Komponen Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosional

mengendalikan diri, mengelola emosi diri, kemampuan untuk mengatasi masalah, dan kemampuan untuk memotivasi diri. Menurut Mu’tadin 2002 terdapat tiga unsur penting kecerdasan emosional yang terdiri dari kecakapan pribadi mengelola diri sendiri; kecakapan sosial menangani suatu hubungan; dan keterampilan sosial kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain Melandy dan Azizah, 2006: 5.

2.2.3.2 Komponen Kecerdasan Emosional

Goleman 2000 secara garis besar membagi dua kecerdasan emosional yaitu kecakapan pribadi yang meliputi pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, dan kecakapan sosial yang terdiri dari empati dan keterampilan sosial. Goleman, mengadaptasi lima hal yang tercakup dalam kecerdasan emosional dari model Salovely dan Mayer, yaitu: pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan kemampuan sosial seperti pada table berikut ini: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.1. Kerangka Kerja Kecakapan Emosi Kecakapan Pribadi Menentukan bagaimana kita mengolah diri sendiri. Kecerdasan Sosial Menentukan bagaimana kita menangani suatu hubungan. Kesadaran Diri Mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumber daya dan intuisi.  Kesadaran emosi: mengenali emosi diri sendiri dan efeknya.  Penilaian diri secara efektif: mengetahui kekuatan dan batas – batas diri sendiri.  Percaya diri: keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri. Kendali Diri Mengelola kondisi, implus, dan sumber daya diri sendiri.  Kontrol diri: mengelola emosi dan desakan hati yang merusak.  Dapat dipercaya: memelihara norma kejujuran dan integritas.  Berhati-hati: bertanggungjawab atas kinerja pribadi.  Adaptabilitas: keluwesan dalam menghadapi perubahan.  Inovasi: mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi baru. Motivasi Kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan peraihan sasaran  Dorongan berprestasi: dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar keberhasilan.  Komitmen: menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau perusahaan.  Inisiatif: kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan.  Optimisme: kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan. Empati Kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain.  Memahami orang lain: mengindra perasaan dan perspektif orang lain dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka.  Orientasi pelayanan: mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.  Mengembangkan orang lain: merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka.  Mengatasi keseragaman: menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam – macam orang.  Kesadaran politik: mampu membaca arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan. Keterampilan Sosial Kepintaran dalam mengguagah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain.  Pengaruh: memiliki taktik untuk melakukan persuasi.  Komunikasi: mengirimkan pesan yang jelas dan menyakinkan.  Kepemimpinan: membangkitkat inspirasi dan memandu kelompok orang lain.  Katalasator perubahan: memulai dan mengelola perubahan.  Manajemen konflik: negoisasi pemecahan silang pendapat.  Membangun ikatan: menumbuhkan hubungan sebagai alat.  Kolaborasi dan kooperasi: kerja sama dengan orang lain demi tujuan bersama.  Kemampuan tim: menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama Sumber: Goleman 2000 dalam Melandy dan Azizah 2006: 7 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4 Media pendidikan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI, KEBIASAAN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 5 100

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 92

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI AKTIVIS ORGANISASI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 125

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 97

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur.

0 4 98

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

6 11 111

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 3 135

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 24

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 25