24
DEPARTEMEN  BIOLOGI FMIPA USU
3.3.2. Penghitungan Sel Bakteri
Di  laboratorium  semua  sampel  kteri  di  simpan  dalam  lemari  es  ±  4
°
C.  Dari setiap  sampel  dibuat  pengenceran  berseri  dalam  larutan  garam  fisiologis  0,9  ,
kemudian 0.1 ml larutan disebar pada media Plate Count Agar PCA untuk menghitung sel bakteri, kemudian media differensial dan selektif untuk mendapatkan bakteri patogen
oportunistik.  Isolasi  E.  coli  dengan  menyebar  0,1  ml  kultur  pada  media  Eosin  Metilen Blue  EMB,  Salmonella  pada  Salmonella-Shiegela  agar,  Staphyloccoccus  aureus  pada
media  Manitol  Salt  Agar.  Konsentrasi  sel  pada  masing-masing  media  selektif  dihitung dalam  CFUml
.
Isolat  dimurnikan  melalui  penggoresan  pada  media  SWC,  kemudian koloni  tunggal  digores  pada  media  SWC  miring  dan  disimpan  dalam  lemari  es  sampai
digunakan.  Alur  kerja  penghitungan  sel  bakteri  dapat  dilihat  pada  Lampiran  3  pada halaman 51.
3.3.3. Pembentukan dan Penghitungan Sel Biofilm
Lempeng  stainless  stell  SS  dipotong  seluas  1  cm
2
,  dicuci  dengan  deterjen tergazyme  pada  bak  sonikator  kemudian  dibilas  dengan  akuades,  disterilkan  dengan
autoklaf selama 15 menit, tekanan 1 atm, suhu 121
°
C. Lempeng ini akan digunakan untuk substrat pelekatan biofilm. Masing-masing isolat murni bakteri uji ditumbuhkan pada 100
ml  media  SWC  dengan  konsentrasi  sel  10
8
CFUml,  dalam  labu  Erlenmeyer  250  ml, setelah  itu  6  lempeng  SS  dimasukkan  ke  masing-masing    media  pengkulturan  tersebut
kemudian  digoyang  pada  kecepatan  120  rpm  water  bath  shaker  pada  suhu  ruang 28°C.  Pembentukan  biofilm  dilihat  pada  periode  waktu  1,  3,  dan  6  hari  untuk  melihat
perkembangan  sel.  Lempeng  diangkat  dari  kultur,  dibilas  dengan  larutan  NaCl  0,9 dimasukkan ke 9 ml buffer fosfat yang ditambah dengan 1 gram manik-manik kaca glass
bead kemudian divortek untuk melepas sel biofilm. Sebanyak 0,1 ml kultur dalam NaCl fisiologis 0,9 sebagai pengencer kemudian disebar pada PCA, diinkubasi selama 24 jam
pada  suhu  ruang  kemudian  dilakukan  penghitungan.  Ulangan  penghitungan  dibuat sebanyak  3  kali  Jamilah  et  al,  2004.  Alur  kerja  pembentukan  dan  penghitungan  sel
biofilm dapat dilihat pada Lampiran 4 pada halaman 53.
3.3.4. Kurva Pertumbuhan Bacillus sp.
Sebanyak 2 koloni biakan Bacillus sp. berumur 24 jam diinokulasikan ke dalam 100  ml  media  SWC  pada  Erlenmeyer  100  ml,  sambil  digoyang  dengan  Water  Bath
Shaker dengan kecepatan 120 rpm. Setiap 3 jam diambil 10 ml dan diukur absorbansi sel pada  panjang  gelombang  620  nm  Bintarti,  2008.  Kemudian  dibuat  kurva
Universitas Sumatera Utara
25
DEPARTEMEN  BIOLOGI FMIPA USU
pertumbuhannya.  Alur  kerja  pembuatan  kurva  pertumbuhan  Bacillus  sp.  dapat  dilihat pada Lampiran 5 halaman 54.
3.3.5. Uji Tantang Sel Bacillus sp. Terhadap Bakteri Uji
Disediakan  masing-masing  kultur  bakteri  patogen  oportunistik  umur  24  jam  pada larutan  NaCl  0,9  10  ml  dengan  kepadatan  sel  10
7
CFUml,  diambil    dan  disebar  pada media  SWC  padat  menggunakan  cotton  bud  steril.  Diusapkan  hingga  merata  menutupi
media. Disediakan kultur Bacillus sp. umur 24 jam pada larutan NaCl fisiologis 0,9  10 ml  dengan  kepadatan  sel  10
7
CFUml.  Diletakkan  kertas  cakram  d=6  mm  pada  petri yang telah ditetesi sebelumnya dengan 100 µl kultur Bacillus sp. Alur kerja uji tantang sel
Bacillus sp. terhadap bakteri uji dapat dilihat pada Lampiran 6 pada halaman 55.
3.3.6. Uji Penghambatan Senyawa Antimikroba Ekstrak Kasar Bacillus sp.
Terhadap  Bakteri Uji
Bakteri  uji  yang  dipanen  setiap  3  jam  disentrifugasi  pada  kecepatan  5000  rpm selama 15 menit suhu 4°C untuk memisahkan supernatan dari masa sel. Supernatan bebas
sel  yang  diperoleh  dari  masing-masing  sampel  diuji  aktivitas antimikrobanya.  Sebanyak 10 µl supernatan diteteskan pada 3 kertas cakram steril diameter 6 mm yang diletakkan
di atas permukaan media SWC yang telah disebar 1 ml kultur cair bakteri uji  kepadatan 10
7
CFUml.  Selanjutnya  diinkubasi  pada  suhu  33°C  selama  24  jam  dan  dilakukan pengukuran  diameter  zona  bening  yang  berbentuk  di  sekitar  kertas  cakram  Valestine,
2009. Alur kerja dapat dilihat pada Lampiran 7 pada halaman 56.
3.3.7. Pengontrolan Sel Biofilm Patogen Oportunistik dengan Senyawa Antimikroba