27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moelong, 2007: 4 mengemukakan
metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh holistik. Penelitian kualitatif bekerja dalam
setting yang alami dan berupaya untuk memahami dan menafsirkan fenomena berdasarkan apa adanya.
Penulis buku penelitian kualitatif lainnya yaitu Denzin dan Lincoln dalam Moleong, 2007: 5 menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
metode yang ada. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan
dokumentasi. Deskriptif merupakan data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan
untuk menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti dalam Moleong, 2007: 11.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang tahun ajaran 20152016. Jumlah siswa kelas VII B adalah
28 orang yang terdiri antara 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah kesalahan siswa dalam mengerjakan soal- soal pokok bahasan rotasi.
D. Bentuk Data
Bentuk data dalam penelitian ini adalah bentuk data kualitatif. Dalam penelitian ini, yang termasuk data kualitatif adalah hasil pekerjaaan
siswa dan transkip wawancara siswa.
E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Berikut merupakan metode dan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data:
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu:
a. Tes Diagnostik
Tes diagnostik akan diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami pokok bahasan
rotasi. Bentuk tes diagnostik berupa soal essay atau uraian. Dari hasil tes tersebut, akan diteliti oleh peneliti yaitu kesalahan-
kesalahan yang masih terjadi dalam mengerjakan soal rotasi. b.
Metode Wawancara Wawancara atau interview adalah suatu metode atau cara
yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya-jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam
wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya diajukan oleh
subyek evaluasi Suharsimio Arikunto, 2013: 44. Proses wawancara ini dilakukan untuk mengetahui cara berpikir siswa
ketika mengerjakan soal rotasi. Diharapkan dengan proses pengumpulan data dengan metode wawancara ini, dapat diketahui
kesalahan-kesalahan yang dialami siswa dalam materi rotasi dan melalui metode wawancara ini, diharapkan juga dapat mengetahui
faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan ketika mengerjakan soal rotasi. Wawancara akan dilakukan kepada
seluruh siswa yang mengerjakan tes diagnostik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Soal Tes Diagnostik
Soal tes diagnostik ini berupa soal-soal yang berkaitan dengan materi rotasi. Bentuk soal yang diujikan adalah soal essay
atau uraian berjumlah 6 butir. Sebelum soal diujicobakan kepada siswa kelas VII A, terlebih dahulu dilakukan uji validitas soal. Uji
validitas soal dilakukan oleh validasi ahli yaitu Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc selaku dosen pembimbing dan Bapak Yohanes
Deddy Setiawan, S.Pd selaku guru pengampu matematika di SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang.
Berikut ini kisi-kisi soal tes diagnostik kepada siswa kelas VII B:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Diagnostik
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR ITEM
SOAL 3.9.
Memahami konsep
transforma si dilatasi,
translasi, pencermin
an, rotasi mengguna
kan obyek- obyek
geometri Siswa mampu menentukan rotasi
− 0° dengan titik pusat 0,0 pada bidang kartesius
4 Siswa mampu menentukan rotasi
0° dengan titik pusat 0,0 pada bidang kartesius
5,6 Siswa mampu menentukan rotasi
0° dengan titik pusat 0,0 pada bidang kartesius
1,6 Siswa mampu menentukan rotasi
2 0° dengan titik pusat 0,0 pada bidang kartesius
2 Siswa mampu menentukan besar
sudut rotasi jika diketahui titik asal objek dan titik bayangan hasil
rotasi 3
4.6 Menerapkan prinsip-
prinsip transformasi
dilatasi, translasi,
pencermina nan, rotasi
dalam menyelesaik
an permasalaha
n nyata. Siswa mampu menyelesaikan soal
yang berkaitan dengan permasalahan nyata dengan menerapkan prinsip-
prinsip rotasi
2
Jumlah Soal 6
b. Panduan atau Pedoman Wawancara
Panduan atau pedoman wawancara mendalam adalah suatu tulisan singkat yang berisikan daftar informasi yang akan atau yang
perlu dikumpulkan Afrizal, 2015: 135. Proses wawancara dilakukan kepada siswa yang sudah ditentukan. Wawancara ini
dilakukan dengan cara merekam kegiatan wawancara. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, sehingga
disini peneliti tidak menyiapkan pertanyaan-pertanyaan secara terstruktur melainkan peneliti akan lebih banyak mendengarkan
apa yang diceritakan oleh siswa sesuai dengan situasi dan kondisi. Kisi-kisi pertanyaan yang diajukan seputar yang dirasakan saat
mengerjakan soal-soal tersebut. Berikut kisi-kisi pertanyaan wawancara:
1 Menanyakan apakah bisa mengerjakan soal tes
rotasi kemarin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Menanyakan apakah merasa kesulitan ketika
mengerjakannya 3
Menanyakan soal yang menurutmu paling sulit 4
Menanyakan bagaimana proses menyelesaikannya 5
Menanyakan mengapa dalam mengerjakan masih terjadi kesalahan
6 Menanyakan apakah materi rotasi ini sulit bagimu
7 Menayakan apa yang membuatmu merasa kesulitan
dengan materi rotasi 8
Menanyakan proses pembelajaran di kelas 9
Menanyakan media pembelajaran yang digunakan di kelas
F. Metode atau Teknik Analisis