga  tingkat pemahaman siswa mengenai materi perkalian bilangan bulat dapat
semakin  meningkat.  Melalui  diskusi  kelompok  siswa  dapat bertanya langsung kepada teman kelompok yang sudah menguasai
materi  tersebut  jika  masih  merasa  kesulitan .
Terakhir  merupakan metode  tanya  jawab  yang  dipilih  karena  melalui  metode  tanya
jawab,  guru  dapat  mengukur  tingkat  pemahaman  siswa  ketika ditanya  seputar  materi  perkalian  bilangan  bulat  ketika  melakukan
presentasi.  Selain  untuk  mengukur  tingkat  pemahaman  siswa, metode  tanya  jawab  juga  bisa  digunakan  untuk  mengetahui
pemahaman-pemahaman  siswa  yang  masih  salah  sehingga  guru dapat  memperbaiki  kesalahan  pemahaman  siswa  yang  masih
terjadi dalam proses pembelajaran. b.
Rancangan  remediasi  kedua  yang  diberikan  kepada  siswa  yaitu mengenai  materi  sistem  koordinat  kartesius.  Materi  sistem
koordinat  perlu  diberikan  kepada  siswa  karena  masih  ada  siswa yang masih  kesulitan mengenai  materi tersebut.  Berdasarkan hasil
analisis jawaban siswa, penguasaan konsep materi sistem koordinat kartesius  masih kurang, sehingga timbul kesalahan-kesalahan yang
dilakukan  oleh  siswa  antara  lain:  siswa  masih  salah  dalam menggambar  bidang  kartesius,  siswa  masih  salah  dalam
menentukan titik koordinat pada bidang kartesius, dan siswa masih keliru dalam menuliskan koordinat titik pada bidang kartesius. Dari
hasil analisis jawaban siswa di atas, maka perlu dilakukan tindakan melalui  rancangan  remediasi  pada  materi  sistem  koordinat
kartesius  kepada  siswa.  Langkah-langkah  yang  ditempuh  dalam pembelajaran yaitu mengajak siswa untuk 1 menggambar bidang
kartesius,  2  menentukan  koordinat  suatu  titik  pada  bidang kartesius,  3  memahami  kuadran  pada  bidang  kartesius,  dan  4
menggambar sebuah bangun datar pada sistem koordinat kartesius. Langkah  pertama  yang  dilakukan  dalam  rancangan  remediasi
adalah mengajak siswa untuk  menggambar bidang kartesius  yakni dengan  terlebih  dahulu  menggambar  garis  bilangan  secara
horizontal  dan  secara  vertikal  pada  kertas  millimeter  blok. Kemudian  menggabungkan  kedua  garis  bilangan  tersebut  dengan
titik  pusatnya  pada  titik  0  dan  menjelaskan  kepada  siswa  yang  di maksud  bidang  kartesius  adalah  garis-garis  yang  sejajar  dengan
kedua  sumbu  yang  membentuk  kotak-kotak  kecil  pada  kertas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah kedua  yang dilakukan adalah menentukan koordinat titik pada  bidang  kartesius  yakni  dengan  menjelaskan  kepada  siswa
cara-cara dalam menentukan koordinat pada bidang kartesius. Pada proses  pembelajaran  ini  memanfaatkan  media  geogebra  sebagai
sarana  untuk  menunjukkan  bidang  kartesius  kepada  siswa.  Tahap awal  yang  dilakukan  adalah  menentukan  sembarang  titik.  Setelah
menentukan  sembarang  titik,  langkah  selanjutnya  menjelaskan cara-cara  menentukan  sembarang  titik  tersebut  pada  bidang
kartesius  yaitu  untuk  bilangan  yang  pertama  merupakan  absis  x dan  bilangan  kedua  merupakan  ordinat  y.    Tahap  selanjutnya
setelah  menjelaskan  cara-cara  menentukan  titik  koordinat  adalah mengerjakan  soal  pada  LKS  supaya  siswa  lebih  paham.  Langkah
ketiga  yaitu  mengajak  siswa  untuk  lebih  memahami  kuadran dengan  menjelaskan  letak-letak  kuadran  I,  II,  III,  dan  IV  pada
bidang kartesius. Memahami kuadran sangat penting supaya siswa tidak keliru ketika menuliskan koordinat-koordinat titik dari bidang
kartesius.  Supaya  siswa  lebih  memahami  kuadran,  selanjutnya adalah  mengerjakan  soal  pada  LKS.  Setelah  langkah  1,2,dan  3
terlaksana,  maka  langkah  yang  keempat  yaitu  mengajak  siswa untuk  menggambar  sebuah  bendabangun  datar  pada  sistem
koordinat  kartesius.  Langkah  keempat  ini  bertujuan  supaya  siswa lebih teliti dalam menentukan kordinat-koordinat titik pada bidang
kartesius  sehingga  gambar  bendabangun  datar  yang  terbentuk tidak keliru.
Metode  yang  digunakan  dalam  pembelajaran  sistem  koordinat kartesius  adalah  ceramah,  diskusi  kelompok,  dan  tanya  jawab.
Ketiga  metode  tersebut  dipilih  karena  dirasa  cocok  untuk pembelajaran  remediasi  yang  lebih  menekankan  pada  pemahaman
kembali terhadap materi yang sudah dipelajari sebelumnya, supaya siswa  lebih  bisa  untuk  memahami  dan  mengerti  materi  prasyarat
yang  menjadi  kesulitan  siswa.  Metode  ceramah  dipilih  dalam pembelajaran  remedial  sistem  koordinat  kartesius  karena  metode
ini  cocok  untuk  menjelaskan  materi  sistem  kooordinat  kartesius secara  lebih  mendetail  kepada  siswa  dan  mengarahkan  jalannya
pembelajaran supaya dapat  berjalan dengan baik  sesuai  rancangan yang telah dibuat  antara  menjelaskan materi kepada siswa dengan
mengerjakan soal-soal pada LKS. Metode diskusi kelompok dipilih untuk  menumbuhkan  sikap  berpikir  kritis  siswa  mengenai  materi
sistem  koordinat  kartesius.  Diharapkan  melalui  diskusi  kelompok dengan  teman  sebangku  dapat  meningkatkan  tingkat  pemahaman
siswa dengan cara saling bertukar pikiran ketika mengerjakan soal- soal  pada  LKS  secara  berkelompok.  Siswa  juga  dapat  saling
bertanya  kepada  teman  kelompoknya  jika  masih  merasa  kesulitan mengenai materi sistem koordinat kartesius. Metode terakhir  yang
dipilih  adalah  metode  dalam  pembelajaran  remedial  sistem PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
koordinat kartesius supaya dapat mengukur pengetahuan siswa dan lebih mematangkan pemahaman mengenai materi sistem koordinat
kartesius  melauli  presentasi  yang  dilakukan  oleh  siswa.  Metode tanya  jawab  juga  digunakan  sebagai  evalusi  pembelajaran  sistem
koordinat  kartesius  secara  lisan  kepada  siswa.  Media  yang digunakan  untuk  menunjang  pembelajaran  remedial  sistem
koordinat kartesius adalah kertas millimeter blok, dan geogebra.
F. Keterbatasan Penelitian