2. Menanamkan sifat positif terhadaap pengetahuan akuntansi yang
cukup luas lingkupnya. 3.
Memotivasi agar pengetahuan akuntansi dimanfaatkan dalam praktik bisnis atau organisasi yang keberhasilannya sebenarnya
ditentukan oleh informasi keuangan.
2.2.3 Kecerdasan Emosional
2.2.3.1 Pengertian Kecerdasan Emosional
Berdasarkan pengertian
tradisional, kecerdasan
meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang merupakan
keterampilan kata dan angka yang menjadi fokus di pendidikan formal dan sesungguhnya mengarahkan seseorang untuk mencapai sukses di
bidang akademis. Tetapi definisi keberhasilan hidup tidak hanya ini saja. Pandangan baru yang berkembang mengatakan bahwa ada
kecerdasan lain di luar kecerdasan intelektual IQ, seperti bakat, ketajaman
pengamatan sosial,
hubungan sosial,
kematangan emosional, dan lain – lain yang harus juga dikembangkan Melandy
dan Azizah, 2006: 5. Temuan David Wechsler 1958 dalam Trisnawati dan
Suryaningsum 2003 mendefinisikan kecerdasan sebagai keseluruhan dan kemampuan seseorang untuk bertindak bertujuan, untuk berpikir
rasional, dan untuk berhubungan dengan lingkungannya secara efektif. Temuan Wechsler ini mengidentifikasikan, selain aspek kognisi, aspek
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
non-kognisi juga berpengaruh dalam mencapai keberhasilan hidup. Kematangan dan kedewasaan menunjukkan kecerdasan dalam hal
emosi. Mayer, dalam Goleman 2000, menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional berkembang sejalan dengan usia dan
pengalaman dari kanak – kanak hingga dewasa, lebih penting lagi bahwa kecerdasan emosional dapat dipelajari Budhiyanto dan
Nugroho: 2004. Menurut Wibowo 2002 kecerdasan emosional adalah untuk
menggunakan emosi sesuai dengan keinginan, kemampuan untuk mengendalikan emosi, sehingga memberikan dampak yang positif
Melandy dan Azizah, 2006: 5. Goleman mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah
kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan
menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang menempatkan emosinya pada porsi yang
tepat, memilih kepuasan dan mengatur suasana hati. Sementara Cooper dan Sawaf 1998 mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah
kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh
manusiawi Suryaningsum, dkk., 2004: 353. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan emosional merupakan kemampuan – kemampuan untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengendalikan diri, mengelola emosi diri, kemampuan untuk mengatasi masalah, dan kemampuan untuk memotivasi diri. Menurut
Mu’tadin 2002 terdapat tiga unsur penting kecerdasan emosional yang terdiri dari kecakapan pribadi mengelola diri sendiri; kecakapan
sosial menangani suatu hubungan; dan keterampilan sosial kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain
Melandy dan Azizah, 2006: 5.
2.2.3.2 Komponen Kecerdasan Emosional